"Kenangan yg pernah kita jalani bersama kini sudah pupus. Dan kamulah yg terlalu cepat melupakannya."
-Reza Carlesio-
***
H
ari ini,dan pagi ini juga seseorang sedang semangat untuk melakukan awal paginya setelah sekian lama ia dirumah. Ya,hari ini Ara dan SMA Cendrawasih akan kembali melakukan aktivitas mereka sebagai murid biasanya. Dan mereka pastinya akan disibukkan dengan tugas tugas dan pelajaran tambahan untuk menghadapi UN.
Pagi ini,Ara terbangun dari tidurnya dan berjalan menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu dan melaksanakan ibadah,setelah itu Ara kembali ke kamar mandi untuk melakukan ritual paginya.
10 menit di kamar mandi,Ara keluar dengan seragam yg melekat dan rambut yg ia gelung hingga memperlihatkan leher jenjang putih miliknya. Ara berjalan menuju meja rias untuk menata rambutnya,dia memoleskan sedikit liptint tipis di bibirnya dan pergi kebawah untuk sarapan.
Dilain tempat,seorang cowok masih bergelung bersama selimutnya. Sinar matahari yg datang melalui celah celah gordennya membuat sang empu mau tak mau terbangun dan segers mandi. Setelahnya ia turun untuk sarapan bersama mamah dan adiknya.
"Pagi" sapa Vanza
"Pagi sayang"
"Zulfa mana mah?" tanya Vanza ketika tak melihat adiknya duduk di meja makan. "UFA DITINIII" teriak Zulfa sambil berlari menghampiri meja makan.
"Jangan teriak dek,masih pagi" ucao Vanza sambil menggendong Zulfa.
"Yaudah sarapan dulu ya" ucap Rani dan keduanya mengangguk. Pada saat sarapan,ponsel Vanza bergetar tanda ada pesan masuk. Vanza segera merogoh sakunya dan seketika senyumnya mengembang pada saat tau siapa yg mengirimnya pesan.
Ara bawell
Azaaaaa gue berangkat bareng bang Aryan ya. Lo duluan aja.Vanza tak berniat membalasnya kemudian ia berdiri menghampiri Rani yg sedang mencuci piring. "Mah,Vanza pamit ya. Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam, hati hati nak!" sahut Rani.
***
Saat ini,Ara sedang berada di mobil bersama Aryan. Memang,mereka membawa mobil karena alasannya Aryan yg akan membawa Citra jalan saat pulang sekolah nanti. Ara sedari tadi sibuk mengotak ngatik radio musiknya tak henti henti."Heh setan! Lo ngapain si? Daritadi otak atik muku tu radio?" kesal Aryan.
"Sewot lo babi serah gue lah sibuk amat" sewot Ara yg mendapat putaran bola mata malas dari Aryan. Sesampainya di sekolah mereka berjalan di koridor dengan santay tak peduli dengan bisikan bisikan tetangga hehe.
"Araaaaaaa yeayy kita sekelasss" teriak Dinda pada saat Ara dideoan mading.
"Serius lo?" tanya Ara berbinar dan Dinda hanya mengangguk sebagai jawaban. "Kita semua sekelas" lanjut Dinda membuat Ara bingung.
"Semua?" beo Ara
"Setdah,lupa lo? Kita semua,anak anak Cadvar sama Daci sekelas di kelad XII IPS 2" ucap Dinda
"Alhamdulillah ya allahhh sekelas lagi gue" ucap Ara.
"Yeuu ituma kesempatan lo kali buat deket sama Vanza. Yakan? Ngaku lo" sahut Aryan sambil mendorong dahi Ara pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TWINS
Teen FictionHello everyone!! Welcome to my first story:) Votenya jangan lupa hehe. Cerita ini hasil pikiran aku sendiri. Tolong dihargai dan no copas.:) _________________________________ Arayna Putri Axelia Abraham. Seorang gadis cantik yg dapat membuat pria ma...