[17]

6.8K 605 149
                                    

"Hanya ada dua pilihanku kelak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hanya ada dua pilihanku kelak. Menikahimu atau, mengikhlaskanmu."

-Alfad-

**

"David Adrean Drew."

Lelaki yang tengah menatap intens punggung gadis berhijab yang semakin menjauh itu, terhenyak. David, lelaki itu menoleh secepat kilat pada suara yang tepat berada di belakangnya. Detik itu juga, kedua alisnya mengernyit heran.

"Celia?"

"Hai, calon suami."

Kedua tangan David mengepal erat seketika. Celia tersenyum sarkas di antara gemuruh hujan yang masih setia memeluk bumi.

"Lo pindah ke sini?" tanya David datar, sambil sekali lagi melirik ke arah lorong. Safina... gadis itu sudah menghilang. Di ujung lorong. Dengan pencahayaan gelap. David menggeram kesal.

"Lo liat sendiri 'kan gue pake seragam yang sama kek lo?" balas Celia sambil memamerkan lekuk tubuhnya. David tersenyum mengejek, "ngejer si Eland? Cocok deh. Bajingan sama murahan."

Celia menggeram marah.

"Apa lo bilang?"

"Tuli, sih." David hampir berbalik badan, ingin segera pergi. Malas sekedar bersapa hai dengan gadis kesayangan orang tuanya itu. Namun, ucapan Celia kali ini, mampu membuat David ingin menghancurkan apa saja.

"Minggu depan kita tunangan."

Sial.

"Itu, persetujuan orang tua kita."

**

Kiky melirik Eland yang asik bermain handphone di sisinya. Dua pemuda yang masih mengenakan seragam sekolah itu, kini sedang menongkrong di warung kopi dekat sekolah mereka. Jam menunjukkan pukul sebelas siang. SMA Garuda Jaya memang sengaja dipulangkan cepat hari ini. Kesenangan tiada tara.

"Mau sampe kapan lo kelai sama David?" Eland acuh. Sudah tiga kali Kiky bertanya dan Eland sama sekali tak berminat untuk menjawab.

"Eh, squidward!"

Kiky memang hobi memanggil Eland demikian. Karena raut wajah dan sikapnya yang kelewat datar dan monoton seperti squidward. Eland mendehem.

"Hm?"

"Gegara Safina doang kalian kelai?"

Ketika mendengar nama Safina, barulah Eland menoleh ke arah Kiky.

Obsession of SafinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang