PART 73

15.4K 1.1K 119
                                    

Rencananya tuh mau up lusa kemarin dan tadi malem, tapi gara-gara kondisi lagi kurang vit...aku up segini dulu ya, maaf hehe:)






"Tenanglah, aku berada disini bersamamu..." ucap Taehyung sambil mengelus lembut punggung ringkih Hyesoo yang masih terisak.

"Hiks---hiks--aku takut..." isak Hyesoo dengan mengeratkan pelukannya dileher Taehyung, membuat Taehyung dan dirinya semakin menempel tanpa celah sedikit pun.

Taehyung menghela nafas berat lalu setelah itu ia berucap kepada Hyesoo "Kita pulang ya? Anak-anak merindukanmu..." bujuknya terhadap Hyesoo.

Hyesoo sekita menghentikan tangisannya, ia pun terdiam tanpa isakan, sesaat kemudian dirinya pum berucap begitu lirih namun suara itu terdengar parau dengan nada benar-benar menyedihkan.

"Anak-anak?" gumam Hyesoo yang masih setia memeluk Taehyung.

Taehyung tersenyum tipis dan menganggukkan kepala pelan "Iya, anak-anak. Mereka menangis terus karena merindukanmu, bahkan mereka sempat berpikir bahwa kau mencari Daddy baru untuk mereka," jelasnya dengan kekehan pelan.

Hyesoo masih terdiam, namun sesaat kemudian ia pun berucap "Ak---aku ingin pulang, " celetuknya dengan sedikit gemetar.

Taehyung tersenyum manis ia pun sekilas mencium pelipis Hyesoo. Taehyung tahu kelemahan wanita muda satu ini, salah satu kelemahannya yaitu anak-anaknya. Memang sangat mudah menebak kelemahan Hyesoo, kelamahan hatinya, ketulusan hatinya, kebaikan hatinya, kelembutan hatinya bersatu dengan darahnya sehingga siapapun yang berada didekat Hyesoo akan tahu begitu saja kelemahan wanita itu, keluarga yang ia sayangi termasuk kelemahan dari wanita Park itu. Dan kelemahan tertingginya bertumpu pada anak-anaknya dan juga suami-suaminya.

"Ayo, kita pulang sekarang," ajak Taehyung. Pergerakan seketika berhenti saat ingin melepas pelukan Hyesoo dari tubuhnya. "Hye, bagaimana caranya kita pulang kalau kau terus saja memelukku erat seperti ini? Bahkan, kau tidak mengijnkan ku untuk bergerak sedikit pun hem," ocehnya menahan tawa.

Dengan sigap Hyesoo pun langsung melepas tautan pelukannya bersama Taehyung begitu saja. Percayalah, raut wajah Hyesoo kini menampilkan ekspresi yang malu bukan kepalang, wajah memerah bak tomat yang direbus, apalagi dalah situasi ini.

"Mm---maaf, " kata Hyesoo dengan gelagat kecanggungan.

Taehyung tersenyum tipis lalu mengacak rambut Hyesoo pelan. Taehyung pun berjalan menuju mobilnya, tetapi saat hendak membuka pintu mobil ia terkejut saat mendengar suara ringisan Hyesoo.

"Aww---ssttthh--," ringis Hyesoo sambil memegang telapak kakinya. Hyesoo sedikit terkejut melihat kondisi kakinya saat ini, begitu banyak kaca beling yang menancap sempurna di kakinya.

Tadi saat berlari ia sedikit tidak merasakan apapun, namun saat ini dirinya dapat melihat banyak kaca beling menusuk kaki telanjangnya, apalagi banyak darah yang bersimbah membanjiri kakinya.

Lagi-lagi Hyesoo merosotkan tubuhnya kebawah sambil terisak begitu lirih penuh dengan nada kesedihan. Takut, itulah yang Hyesoo rasakan, kalau saja ketiga suaminya tidak menyelamatkannya hari ini juga, mungkin saja dirinya akan termakan buas oleh siksaan Jung Jaehyun.

Hyesoo mencoba menghilangkan pikiran buruk itu, namun tidak bisa, hanya dengan menangis ia mencoba meluapkan segala keresahannya dan ketakutannya yang sudah menjadi trauma berat di hidupnya. Sungguh ini sangat berat untuknya, hingga siapa pun yang berada diposisi Hyesoo dapat merasakan ketakutan itu semakin kuat menyebar dibenaknya.

Taehyung yang melihatnya pun langsung menghampiri Hyesoo yang bersimpuh saat itu juga, jujur saja Taehyung sangat sakit dan khawatir melihat kondisi Hyesoo yang sangat lemah saat ini. Apalagi air mata Hyesoo terus saja luruh tanpa henti dengan isakan kecilnya.

THREE HUSBAND | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang