22. Rumah Sakit

939 38 0
                                    

Cinta butuh perjuangan,dan dalam perjuangan butuh pengorbanan. Sekalipun harus mengorbankan nyawanya.

--Vanza Raditya William--

***

"Rara,maafin gue.." gumam Vanza lirih. Secepatnya dia membayar eskrim dan menggendong Zulfa menuju mobil,di mobil Vanza mengabari semua temannya termasuk teman Ara. Vanza terlihat khawatir saat sedang mengikuti kemana perginya orang itu,disampingnya Vanza ada Zulfa yg sedang menatap abangnya bingung. Vanza yg menyadari hanya menghembuskan nafasnya pelan.

"Ufa,nanti kamu sama kak Citra ya" ucap Vanza yg dibalas dengan anggukan antusias. "Horee sama tata Titraa" heboh Zulfa.

Mobil yg membawa Ara berhenti disebuah gudang tua,kumuh. Vanza berhenti sedikit jauh dari mobil yg membawa Ara,teman temannya sudah sampai termasuk Aryan yg merasa khawatir dengan kembarannya.

"Mana adik gue za?" tanya Aryan. Vanza menunjuk sebuah gudang tua itu,Aryan hendak pergi namun ditahan oleh Vanza. "Kita susun rencana" ucap Vanza yg diangguki oleh semua.

"Cit,bawa Zulfa ke rumah gih. Lo bertiga ke rumah gue aja,sekalian mobil gue bawa." ucap Vanza menunjuk kearah mobilnya yg terdapat Zulfa. "Oke,yuk Wi,Din" Citra masuk ke kursi pengemudi dan langsung pergi kerumah Vanza.

Vanza sedang mengatur strategi untuk menyelamatkan Ara. "Gue punya ide,Aril sama Andra kalian alihin perhatian orang yg didalem. Gue sama Aryan bakal masuk lewat pintu belakang." pendapat Vanza diangguki semuanya. Mereka semua menjalankan aksinya.

Aril dan Andra sudah berada di depan pintu dan mengetuknya.

"PERMISI!!" teriak Andra dan Aril. Seketika pintu terbuka menampilkan seorang laki-laki berbadan yg semampay dengan badan Aril dan Andra.

"Kalian siapa?" tanya pria itu. Aril dan Andra saling bertatap muka sambil menunjuk dirinya sendiri. "Oh ngga,saya kesini mau numpang nanya. Didalem ada toilet ga?" pertanyaan yg dilontarkan Andra membuat Aril ingin sekali tertawa,namun ia tahan. Pria didepannya nampak gelisah dengan pertanyaan Andra.

"Duhhh bangg ada nggak nih kebelett bangett,gue masuk aja yaa" drama Andra,saat ingin masuk tubuhnya ditahan oleh pria tadi. "Eeh-di..di dalem gaada toilet" gugup pria itu. Aril melihat kearah dalam,dan itu tak lepas dari pandangan pria tadi. Pria tadi menyeringai mengetahui maksud dari kedua anak ini.

"Balikin temen gue" celetuk Aril. Pria tadi tertawa hambar menanggapi ucapan Aril. "Oh perempuan yg didalem temen lo? Boleh juga" ucap pria tadi yg diketahui namanya,Galang.

"Anjingg!" ucap Aril seraya memukul Galang dengan bringas.

Bughh
Bughh
Bughh

Tak lama,Galang tersungkur lemah di tanah. Kemudian datang lagi temannya dan terjadilah adu jotos. Didalam sana,ini kesempatan untuk Vanza menolong Ara.

"Rara,jangan takut. Ada gue" ucap Vanza sambil membuka ikatan yg mengikat kaki dan tangannya. Dan membuka kain yg menutup mulutnya. Setelah terbuka,Ara berhambur ke pelukan Vanza dengan tangisan pecah. Vanza mengusap rambut Ara lembut dan mengecup pucuk kepala Ara.

THE TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang