KEVIN; 01.

10.7K 296 4
                                    

Pagi itu, suasana sekolah sudah terlihat ramai. Banyak warga sekolah yang berbondong-bondong menuju kelasnya.

Disaat orang-orang berlarian menuju kelas, berbeda halnya dengan segerombolan murid laki-laki yang seragamnya dikeluarkan itu.

Kevin Tanuara dan teman-temannya sedang duduk santai di warung yang letaknya tidak jauh dari sekolah, 'Warung Pengkolan' namanya.
Warung ini, biasa digunakan Kevin dan teman-temannya untuk berkumpul dan membolos.

Diwarung ini juga ada kakak kelas yang sama-sama sedang membolos.
Berkat keseringannya membolos di warung pengkolan, mereka semua menjadi teman satu tongkrongan.
Tidak memandang kasta dan juga tingkatan.

Kevin dan ketiga temannya memiliki geng bernama 'The Blackers' kepanjangan dari The Black Lovers.
Geng itu, perkumpulan laki-laki yang menyukai warna hitam. Mulai dari motor mereka dengan warna yang senada, dan juga pakaian yang sering mereka gunakan adalah warna hitam.

"Masuk vin ?" tanya salah satu teman Kevin, bernama Iqbal.

Kevin melihat jam yang ada di tangan kanannya. "Tanggung, jam istirahat aja" ujar Kevin sambil menghisap puntung rokoknya.

Teman-temannya hanya mengangguk setuju.

Setelah cukup lama menunggu waktu istirahat, Kevin dan teman-temannya memarkirkan motor dibelakang sekolah. Mereka memang kerap kali menyimpan kendaraannya disitu. Mengapa ? Karna parkir disitu memudahkan mereka untuk keluar masuk sekolah kapan saja.
Cara mereka masuk adalah dengan memanjat tembok, ditembok itu juga telah disiapkan tangga.

Kevin dan teman-temannya melangkahkan kaki menuju kelas. Jika semua murid yang datang dijam segini akan berlarian karena takut ketahuan guru. Berbeda halnya dengan Kevin, laki-laki itu malah berjalan santai layaknya pangeran kerajaan.

Menjadi bahan pembicaraan adalah hal yang biasa bagi Kevin Tanuara.
Apapun yang laki-laki itu lakukan, kerap kali jadi bahan perbincangan warga sekolah.

Walaupun Pembuat Onar, entah mengapa image Kevin dan teman-temannya sebagai Most Wanted tidak turun sama sekali. Malahan, menjadikan namanya semakin terkenal seantero sekolah.

Setelah menyimpan tasnya ke dalam kelas, Kevin dan teman-temannya memutuskan untuk ke kantin.
Baru saja memasuki pintu kantin, terdengar suara bisik-bisik memuja ketampanan Kevin dan teman-temannya.

"The Blackers, woy." bisik salah satu siswi memberitahu teman sebelahnya.

"Gila, Kevin ganteng banget"

"Iqbal sama Aldo juga gak kalah ganteng"

"Masih gantengan Dika gue lah"

Mereka semua duduk di bangku pojok, bangku itu sudah diklaim sebagai bangku tetap The Blackers.

"Woy" panggil Kevin pada 2 orang gadis yang melintas dihadapannya.

Keduanya tampak berhenti didepan meja Kevin.

"Vin itu kan temen sekelas kita. Jangan mereka lah" ujar Aldo memperingati.

Kevin tak mendengarkan perkataan Aldo, laki-laki itu tetap pada pendiriannya.
"Gue cuma butuh dia, lo gak dibutuhin di sini. Sana pergi" ujar Kevin mengusir gadis yang rambutnya di kuncir satu.

Setau Kevin kedua Gadis itu bernama Rena dan Keyla. Rena, gadis yang akan Kevin perintahkan untuk membelikannya minuman. Sedangkan Gadis yang Kevin suruh pergi bernama Keyla.

Keyla hanya diam di tempatnya. Gadis itu menatap Kevin dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Lo budeg ? Gue bilang pergi" bentak Kevin.

Sekarang Keyla menjadi pusat perhatian. Saat gadis itu akan pergi, Kevin malah menyuruhnya untuk tetap disini "Duduk. tungguin temen lo" titahnya lagi.

Laki-laki itu mengeluarkan uang, dan memberikannya pada Rena
"Lo, beliin gue es 4!"

Rena mengambil uangnya "Iya vin"
Gadis itu bergegas pergi meninggalkan bangku Kevin dan teman-temannya.

"Siapa yang nyuruh lo duduk ? Berdiri." sarkasnya.

Keyla langsung berdiri.
Bukankah tadi Kevin yang menyuruhnya untuk duduk, kenapa malah laki-laki itu yang marah-marah.

Tiba-tiba ponsel Keyla berbunyi menandakan telpon masuk.
Keyla mengangkatnya "Ada apa kak ?" ujar Keyla lembut.

Perhatian Kevin dan teman-temannya tertuju pada gadis itu, suara Keyla benar-benar lembut sekali.

"Iya, aku kesitu. Kakak tunggu di depan kelas aja" ujarnya lagi sambil mematikan sambungan telponnya.

Keyla membalikkan badan, berniat pergi dari bangku Kevin.

"Siapa yang nyuruh lo pergi ?" Bentak Kevin ketika melihat Keyla akan pergi.

"Ma-maaf. Aku harus ke kelas" ujar Keyla sambil menatap Kevin takut.

Kevin yang tadinya ingin marah-marah jadi terdiam kaku mendengar suara Keyla yang begitu lembut. Suaranya mampu meredakan amarah Kevin "Yaudah. Sana pergi"

"Makasih" ujar Keyla kemudian pergi meninggalkan Kevin.

Laki-laki itu memandang punggung Keyla yang menjauh.
Baru kali ini Kevin mendengar suara lembut gadis itu. Apakah benar suara aslinya ? Apa sengaja dilembutkan seperti itu ?

Kevin tidak tau, keduanya baru sekelas pada kelas sebelas ini.

"Anjir, suaranya bikin adem ke hati" ujar Dika takjub.

"Naksir gue sama suaranya" Aldo sambil geleng-geleng kepala.

Kevin hanya diam membisu.

"Ini pesenannya" ujar Rena sambil menyimpan nampan ke meja Kevin.

"Oke" ujar Kevin sambil mengambil salah satu es, dan meminumnya.

Rena terdiam, mengedarkan pandangannya mencari Keyla.

"Keyla udah balik ke kelas" ujar Iqbal seakan mengerti apa yang Rena cari.

Rena mengangguk mengerti. Kemudian pergi meninggalkan bangku Kevin.

Saat Kevin sedang mengobrol bersama teman-temannya, tiba-tiba ada seorang siswi datang dan langsung duduk disebelah Kevin.
Siswi yang memiliki paras cantik, serta body goals untuk anak seusianya. Rambut bagian bawahnya sengaja di curly untuk menambah kesan modis.

"Keviiin" panggil siswi itu dengan suara yang manja, gadis itu bernama Ayunita Naruina.

Warga sekolah sudah tau tentang kedekatan Kevin dan Ayu.
Ayu selalu mengikuti kemana Kevin pergi, dimana ada Kevin disitu ada Ayu. Rumor-rumornya mereka berdua tidak berpacaran, hanya sebatas teman. Tapi, jika hanya dibilang teman, mereka berdua seperti orang berpacaran.
Tak jarang Ayu sering bermanja-manja kepada Kevin. Sedangkan Kevin terlihat diam saja, tak menolak ataupun memarahi Ayu. Padahal Kevin terkenal dengan laki-laki yang galak. Laki-laki itu akan memaki siapa saja jika sudah mengganggu ketenangannya.

Ayu ini masuk ke salah satu jajaran siswi tercantik di sekolah, jadi sangat cocok jika di sandingkan dengan Kevin.
Banyak warga sekolah yang mendukung mereka untuk berpacaran. Tapi, tak kalah banyak juga yang tidak mendukung hubungan mereka. Banyak yang bilang kalo Ayu terlalu lebay untuk Kevin, Kevin bisa mendapatkan yang lebih dari Ayu.

- TBC -


Chapter pertama👌
Semoga suka sama Chapter ini.
Kalo suka, jangan lupa klik ⭐ yaa.

𝑵𝒊𝒏𝒊𝒏𝒈 𝑪𝒉𝒂𝒆.

KEVINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang