[52]

2K 277 109
                                    

"I wanna be yours."

**

Apa yang ditakdirkan menjadi milikmu, sejauh apapun pergi, akan tetap kembali padamu.

Apa yang ditakdirkan semesta untukmu, sesakit apapun torehan lukanya, maka luka tak berdarah itu, tetap akan menjadi candu yang sialnya juga 'kan menyembuhkan.

Apa yang digariskan menjadi langitmu, seabu apapun semesta, pasti 'kan tetap bersinar cerah pada waktunya.

Percayalah.

Kamu, hanya perlu menunggu.

Kamu, hanya perlu bersabar.

Simpel.

Tapi, rumit ya rasanya?

Safina berdiri tepat di depan jendela yang Safina tebak menjadi tempat favorit seorang Eland. Gemerlapnya hutan yang bermandikan cahaya rembulan serta bintang-bintang. Ah, sejuknya angin malam serasa membekap tubuh Safina dalam-dalam.

Ciit.

Derit suara pintu terbuka, terdengar.

"Eland?" Safina menoleh dan mendapati Eland yang memandangnya datar. Seperti biasa. Ada secangkir kopi pada kedua genggaman tangannya. Eland berjalan ke arah Safina dan semilir angin menyela dalam hening diantara keduanya. "Dingin. Minum. Kopi anget." Eland menyodorkan secangkir kopi yang segera Safina sambut dengan senyum, walau ia sedikit dibuat kebingungan.

"Makasih. Em... Land?"

Eland ikut berdiri di sisi Safina. Kedua netra tajam elangnya tertuju lurus pada megahnya semesta malam ini. "Hm?" Safina mengucap Bismillah dan mulai menyeruput kopi buatan Eland, sedikit demi sedikit. Ah, rasanya begitu meghangatkan tenggorokan dan perut Safina ditengah bekunya suasana hutan. "Kamu, belum cerita alasan kamu bawa aku kesini." Senyum miring Eland tercetak sepersekian detik.

"Gue udah bilang. Mengklaim lo."

"Tapi aku gak ngerti, tadi pagi begitu aku tanya kamu langsung main kabur gitu aja." Safina manyun. Benar. Eland meninggalkan Safina dalam bisu dan dinginnya. Membuat sejuta pertanyaan mengerubungi isi kepala Safina detik itu juga. Hingga kini. Eland menghela napas pelan. "Selain bodoh, lo juga lola', ya." sarkas Eland. Mulut pedas Eland memang benar-benar membuat Safina kesal. Untuk kesekian kalinya.

"Huh, nyebelin."

"Mau tau?"

"Apa?" Safina bertanya sembari ikut menatap apa yang Eland pandang. Langit malam dengan semesta yang mendekapnya dalam kedinginan gelap. "Lo cewek teraneh yang pernah gue temui. Lo, benar-benar gak tau apa yang gue maksud?" Kali ini Eland menoleh ke arah Safina. Memandang wajah tersebut dengan manik mata dalamnya. Safina terhenyak. Sedikit memundurkan wajah, ntah mengapa seakan tak ada sekat diantara keduanya. Jantung Safina berdegup kencang.

Tanpa Safina sadari,

degup jantung Eland jauh lebih berdetak kencang. Hingga terasa sakit.

Safina beristighfar. Memutus kontak matanya pada Eland. "Ya, aku benar-benar gak tau." gumam Safina pelan. Sudut bibir Eland terangkat menyaksikan reaksi tubuh Safina. "Ok, bakal gue tunjukin." Sepersekian detik begitu cepatnya, Eland mendorong tubuh Safina hingga menghimpit tembok di sebelahnya.

"Eland!" jerit Safina spontan. Eland benar-benar tak terduga. Dan mengerikan.

Kini, deru napas diantara keduanya begitu memburu. Eland mengunci tubuh Safina dengan kedua tangannya. Dingin malam terkalahkan oleh hasrat Eland yang kini begitu membara. "E- Eland!? Lepasin... kamu mau ngapain?" cicit Safina dengan kedua bola mata panik. Oh Allah, Safina benar-benar takut sekarang!

Eland menyeringai dingin.

"Lo gak ngerti 'kan? Jadi, bakal gue buktiin."

"Apa--"

Detik itu juga, Eland menutup area bibir Safina dengan telapak tangan kanannya. Lalu, Eland mencium punggung telapak kanannya itu sendiri, sembari memejamkan mata dalam diam. Sedang kedua bola mata Safina membulat sempurna. Sekarang. Eland membuka pejaman matanya, menatap netra hitam Safina sedemikian intens.

"I kiss you, i'm yours."

Eland melepas tangannya yang membekap mulut Safina. Menyeringai dingin pada Safina yang detik ini begitu syok, hingga seluruh tubuhnya membeku bagai patung. Tak berdaya. Terkunci. Seolah tak dapat bergerak sedikitpun.

"Bibir itu, bakal benar-benar gue cium. Tunggu aja waktunya."













TBC

Team mana :

#penyuka hujan

#penyuka senja

Obsession of SafinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang