Waktu berjalan begitu cepat. Dan tak terasa,Ujian Nasional sudah didepan mata. Seminggu lagi,SMA Cendrawasih akan melaksanakan Ujian untuk kelas 12.
Hari ini,semua kelas free karena guru guru sedang mengadakan rapat. Murid dipulangkan lebih awal,pukul 09.00 kini Vanza dkk sedang berada di kantin.
"Woy gak kerasa ye,kita udah mau lulus aja" ucap Andra dengan wajah lesu.
"Hooh,padahal kita berasa baru masuk gitu ya" timpal Aril
"Btw,kalian lanjut kemana?" tanya Dinda.
"Gue si disini aja nemenin nyokap gue." ucap Aril
"Gue di Yogya" ucap Dewi
"Yahhhh ldr dong hahayyy" tawa Andra kencang membuat sahabatnya menatap tajam.
"Kalo lo cit?" tanya Dinda
"Gue di Bogor"
"Gue stay disini dongg!!!!" teriak Reza.
"Gausah teriak!" ucap Vanza sambil menjitak Reza.
Jawaban Citra membuat Aryan yg tadinya fokus pada ponsel kini mendongak dan menatap Citra dengan alis terangkat.
"Bukan disini? Katanya kamu disini cit?" tanya Aryan
"Aku disuruh papah" lirih Citra.
"Udah jangan mellow. Kamu dimana nda?" tanya Andra
"Aku disini"
"Kalo aku si sama disini asalkan sama kamu. Ya ga bep?" ucap Andra menaik turunkan alisnya.
"GAK NANYA!" ucap mereka serempak.
"Kalian bertiga ngapa diem aja? Lanjut dimana?" tanya Dewi membuat semuanya melongo.
"Kenapa?" tanya Dewi
"Lo barusan ngomong berapa kata wi?" tanya Andra yg dibalas putaran bola mata malas dari Dewi.
"Gue tetep di Jakarta" ucap Vanza.
Kini,Ara dan Aryan saling tatap seolah mengatakan 'gimana ini?',mereka menghembuskan nafasnya pelan kemudian mengatakan...
"Kita lanjut ke Inggris" ucap mereka berdua serempak. Seketika hening di meja mereka.
"Ra?"
"Aku disuruh sama Mamah Za,maaf"
"Yan,kamu?" lirih Citra
"Aku minta maaf"
Suasana masih hening karena ucapan Ara dan Aryan. Mereka masih menatap Ara dan Aryan dengan tatapan kosong.
"Ra,ikut aku" Vanza menarik pergelangan tangan Ara dan membawanya ke halaman belakang sekolah.
Vanza melepaskan cekalannya dan berjalan mendekati Ara. Ara binging mengapa Vanza berjalan kearahnya?
"Ka-kamu kenapa Za?" tanya Ara terbata.
Grepp.
Vanza memeluk Ara erat,Ara masih terdiam dengan ini. Kemudian dia membalas pelukan Vanza tak kalah erat. "Kamu kenapa za?" tanya Ara di sela sela peluknya.
Vanza melepaskan pelukannya dan menangkup pipi Ara. "Kamu serius lanjut ke Inggris Ra?" tanya Vanza
"Iya za,aku minta maaf. Aku juga disuruh buat kuliah disana. Aku,bang Aryan sama El. Aku minta maaf" lirih Ara dan setetes air mata jatuh ke pipi Ara,segera Vanza menghapus air mata itu.
"Kamu gaboleh nangis,kamu disana buat belajar juga. Pokoknya kamu jangan pernah lupain aku,terus kabarin aku ya." ucap Vanza sambil tersenyum.
"Dan,satu lagi" sambung Vanza membuat Ara menyerutkan dahinya. Vanza mendekat kearah telinga Ara dan memebisikkan sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TWINS
Teen FictionHello everyone!! Welcome to my first story:) Votenya jangan lupa hehe. Cerita ini hasil pikiran aku sendiri. Tolong dihargai dan no copas.:) _________________________________ Arayna Putri Axelia Abraham. Seorang gadis cantik yg dapat membuat pria ma...