PART 26

18.3K 1.3K 70
                                    

Suara ombak bergemuruh memenuhi indra pendengaran seseorang yang berkunjung ke tempat dimana dunia pasir dan dunia air menjadi satu.

Desiran angin terdengar kecil melewati setiap penjuru angkasa tersebut.

Cuaca yang cerah, banyaknya burung-burung bertebangan kesana kemari hanya sekedar untuk mencari makanan.

Sunyi, sepi, itulah yang dirasakan sosok 'gadis' yang kini sudah menjadi seorang 'wanita'. Hanya diam ditemani oleh angin dan juga desiran ombak yang saling bertubrukan.

Hyesoo, wanita itu kini menatap lurus kedepan tepatnya kehamparan pasir yang berada tak jauh darinya.

Diam tidak bergeming sama sekali, selama 2 jam terakhir ini Hyesoo hanya diam dengan tatapan kosong. Sesuatu mengusik pikirannya sehingga 1 bulir air mata mengalir lurus dari arah pelupuk matanya.

"Eomma sangat senang kau hadir dalam kehidupan Eomma..." lirih Hyesoo sambil mengelus pelan perut datarnya.

"Tapi, apakah dia akan menerima keberadaanmu?" lirihnya kembali sambil menatap kearah perutnya.

"Kau tenang saja, Eomma akan memberikan seluruh isi angkasa ini jika kau mau. Aku sangat bersyukur, kau hadir menemani kesunyian Eomma didunia ini," gumamnya terdengar pilu sambil tersenyum tipis.

"Cepatlah tumbuh didalam sana, Eomma menunggu kehadiranmu..." ujar Hyesoo lalu membangunkan dirinya untuk berdiri.

"Baiklah, kita harus memberi tahu keberadaanmu pada Ayahmu." ucapnya sedikit semangat sambil berbalik untuk  pergi dari pantai tersebut.

"Entah  dia mengakuinya atau tidak, Eomma akan selalu bersamamu..." ujarnya dalam hati.

***

-Seoul,
  18.00 KST.

Saat ini Hyesoo tengah berkutik dengan peralatan dapurnya untuk menyiapkan makan malam. Ia tidak peduli masakannya akan dimakan atau tidak, tetapi ia akan tetap menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri.

Sejak tadi Hyesoo diam-diam tersenyum sendiri, mungkin efek dari calon ibu muda. Terlihat jelas diwajah Hyesoo yang dulunya hanya terpampang wajah kesedihan sekarang tergantikan oleh wajah yang begitu bahagia.

Apakah ini rasanya menjadi calon ibu muda? Saat ia mengetahui ada janin yang tumbuh didalam rahimnya, Hyesoo sangat antusias akan hal itu. Ia senang akan ada sosok kecil yang akan menemani setiap ia kesepian.

Tapi, disisi lain ia sunggu sangat cemas dan gugup untuk memberi kabar kehadiran sosok kecil pada Ayah kandung dari janin yang tengah ia kandung sekarang.

Ia tersenyum kecut saat mengingat bagaimana sosok kecil didalam perutnya ini terbuat dengan keadaan yang terpaksa dan menyakitkan tanpa rasa cinta sama sekali. Hyesoo pun membuang pikiran itu jauh-jauh. Yang terpenting sekarang adalah ia akan selalu membahagiakan buah hatinya nanti, walaupun itu dengan nyawa sekalipun ia akan berjuang untuk anaknya demi sebuah kebahagian untuknya.

Sibuk menata makanan diatas meja dengan senyuman, Hyesoo tidak menyadari sosok pria kini berdiri tak jauh darinya.

"Wanita itu sudah mulai gila," gumam Jimin dengan kekehan kecil sambil melipat tangannya didepan dada saat ia tidak sengaja melihat Hyesoo tengah tersenyum bahagia.

"Hei, kau wanita gila! Cepat siapkan makanannya, aku sudah sangat lapar!" bentak Jimin terhadap Hyesoo.

Saat Hyesoo mendengar itu justru sangat terkejut baginya. Ini mungkin anugrah dari sang kecil yang belum lahir. Dimana selama pernikahan ini, ketiga suaminya sama sekali tidak menyentuh masakannya, tetapi hari begitu mengejutkan baginya. Bagaimana suaminya akan memakan masakannya untuk pertama kali. Ia pun segera mengubah ekspresinya menjadi biasa saja.

THREE HUSBAND | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang