THREE HUSBAND | ✔

PART 50

Ini bukan tentang pilih kasih atau penolakan sekalipun. Alibi hanya untuk menyatakan apa yang sebenarnya.

Hyesoo bukan menyatakan sebuah penolakan sekalipun tentang keterkaitan Jimin yang meminta seorang anak darinya.

Ataupun kasih sayang sekalipun, heii Hyesoo tidak sepicik itu untuk membeda-bedakan ketiga suaminya, Hyesoo sangat andil terhadap ketiga suaminya.

Sudah 1 tahun berlalu, waktu berjalan begitu cepat. Selama itu pula keluarga mereka berjalan baik-baik saja. Tuan Lee tentu sudah kembali ke Italia untuk menjalankan proyek besarnya tepat 3 bulan yang lalu.

Semua tidak ada yang berubah disini, terkecuali Jimin. Jimin kini lebih bersikap sangat datar dan dingin, tidak seperti biasanya. Bahkan Jungkook dan Taehyung yang termasuk adik tirinya itupun bingung dengan perubahan sikap Jimin saat ini. Ini sudah terjadi 1 tahun lamanya. Dan itu karena masalah yang ia debatkan dengan Hyesoo sebelumnya. Tentang Jimin yang menginginkan anak darinya.

Hyesoo jelas tahu kewajiban seorang istri pada umumnya. Melayani suaminya murni dengan ketulusan hati dan juga memberikannya sebuah keturunan, dan apa lagi? Masih banyak lagi.

Hyesoo tidak bermaksud untuk memberikan sebuah penolakan apapun pada Jimin yang menginginkan seorang anak. Tapi inilah kenyataannya, Hyesoo siap untuk memberikan Jimin seorang keturunan dari darah dagingnya sendiri sama halnya dengan Jungkook dan juga Taehyung.

Namun, hanya saja Hyesoo takut tidak bisa membagi kasih sayangnya kepada anak-anaknya kelak. Ia takut akan hal itu, dimana nanti kalau hal itu terjadi, ia takut disalahkan oleh siapapun termasuk ketiga suaminya.

Apalagi saat ini Hyesoo sudah menjadi sosok seorang Ibu beranak 4 diusianya yang masih terbilang muda.

Bahkan kini si kembar Kim sudah menginjak umur 1 tahun dan si kembar Jeon pun saat ini sudah menginjak umur 2 tahun. Terbilang sangat cepat, yaa..beginilah waktu yang sangat cepat dalih ingin sesegera mungkin menamatkan dunia ini dari keterpurukan yang semakin menjadi-jadi.

***

Rumah mewah yang berdiri kokoh dan sangat rapi dari kenyataannya. Tapi tidak di dalamnya, seperti kapal pecah.

Mainan berserakan dimana-mana, makanan berjenis biskuit pun sudah digerayangi oleh barisan semut yang siap untuk membawa bekas makanan itu kedalam sarangnya.

Berceceran layakanya sudah terjadi seperti perang duni kedua saja. Siapa lagi kalau bukan ulah si kembar Jeon dan Kim?

Diusianya yang semakin beranjak dewasa, keempat curut itu semakin lama semakin jahil dan nakal. Sangat.

Bahkan Hyesoo pusing sendiri dengan ulah mereka semua. Rumah sudah seperti taman bermain dan dia pun sudah seperti pelari internasional saja, mengejar baby Jeon dan baby Kim yang tidak mau dimandikan sama sekali. Dan ujung-ujungnya Jungkook dan Taehyung pun yang berhasil membujuk mereka dengan embel-embel dibelikan mainan baru oleh Daddy nya sendiri.

Padahal Hyesoo sudah mewanti-wanti Jungkook dan juga Taehyung selama ini untuk tidak terlalu memanjakan si kembar Jeon dan Kim. Tapi memang Ayah muda itu terlalu keras kepala, layaknya batu yang berbentuk kepala dan memiliki tekstur yang sangat keras.

Bahkan saat ini Hyesoo tengah menatap keempat anak tikus itu yang sedang bermain hujan-hujanan di luar ruangan. Dan itu pasti ulah Jungsoo dan Soojung yang mengajak adiknya itu untuk ikut bergabung dengannya bermain hujan-hujannan.

Hyesoo pun hanya menghela nafas lelah dan menggeleng-gelengkan kepalanya pelan. Ia menatap sang anak dari luar jendelanya. Senyum manis itu terbit seiringan dengan suara petir yang bergemuruh dan membuat keempat buntalan yang kini sedang asik bermain air hujan diluar sana berteriak kencang seketika.