Seperti sebelumnya, mulut dari si kembar Jeon dan Kim memang sangat lucknut. Saat mereka berkata tentang adik membuat orang yang berada disana justru syok sangat terkejut. Bukan berarti saat si kembar berucap seperti itu, Hyesoo hamil bukan?
Tidak, si kembar hanya berimajinasi dengan inisiatif mereka masing-masing, seolah-olah si kembar menghardik kedatangan dari adik-adik mereka di rahim Hyesoo, dan terbukti saat itu Hyesoo langsung mengetest dengan testpack yang ia beli saat itu, dan hasilnya nihil. Hyesoo tidak hamil, hanya si kembar saja yang jahil. Yang benar saja, baru 2 hari mengubur benih langsung tubuh begitu saja. Ada-ada saja memang.
Tapi hal itu sudah 1 bulan berlalu, jadi lupakan saja. Toh, itu hanya akal-akalan si kembar saja membuat suasana menjadi tegang, ck.
Seperti biasa, saat ini Hyesoo tengah bergelumur dengan peralatan dapur, walaupun ini akhir pekan sudah semestinya ia akan selalu menyibukkan dirinya membuat sarapan untuk suami-suaminya dan juga si kembar.
Tiba-tiba saat ia tengah sibuk menyajikan makanan di atas meja, dress selutut berwarna grey yang ia pakai ditarik kecil dari bawah oleh sesuatu yang imut nan menggemaskan dengan wajah bantalnya, namun masih terlihat tampan seperti Ayahnya.
" Mommy~ lapar~ " puppy eyes yang memang membuat Hyesoo terkekeh ringan melihat tingkah laku si sulung Jungsoo ini.
" Jungsoo kesayangan Mommy sudah bangun? " tanya Hyesoo lembut dan diberi anggukan kecil oleh Jungsoo. " Kau lapar hem, baiklah Mommy akan menyiapkan sarapan untuk mu. Tapi sebelum itu, apakah Jungsoo mau membantu Mommy ? " ucap Hyesoo sambil mensejajarkan dirinya pada tubuh mungil Jungsoo dan sedikit merapikan anak rambut Jungsoo yang terlihat berantakan. Jungsoo pun menganggukkan kepalanya pelan sambil memperhatikan sosok Ibunya yang menurutnya sangat cantik.
" Jungsoo pergilah ke kamar untuk membangunkan adik-adik Jungsoo. Mommy rasa adik Jungsoo terbangun karena tidak mendapati kakaknya yang tampan ini disamping mereka. " ucap Hyesoo sambil mentoel hidung kecil milik Jungsoo. " Pergilah, dan bantu adik-adikmu menuju kemari untuk sarapan " hanya anggukan kecil yang diberikan oleh Jungsoo lalu ia pun langsung melesatkan dirinya menjauh dari arah dapur, untuk menjalankan perintah dari sang Ibu.
Tepat saat Jungsoo pergi, Hyesoo dapat melihat Taehyung dan Jungkook menuruni anak tangga menuju meja makan. Hyesoo tersenyum melihat ekspresi kedua suaminya itu, mereka terlihat tampan walaupun baru terbangun dari tidurnya, apalagi bekas iler yang sudah mengering terlihat jelas di wajah Taehyung.
" Pagi~ " ucap Hyesoo walaupun tidak digubris sama sekali oleh suaminya. Hyesoo hanya tersenyum tipis saat tidak mendapatkan jawaban dari suaminya.
Hyesoo sedikit mengernyit saat tidak mendapati Jimin diantara mereka, kemana perginya pria Park itu?
Namun atensinya teralihkan saat melihat keempat anaknya yang menuruni anak tangga satu persatu sambil memegangi pembatas tangga disampingnya.
" Morning Baby~ " ucap Hyesoo sambil mencium satu persatu pipi gembil anaknya saat mereka sudah sampai tepat disamping Hyesoo.
Tak kalah berdiam diri saja, si kembar pun memberikan sebuah pelukan singkat pada Ibunya, saat Hyesoo sudah mensejajarkan dirinya pada tubuh mungil keempat anaknya.
" Ahh kalian benar-benar anak manis " ucap Hyesoo sambil tersenyum manis.
Dan si kembar pun mulai memposisikan dirinya di meja makan berukuran kecil yang sudah Hyesoo siapkan, memang khusus untuk anak-anaknya ini, karena meja makan yang ditempati olehnya terlalu besar untuk ukuran keempat buntalan kecil ini.
" Tidak mau mencium Daddy hem? " ucap Jungkook, seperti menyindir si kembar Jeon yang sibuk dengan sarapannya. Hanya makanan bayi namun berjenis biskuit dan segelas susu seumuran mereka.
