PART 6

19.4K 1.4K 137
                                    

- Gangnam,
  11.00 KST.

Cuaca di hari Minggu memang sangat menyejukkan. Apalagi di daerah Gangnam, pohon-pohon rindang nan hijau berjajaran di pinggir jalan daerah tersebut, ditemani angin sepoi-sepoi yang membuat pohon-pohon itu menari mengikuti alunan angin yang membawanya terbang kesana kemari.

Suara kicau burung diatas langit yang cerah menambah kesan estetik di tempat tersebut. Hanya seberapa kendaraan yang melintas disana, apalagi ini akhir pekan. Banyak orang mungkin menghabiskan waktunya bersenang-senang di rumah bersama keluarganya dengan ditemani tawa bahagia yang keluar dari mulut mereka.

Dilihat dari trotoar jalanan ini banyak juga yang menghabiskan waktunya hanya sekedar berjalan-jalan santai sambil berpegangan tangan terutama kaum remaja masa kini. Mereka sangat bahagia saling melempar senyum dan tertawa riang.

Tapi, tidak dengan ketiga pria yang berada di sebuah mobil audy hitam ini. Wajah yang dingin dan datar itulah yang mencerminkan ekspresi mereka saat ini.

Jimin, Taehyung, dan Jungkook pastinya. Sejak keberangkatannya tadi, mereka hanya diam duduk di belakang tanpa  mengeluarkan sepercik perkataan pun. Sedangkan, Tuan Lee sekaligus Kakeknya hanya tersenyum kecut melihat mereka melalui cermin mobil yang berada di depannya.

"Tuan, maaf aku ingin bertanya, kata Tuan kita akan menemui gadis itu 1 minggu lagi, dan kenapa waktunya diundur menjadi 2 minggu?" tanya pria bermarga Jung, yang tengah menyetir kendaraan beroda empat tersebut. Dia adalah sekretaris pribadi Tuan Lee.

"Hoseok, berhentilah bersikap formal seperti ini, kita sedang berada diluar kantor jadi, santai saja paham?" ujar Tuan Lee sembari terkekeh sumbang. "Dan, untuk 1 minggu itu aku undur karena, kau tahu'kan mereka harus memikirkannya secara matang," lanjut Tuan Lee dibarengi kekehan kecil yang keluar dari mulutnya.

Pria itu Jung Hoseok, pria yang selalu membawa sinar kecerian kepada siapapun. Dia masih muda, dengan umur 25 tahun. Siapapun pendampingnya nanti dia akan sangat beruntung memiliki pria seceria Jung Hoseok. Dia adalah sekretaris kepercayaan keluarga Lee  termasuk tangan kanan dari keluarga tersebut. Tuan Lee sudah menganggap Hoseok seperti cucunya sendiri, dan Hoseok turut senang dengan pengakuan manis tersebut.

"Oh, baiklah Tuan---maksudku, Kakek Lee," cercahnya dan tersenyum lebar. Astaga, senyumannya benar-benar sangat manis!

Sedangkan, ketiga pria yang duduk belakang hanya diam dengan wajah datar, mereka sama sekali tidak menanggapi obrolan yang mereka anggap sangat payah itu.

"Jimin, bagaimana kabarmu?" tanya Hoseok dengan pandangan yang menghadap ke jalan besar itu. Ia hanya melirik sekilas Jimin melalui cermin yang bergelantung diatas kepalanya itu.

Yang ditanyai hanya menghembuskan nafasnya frustasi.

"Seperti yang kau lihat sekarang," jawabnya dengan nada terkesan dingin, lebih memilih memfokuskan maniknya menatap jalanan yang dibatasi oleh jendela mobil itu daripada mengalihkan perhatian kepada lawan bicaranya saat ini.

"Kau sama sekali tidak pernah berubah," ujar Hoseok dengan senyumannya. "Dan, kau Taehyung-ie, bagaimana kabarmu?" tanya Hoseok kepada Taehyung dengan raut wajah sendu namun ia segera mengubah mimik wajahnya menjadi sebuah senyuman tipis.

"Baik," singkat, jelas, padat. Jujur saja kalau Taehyung sangat merindukan panggilan itu. Namun, apa daya ego tinggi menguasai keseluruhan dirinya. Hoseok hanya menanggapinya dengan deheman kecil.

THREE HUSBAND | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang