PROLOG

47.8K 2.3K 181
                                    

- Seoul,
21.00 KST.

Disebuah cafe yang terletak dipinggir jalan daerah Gangnam tidak luput dari keramaian di dalam bangunan sederhana itu. Orang-orang memesan sebuah coffe hanya untuk menenangkan pikiran atau hanya sekedar menikmati betapa lezatnya coffe yang tersaji di cafe itu.

Para pelayan cafe berlalu-lalang mengantar pesanan dan melayani para pengunjung tempat sederhana itu. Tidak cukup mewah hanya bangunan kecil tapi sederhana, itulah yang mencerminkan cafe sederhana tersebut.

Banyak orang yang mengatakan coffe yang terletak di daerah Gangnam itu terbilang cukup lezat walaupun sederhana. Cafe itu hanya menjual berbagai macam minuman seperti coffe , tea , juice, dan lain-lain. Dan beberapa camilan seperti cake, bakery, donut's, dan makanan ringan lainnya.

***

Di malam hari yang begitu sunyi, sejuk, dan tenang hanya ada alunan musik mengiringi cafe dengan nama 'Pearls Night Cafe', itulah nama cafe yang berada di Gangnam tersebut.

Malam hari yang indah ditemani secangkir coffe and chese cake sambil melihat bulan dan bintang yang bersenda gurau diatas langit yang gelap. Huh malam yang menyenangkan!

Malam semakin larut membuat cafe itu hanya memiliki beberapa pengunjung saja yang masih sibuk dengan dunianya tidak ramai seperti tadi.

Seorang gadis muda dan cantik yang tengah sibuk mencatat data-data keuangan cafe itu dengan mata coklat yang indah ia miliki tidak luput dari kertas-kertas yang berada dihadapannya, dan jangan lupakan tangan yang tidak hentinya bergerak untuk mencatat data penting itu semua agar tidak jadi kesalahan fatal dan membuat kerugian pada cafe ini.

Guratan keseriusan terlintas di setiap lekuk paras rupawan gadis muda itu. Betapa seriusnya gadis itu sehingga tidak menyadari kehadiran seseorang didepannya yang sedari tadi memerhatikannya dengan raut wajah cemas tidak terarti.

"Hei! Pulanglah ini sudah sangat larut," ucap orang itu kepada gadis yang berada didepannya.

"Nanti saja Nyonya aku pulang, lagi pula masih ada beberapa pengunjung disini," ujar gadis itu tanpa melihat orang yang berdiri tegap yang memerhatikannya.

Sedangkan orang tersebut menatap gadis ini tidak pecaya. Bagaimana bisa ia sedari pagi bekerja bahkan ini bukan shif nya dia untuk bertugas malam ini. Apa ia tidak lelah? "Dasar gadis keras kepala!" batin orang tersebut.

Orang tersebut menghembuskan nafas gusar lalu menarik paksa pena dengan catatan data-data penting itu yang diisi oleh gadis tersebut, lalu menyembunyikannya dibelakang punggung jenjangnya.

"Maaf, Nyonya tapi itu belum selesai, masih ada beberapa data penting keuangan yang harus aku catat," ucap gadis itu.

"Park Hyesoo! Kenapa kau keras kepala sekali!?," bentak orang tersebut dengan mata menatap tajam gadis yang berada didepannya. Sedangkan gadis itu menunduk dalam, jika nama dan marganya diucapkan oleh orang ini berarti perkataan yang ia lontarkan cukup serius dan tidak boleh dibantah olehnya ataupub orang lain.

"Eonnie kumohom hem?" ucap gadis muda tersebut sambil memegang tangan kanan orang yang dipanggil Eonnie itu dengan mengandalkan tatapan puppy eyes nya.

THREE HUSBAND | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang