Disinilah sosok Park Hyesoo yang rapuh didatangkan kembali secercah kebahagiaan untuk ketiga kalinya dalam hidupnya. Sedikit terkejut yang menampung benaknya, secepat itu kebahagiaan kembali menghampirinya.
Tidak bisa dipungkiri setelah ucapan sang Dokter saat itu, Hyesoo maupun Jimin benar-benar seperti melayang bukan kepalang. Rencananya Hyesoo akan membawa Jimin ke dokter untuk memeriksa keadaanya yang sangat lemah dan kacau karena tidak berhenti muntah, Hyesoo bahkan bergidik ngeri saat ia sudah sampai di dokter, entah sudah berapa kali Jimin berbulak-balik ke dalam kamar mandi di ruangan dokter itu.
Tetapi saat Dokter memeriksa keadaan Jimin diatas brankar pasien, Dokter malah tersenyum tipis sembari berucap sesuatu.
Flashback
" Bagaimana keadaannya dok? " tanya Hyesoo saat Dokter itu mencoba memeriksa denyut nadi di pergelangan tangan Jimin.
Tiba-tiba saja Dokter wanita paruh baya itu tersenyum tipis tepat saat ia menoleh sekilas ke arah Hyesoo.
" Apakah ada sesuatu? " tanya Jimin lemah saat melihat ekspresi Dokter tadi.
Bukannya malah memberi kabar tentang keadaannya ,Dokter itu malah tersenyum, ck aneh sekali.
" Ini kejadian biasa yang dialami oleh seseorang yang tengah mengandung "
" Apa?! "
" Yang benar saja diriku hamil? " kejut Jimin spontan ia pun berdiri dari posisinya berbaring tadi. " Ja---jangan bercanda aku seorang lelaki! Bagaimana bisa aku hamil! Kau jangan mengarang hal yang tidak-tidak! Mana mungkin aku hamil, aku kaum batangan bukan kaum berlubang! " kata Jimin sambil berkacak pinggang dan bersuara cukup kesal.
Hyesoo yang mendengar pernyataan Dokter tadi pun ikut terkejut dan mengernyit heran. " Dok? " ucapnya pelan seolah mencari jawaban yang pas untuk dirinya.
Dokter baya itupun terkekeh pelan sambil berucap " Nyonya Park, berbaringlah kau akan ku periksa, hanya~ memastikan saja " ucap Dokter itu sambil menepuk ranjang pasien yang berada didepannya.
Hyesoo pun mulai kalut dan bingung, tanpa bertanya lebih jauh lagi, ia pun mulai membaringkan tubuhnya diatas ranjang pasien.
Disana, Dokter pun mulai menempelkan alat, entah apa itu namanya, Hyesoo hanya mengikuti arahan dari sang Dokter baya itu saja, selang 5 menit pemeriksaan itupun berakhir. Dan kini Jimin pun bersuara.
" Kenapa dengan istriku? " tanya Jimin sambil mengangkat satu alisnya dengan tangan yang melipat didepan dada.
" Selamat Nyonya Park, Anda tengah mengandung bayi kembar! "
Flashback end.
Sungguh kejutan luar biasa bukan? Lagi dan laginya, dan untuk ketiga kalinya Hyesoo mencetak rekor sebagai seorang Ibu muda yang mengandung bayi kembar untuk ketiga kalinya. Benar-benar bibit unggul, hahaha.
Dan disini mungkin Hyesoo yang hamil, tetapi yang merasakan bagaimana itu mengidam dan apa itu mual, Jimin menjadi sasarannya. Selama memasuki trisemester pertama pasca mengandung, Jimin benar-benar kacau dengan tubuhnya. Mulai dari ia sering kali mual dari pagi hingga malam tak henti-henti, mengidam yang tidak jelas, seperti meminta Hyesoo untuk bersetubuh dengan nya selama 1 hari penuh, gila bukan?
Tapi untungnya Hyesoo mengerti akan keadaan suaminya, Hyesoo juga sedikit kasihan kepada Jimin yang mengalami hal itu, dimana sebenarnya ialah yang menjalani masa-masa itu. Tapi sumpah demi apapun Jimin terlihat menggemaskan jika merengek meminta Hyesoo memeluknya selama sehari penuh tanpa makan atau pun minum, Jimin benar-benar pria idiot! Sinting dan keras kepala tepatnya.
Biasa, ini hanya bawaan bayinya saja. Mungkin ia ingin menyiksa Ayahnya karena pernah menyakiti Ibu nya dulu. Miris.
Ini sudah memasuki bulan keenam pasca mengandung 2 buntalan Park lagi perutnya. Hyesoo benar-benar ekstra hati-hati. Kadang ia merasa lelah dan pusing secara bersamaan harus menjadi sosok Ibu rumah tangga yang baik. Menjaga si kembar Kim dan Jeon memang sangat membuatnya cepat letih apalagi ia harus menyiapkan segala sesuatu untuk suami-suaminya. Belum lagi ia harus sibuk dengan rumah yang harus ia bersihkan setiap hari karena kotor akibat ulah si kembar nakal itu. Bena-benar tak habis pikir, bukannya malah membantu sang Ibu yang tengah hamil adiknya, mereka malah melakukan hal yang membuat Hyesoo senam jantung, yang benar saja si sulung Kim menuruni anak tangga seperti lari estapet saja, dan itupun membuat Hyungsoo harus mendapat 2 jahitan kecil di kepala bagian belakangnya, untung ia tidak amnesia mendadak, bisa menangis darah Hyesoo jika itu terjadi pada Hyungsoo. Hyungsoo yang malang----sangat nakal!
Bahkan saat ini Jimin benar-benar sangat manja, bahkan Hyesoo tidak habis pikir dengan sifat Jimin yang merajuk seperti seorang balita yang tidak diberi permen kesukaannya oleh sang Ibu. Ck.
" Jim~ tapi aku harus memasak untuk makan malam ini. Nanti saja ya? " ujar Hyesoo benar-benar lembut.
" Tidak " jawab Jimin ketus.
Memang kalau sudah Jimin merajuk seperti ini sangat keras kepala, Hyesoo benar-benar harus lebih menguarkan kata lembut lagi dan manis, sangat manis hingga semut pun enggan untuk mencicipi betapa manisnya hal itu.
Saat ini Jimin merajuk karena ia ditolak oleh Hyesoo. Jimin ingin menyusu katanya, dalam artian menyusu di payudara Hyesoo. Efek mengidam, tetapi ini mengidam atau mencari kesempatan?
Tetapi Hyesoo bukanya menolak, ia hanya ingin menyiapkan makan malam untuk keluarganya, namun Jimin melarangnya dengan beribu alasan. Tetapi Jimin kalah, dan berakhir ia merajuk dan diam-diam menangis seperti bayi yang tidak diberi asi bertahun-tahun.
"Jimin anak-anak juga butuh asupan gizi dari makanan mengertilah oke? " lagi-lagi Hyesoo berujar sangat halus dan lembut.
Jimin yang memdengar itu, tiba-tiba mempoutkan bibirnya kedepan, dengan mata berkaca-kaca, dan akhirnya ia pun menangis terisak, tidak kencang hanya isakan kecil. Hyesoo sudah terbiasa dengan hal ini, mau tidak mau ia harus mencoba dengan cara yang ia gunakan selama ini untuk membujuk Jimin.
Sedikit lumatan kecil di bibir tebal milik Jimin, hanya itu yang mampu Hyesoo lakukan dan berakhir Jimin berhenti menangis namun isakannya masih saja terdengar. Tidak apa-apa yang penting Jimin berhenti menangis dan merajuk. Benar-benar Park sialan! Seperti kekurangan belaian saja! Sangat manja melebihi oktaf tingginya anak tangga menuju surga. Sial!
" Hiks, tapi janji ya, setelah kau selesai memasak hiks biarkan aku menyusu. " ucap Jimin sambil menunjuk Hyesoo dengan telunjuknya dan menatap Hyesoo dengan tatapan memelas seperti ingin dikasihani.
Hyesoo yang mendengar itu, benar-benar tak habis pikir, ia pun tersenyum dan menganggukkan kepala pelan.
" Iya, aku janji. " jawab Hyesoo sambil mengulas senyum tipis.
Jimin yang mendengar itupun tiba-tiba kembali menangis, Hyesoo yang melihat itu kembali bingung sambil membolakan matanya tidak percaya.
" Tapi aku ingin sekarang hiks--- " ucap Jimin kembali histeris sambil memeluk tubuh Hyesoo yang berisi sangat erat.
" Jimin? Astaga! " kejut Hyesoo atas ucapan Jimin.
Disisi lain 2 sosok pria yang tak jauh dari jangkauan mereka, menatap mereka tak suka dengan wajah datar dan dingin.
" Ck, sebenarnya siapa yang hamil? Hyesoo apa dia? Benar-benar pria idiot! Ayo Jung kita bermain dengan si kembar saja "
" Mata ku benar-benar ternodai. Sangat menjijikan melihat kelakuan Jimin hyung-- "
Tbc,
Selamat hari rabu! Bagaimana kesibukan kalian hari ini?
CerhliKristianti.
KAMU SEDANG MEMBACA
THREE HUSBAND | ✔
Fanfiction[Mature Content]. Sebuah wasiat konyol yang dibuat oleh Lee Haebin membuat Park Jimin, Kim Taehyung, dan Jeon Jungkook selaku anak kandung mereka terjebak dalam perjodohan yang dibuat oleh Ayah mereka, Lee Haebin. Takdir berkata lain, sosok gadis mu...