Tepat malam ini adalah hari yg berbahagia untuk semua kelas 12. Karena malam ini adalah malam yg mungkin tidak akan pernah dilupakan. Malam yg akan menjadi sejarah untuk menuju masa depan,malam yg penuh dengan tangis bahagia.
Kini,Ara sudah siap dengan dress berwarna hitam selutut dipadukan dengan sepatu sneakers. Mengapa tidak memagai high heels? jawabannya simple. Ribet. Rambut yg di curly bagian bawahnya di biarkan terurai dan anak rambut yang diikat ke belakang. kebayang gak si?:v
"ARAAA ADA VANZA NIH" teriak Anin dari bawah. Memang,tadi siang mamah Ara pulang dari London setelah menyelesaikan perusahaan suaminya dulu dibantu dengan Faris dan Fariz.
"IYA MAH BENTAR" teriak Ara dari atas.
Ara menuruni satu persatu anak tangga dengan membenarkan letak tasnya kesamping. Sampai di anak tangga,ternyata Vanza sudah berada di hadapannya entah sejak kapan. Mereka saling tatap beberapa lama. Vanza yg memakai jas yg sewarna dengan Ara dan dibalut kaos putih polos. Tak lupa rambutnya yg sedikit acak acakan menamhah kesan cool.
Lama bertatap, hingga suara Anin membut keduanya gelagapan dan Anin terkekeh melihat keduanya. "Ini kalian statusnya gimana? Masa gini gini terus?" tanya Anin menggoda
"Eh,Vanza gak terlalu mikirin pacaran Mah,biar nanti aja langsung diajak ke KUA" ucap Vanza sambil tersenyum kikuk,berbeda dengan Anin yg terkekeh dan Ara yg tersipu malu.
"Yaudah kalian berangkat gih,nanti mamah nyusul" titah Anin yg diangguki keduanya. Setelah menyalimi Anin,mereka memasuki mobil Vanza dan diperjalanan terjadi keheningan sebelum Ara bersuara.
"Yang tadi-..." ucapan Ara terpotong karena jari telunjuk Vanza menempel halus di bibir Ara.
"Aku gak bohong,kalo kamu siap aku bakal lamar kamu juga sekarang" perkataan manis dari Vanza membuat Ara tersenyum nakun sedetik kemudian...
plakk
Ara memukul lengan Vanza keras tapi Vanza tidak meringis. Vanza hanya terkekeh melihat Ara yg tingkahnya seperti anak kecil. Bagaimana tidak?bibir yg dimajukan ,tangan yg bersidekap dada,dan membuang pandangannya hingga dagunya terangkat.
"Lucu banget siiiii" ucap Vanza gemas sambil mencubit pipi gembul Ara.
"Shakitt lhepashin" ucap Ara disela sela cubitannya.
Vanza langsung melepaskan cubitannya dan mengusap pipi Ara yg memerah karena ulahnya. Vanza tersenyum geli ketika melihat Ara yg sedang mengusap ngusap pipinya, mungkin masih terasa sakit.
***
"Setdah ni bocah dua kemana,lama amat" celetuk Andra. Ya,memang mereka sudah berada di sekolah,tinggal menunggu dua sosok yg belum jelas status."Noh noh dateng" tunjuk Citra pada saat Vanza keluar dengan Ara.
"Oppaaaaaa gue iri sama mereka huaaaaa,Aryan tolongin gueee" rengek Manda pada Aryan pada saat melihat Ara dan Vanza keluar dengan tangan yg saling menggenggam membuat semuanya terkekeh.
"Sama gue mau?" tanya Reza
"Dih siapa lo?" ketus Manda.
Ceritanya Reza sama Manda lagi marahan nih,gara gara musik. Saat di mobil,Manda yg ingin lagu k-pop dan Reza yg ingin lagu barat.
"Masa masih ngambek?"
"Jauh jauh sonoh!"
"Ada apa nih? Inces datang kok gak disambut" sahut Ara membuat semuanya menatap tajam Ara dan Ara hanya cengengesan.
"Sambut sambut. Sambut apaan? Pake kembang melati?" celetuk Manda yg dibalas toyoran oleh Aryan.
"Mau gue rebus ga tu mulut?" tanya Aryan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TWINS
Teen FictionHello everyone!! Welcome to my first story:) Votenya jangan lupa hehe. Cerita ini hasil pikiran aku sendiri. Tolong dihargai dan no copas.:) _________________________________ Arayna Putri Axelia Abraham. Seorang gadis cantik yg dapat membuat pria ma...