THREE HUSBAND | ✔

PART 10

Hyesoo POV'

Haruskah? Iya, itu harus. Aku tidak mungkin senaif itu, aku tidak akan serakah demi diriku sendiri. Mereka juga harus mendapatkan yang patut mereka dapatkan, aku tidak mungkin membuat mereka tidak mendapatkan apa pun, terlagi pula itu adalah hak mereka, apa boleh buat.

Dari surat wasiat itu, Ayah dari mereka menyatakan bahwa aku harus menikahi ketiga putranya itu. Jimin, Taehyung, dan Jungkook. Ibuku menitipkanku dengan Ayah mereka, Tuan Lee Haebin, setelahnya Ayah mereka tiada karena depresi dan Ia menitipkanku kepada ketiga putranya itu dengan cara menikahkanku kepada ketiga putranya, dari situlah awal penderitaan menghantui bayang-bayang pikiranku.

Na'as membuatku stress berat, hal itu yang selalu menumpuk di pikiranku. Bagaimana bisa ini terjadi begitu cepat? Bukannya aku tidak sanggup menerima perjodohan ini, aku hanya tidak percaya kejadian ini begitu cepat menghampiriku. 

Apakah aku akan bertahan disitusi seperti itu? Mempunyai 3 orang suami? Dan, harus melayaninya seperti layaknya seorang istri pada umumnya? Well, aku menyanggupinya karena ini kemauan Ayahnya dan Ibukupun menitipkanku kepadanya, tidak ada salahnya kan kalau aku menyanggupi semua keadaan itu? Aku tahu ini memang tidak masuk akal.

Permasalahnya, apakah mereka akan menerimaku layaknya sebagai seorang istri, pendamping hidupnya sampai tua nanti atau bahkan sampai ajal menjemput kami? Itu yang menjadi masalah dan mengganjal di pikiranku, iya memang aku menerima mereka, tetapi apakah mereka menerimaku? Kurasa hanya mereka yang tahu dan Tuhan, yah.

Aku akui mereka sedikit  kasar saat kami pertama kali bertemu. Apalagi aku tidak percaya akan bertemu mereka untuk kedua kalinya dengan keadaan seperti ini, apakah ini yang disebut jodoh? Ah, kurasa tidak. Aku terlalu banyak berharap kepada orang terhormat seperti mereka. Aku hanya seperti remahan dimata mereka.

Walaupun aku belum mencintai mereka, aku akan menerima mereka, walaupun mereka tidak menerimaku. Prinsip ku adalah membuat orang merasa nyaman apa yang ia mau dan melakukan apapun yang dapat membuatnya bahagia walaupun nyawaku sebagai taruhannya. Ck, sangat bodoh memang.

Aku tidak naif, aku tidak serakah, akan ku buat orang  selalu bahagia walaupun sebagai taruhannya aku yang menderita. Tidak apa, itu demi sebuah kebahagiaan yang mutlak. Tuhan tidak sejahat itu, setiap orang akan memiliki kebahagiaannya tersendiri, diawal, dipertengahan, dan diakhir.

Apakah aku bisa menghadapi rintangan ini? Kuharap....

Hyesoo POV' end.

***

- Seoul,
  09.00 KST.

Hari ini adalah dimana  Hyesoo beserta ketiga pria  itu, Jimin,  Taehyung, dan Jungkook melasungkan hari pernikahan mereka, sangat cepat, sungguh sulit mempercayai ini semua.

Saat ini, di sebuah gereja yang berada di Seoul tampak sangat ramai oleh tamu undangan di pernikahan mereka. Dilihat dari tampilan mereka, mereka adalah orang-orang yang berasal dari kalangan kelas atas. Lihatlah, nama brand-brand ambassador yang menempel di sepatu, jas, dress, perhiasan yang dipakai mereka saat ini, terlihat glamour dan mewah. Sungguh menyilaukan mata.

Banyak tamu undangan yang datang kesana, dari teman bisnis, kolega-kolega besar, karyawan, bahkan clien dari luar negeri pun diundang oleh Tn. Lee. Gelar pernikahan ini cukup membuat tamu  undangan disana melongo takjub akan kemewahan   resepsi  pernikahan yang diselenggarakan hari ini.