Soojung yang mendengar itupun, hanya menatap Jungkook sekilas lalu kembali menyantap makanannya, dasar. Lain dengan si sulung Jeon Jungsoo yang berjalan kecil kearah Daddy nya lalu ia pun tersenyum manis didepan Jungkook, sangat manis. Jungkook pun ikut tersenyum kearah Jungsoo seakan tahu dari anak pertamanya ini, Jungkook pun sedikit membungkukan tubuhnya hingga wajah nya berhadapan tepat didepan wajah Jungsoo, hingga sebuah kecupan manis dipipinya membuat Jungkook tersenyum tipis. Hyesoo yang melihat itu turut tersenyum kecil melihat kelakuan Ayah dan anak ini.
" Tidak mau mencium Dad? " hingga Taehyung pun bersuara sedikit berpura-pura sedih didepan anaknya. Namun tahu apa respon si kembar Kim?
" No~ " hanya 2 huruf itu, tidak lebih. Membuat Taehyung menghela nafas kesal mendengar respon polos si kembar Kim.
" Jimin dimana? " tanya Hyesoo pelan pada mereka.
" Entahlah. Setahuku, dari kemarin malam dia muntah-muntah tidak jelas. Sudah aku tanyakan, dan jawabannya hanya pusing dan mual. Kurasa dia sakit. Coba--- "
Huekk
Perkataan Taehyung tercekat dikala suara yang sedikit aneh menyambut mereka dipagi hari. Hyesoo yang mendengar itu mulanya mengernyit karna suara itu berasal dari arah kamar Jimin. Ia pun sedikit khawatir tentang keadaan Jimin, apalagi hal yang dikatakan Taehyung tadi benar-benar membuatnya bingung setengah mati.
" Seperti~itulah " ujar Taehyung santai kembali memakan sarapannya.
" Coba kau lihat saja keadaannya " ucap Jungkook biasa saja. Hingga Hyesoo pun hanya menganggukkan kepalanya pelan, hingga ia pun menjauh dari arah meja makan sangat tergesa-gesa.
Satu persatu anak tangga ia naiki sangat tergesa-gesa, hingga saat itu Hyesoo tiba didepan pintu kamar Jimin. Tanpa mengetuk atau memanggil nama pemilik kamar tersebut Hyesoo langsung begitu saja masuk kekamar Jimin.
" Jimin?! " kejut Hyesoo saat ia mendapati Jimin yang terbaring lemah diatas ranjang dengan wajah yang begitu pucat pasi.
" Kau kenapa Jim? " ucap Hyesoo khawatir terdengar lirih saat ia sudah sampai tepat disisi ranjang Jimin.
Jimin yang mulanya menutup kedua maniknya, ia pun kembali membukanya sangat terpaksa saat mendengar suara lirih seseorang.
" Aku tidak apa-apa " jawab Jimin terdengar parau. Hyesoo meringis mendengar suara Jimin yang benar-benar lemah.
" Kita ke dokter ya? " ucap Hyesoo lembut sambil mengelus pelan surai lebat milik Jimin.
Jimin pun hanya mengangguk pelan dengan kedua manik yang masih tertutup. Akhirnya tanpa bujukan Hyesoo berhasil membuat Jimin untuk pergi ke Dokter memeriksa keadaanya.
Jimin sebenarnya tidak suka ke Dokter, namun karena risih juga dengan keadaanya yang sangat aneh dan membuatnya kesal setengah mati, mau tidak mau ia pun menuruti nasehat Hyesoo untuk pergi ke dokter.
Hyesoo pun menitipkan si kembar pada Daddy mereka masing-masing karna ingin membawa Jimin untuk memeriksa keadaanya. Hyesoo juga tidak lupa pamit pada suami-suaminya ini, dan juga sikembar. Hanya sebuah kecupan manis untuk sikembar lalu ia pun pergi dari situ untuk menuju ke Dokter.
Hanya takdir yang mampu menentukan yang nyata atau tidak sama sekali.
" Selamat Nyonya Park, Anda tengah mengandung bayi kembar! "
Tbc,
Hampir aku kehilangan akun wp ini tau gak sih:/
Udah malem, segitu aja dulu wkwk
CerhliKristianti
KAMU SEDANG MEMBACA
THREE HUSBAND | ✔
Fanfiction[Mature Content]. Sebuah wasiat konyol yang dibuat oleh Lee Haebin membuat Park Jimin, Kim Taehyung, dan Jeon Jungkook selaku anak kandung mereka terjebak dalam perjodohan yang dibuat oleh Ayah mereka, Lee Haebin. Takdir berkata lain, sosok gadis mu...