40. Dilanda Kebingungan

745 36 0
                                    

Hari hari berjalan seperti biasa,namun tidak dengan dua orang yg sedang dilanda kerinduan. Sudah hampir 6 bulan Vanza sendiri,tidak ada Ara yg selalu menemani hari harinya. Siang ini,Jakarta terlihat mendung dengan awan hitam yg menggumpal seperti hati seorang laki laki yg kini duduk di rooftop sekolahnya. Hari hari ia jalani bersama gadis yg membuat seketika moodnya hancur. Sebenarnya dia risih,namun demi Ara dia akan melakukannya.

Suasana dingin menyeruak kulit seorang pria yg sedang memejamkan matanya sejenak menikmati semilir angin,dia teringat akan gadisnya. Dia rindu semuanya tentang Ara,bagaimana keadaannya sekarang? Mencoba untuk mengabarinya pun susah. Beberapa kali ia mengirimkan pesan,tak ada satupun yg Ara balas. Beberapa kali ia menelpon,tak ada satupun panggilan dari Vanza diangkat.

Apa mungkin Aranya sudah melupakan Vanza? Vanza saja susah untuk melupakan gadisnya. Dia sedang dilanda dilema sekarang,di satu sisi dia sangat risih dengan kehadiran Sasha. Namun,di sisi lain dia tak mau mengecewakan gadisnya.

"Ra,gue kangen sama lo" gumam Vanza.

Cittt

Suara decitan pintu terdengar di seluruh ruangan,Andra datang sendiri. Tidak dengan sahabatnya.

"Udalah Za. Lo gaboleh gini terus,lo gamau buat Ara bahagia?" ucap Andra sambil menepuk bahu Vanza.

Akhir akhir ini Vanza sudah seperti orang gila. Badan yg terlihat kurus,rambut yg acak acakan,sifatnya kembali dingin seperti dulu membuat siapa saja enggan untuk mendekatinya.

"Gue kangen sama dia" ucap Vanza tak mengalihkan pandangannya sedikitpun.

"Udah ayo sekarang balik. Bel daritadi juga,kita gumpul di cafe biasa" ucap Andra,saat Vanza akan membuka suara Andra segera memotongnya. "Gaada penolakan!" potong Andra. Mau tak mau Vanza mengikutinya.

***
Los Angeles-Amerika Serikat

Ara bersama abang abangnya sedang berkumpul di ruang keluarga,entah apa Anin menyuruhnya untuk berkumpul di ruang keluarga. Ara yg sibuk dengan bukunya,Aryan dan El yg sibuk bermain game online,dan Faris dan Fariz yg menonton tv. Hingga derap langkah seseorang menggema menghentikan aktivitas semuanya.

"Eh disini semua,mamah kira belum" ucap Anin seraya tersenyum

"Ada apa mah nyuruh kita kumpul?" sahut Ara sambil merapikan buku bukunya.

"Emm,lusa kan Faris dan Fariz wisuda tuh,mereka bakal pulang ke Indonesia setelah wisuda,sedangkan mamah masih ada kerjaan disini. Kalian ikut mamah atau pulang ke Indo?" tanya Anin membuat semuanya tersenyum sumringah

"Pulang ke Indo"

"Ikut Mamah"

Jawaban dari Ara membuat semuanya terheran dan mengerutkan dahinya. "Kenapa Ra?" tanya Fariz

Ara tersenyum menanggapi,ia mengambil buku bukunya kemudian bergegas menuju kamarnya. Sedangkan di ruang keluarga mereka semua bingung dengan jawaban Ara.

"Ada apa sama Ara bang?" tanya Anin kepada semuanya,Fariz dan Faris mengangkat bahunya tidak tau sedangkan Aryan dan El saling pandang.

"Kayaknya soal Vanza ma" jawab Aryan

"Mamah ke kemar Ara dulu ya"

Didalam kamar,Ara terduduk di lantai sambil menangis. Apakah ia harus pulang ke tempat kelahirannya? Bagaimana dengan proses move on nya? Ara ingin menghindar dari Vanza,tapi apakah takdir akan mempertemukannya kembali?

Tokk..tokk..tokk

Suara ketukan pintu terdengar membuat Ara mengusap air matanya kasar dan berjalan untuk membuka pintu. "Eh Mamah,masuk mah" ucap Ara.

THE TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang