PART 14

16.6K 1.2K 24
                                    

2 buah mobil audy putih terpakir bebas dihalaman mansion Jimin, Taehyung, dan Jungkook. Tepat saat bel rumah berbunyi Hyesoo sudah menuntaskan masakannya.

Beberapa kali Hyesoo hampir terjatuh akibat lemas dan pusing menerjang tubuhnya yang lemah. Hyesoo merasa bahwa tubuhnya sangatlah tidak berstamina apalagi ia sadar bahwa tubuhnya sangatlah panas. Apa dia demam? Entahlah.

Hyesoo hanya memakai hoodie putih dengan celana trening berwarna hitam untuk menutupi setiap luka yang berada disekujur tubuhnya. Ia tidak mungkin memakai pakaian terbuka dan memperlihatkan luka yang berada disekujur tubuhnya akibat ulah suami-suaminya itu. Ia tidak mungkin mengumbar aib sang suami apalagi mempermalukannya didepan keluarganya sendiri.

Oh, ayolah! Hyesoo tidak sejahat itu. Ia justru menghormati suaminya sebagai seorang istri bukankah itu salah satu kewajiban dari sang istri kepada suaminya? Menuruti setiap perintah yang telah suami-suaminya katakan. Ya, walaupun ketiga suaminya menganggap dirinya bukan istrinya tetapi, lebih tepatnya hewan peliharaan. Sungguh itu perbuatan yang sadis dibandingkan pembunuhan berantai.

Hyesoo pun meringis saat mengingat ketiga suaminya menganggap ia sebagai binatang bukan seorang istri. Hyesoo pun bergegas menyiapkan semuannya selagi Jungkook membukakan pintu masuk untuk Kakek Lee.

Disaat semuanya tertata rapi diatas meja makan, Hyesoo pun menunggu yang lain sambil berdiri disamping meja makan. Dan, datanglah Kakek Lee diikuti oleh ketiga suaminya dari arah belakang. Sepertinya Tuan Lee tidak sendirian, terdapat Hoseok, Yoongi, dan Areum dibelakang Tuan Lee.

Hyesoo pun menghampiri mereka dengan senyum manis yang terbit diwajah pucatnya. Hyesoo pun membungkuk sebagai tanda hormat setelah sampai didepan Tuan Lee.

"Apa kabar Kakek?" tanya Hyesoo begitu sopan.

Tuan Lee pun membelai sayang rambut Hyesoo sambil tersenyum. "Sangat baik, tapi sepertinya kau sedang tidak baik-baik saja. Kenapa wajahmu pucat sekali, kau sakit?" tanya Tuan Lee begitu khawatir disetiap kata yang ia keluarkan.

Hyesoo yang mendengar pertanyaan Tuan Lee yang bertubi-tubi pun melirik ketiga suaminya yang menatap tajam dirinya, lalu ia kembali memperhatikan Tuan Lee dengan sebuah senyuman.

"Aku tidak apa-apa Kakek..." jawab Hyesoo berbohong.

"Kau yakin? Apa mereka memperlakukanmu dengan baik disini?" tanya Tuan Lee penuh selidik.

"Kakek, kau tidak perlu khawatir, aku baik-baik saja tenanglah oke? Mereka bertiga memperlakukanku sangat baik disini," ucapnya merasa bersalah atas kebohongan yang ia sampaikan pada Tuan Lee.

"Baiklah, Kakek sudah lapar, kau menyiapkan makan siang apa? Harum masakanmu menguar sampai keluar tadi," ucap Tuan Lee lalu berjalan menuju meja makan.

"Aku memasak hidangan kesukaan Kakek," jawab Hyesoo sambil mengikuti Tuan Lee dari arah belakang dan yang lainnya pun mengikutinya dan duduk di kursi masing-masing.

***

Makan siang telah usai, dan sekarang mereka semua tengah bercengkrama diruang tengah hanya sekedar berbincang-bincang atau bersenda gurau. Tapi, lain halnya dengan Hyesoo yang sibuk didapur merapikan dan membersihkan piring kotor seusai makan tadi. Tanpa Hyesoo sadar seseorang tengah menatapnya sendu dari arah belakang.

"Kau yakin ketiga suamimu memperlakukanmu layaknya seorang istri atau....lebih tepatnya seekor binatang?"

Deg!

Hyesoo tiba-tiba saja menghentikan aktivitasnya saat mendengar pernyataan dingin dari manusia yang berada dibelakangnya. Ia pun segera melanjutkan aktivitasnya dan mengubah ekspresinya menjadi biasa-biasa saja.

THREE HUSBAND | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang