- Seoul,
11.00 KST.Jimin lebih tidak memperdulikan rapat pentingnya hari ini, walaupun akhir pekan, banyak karyawan yang bekerja pada hari itu, termasuk Jimin. Jimin lebih memandangi wanita yang kini tengah terlelap disampingnya dengan belahan dada yang terlihat jelas dimatanya. Ingin rasanya meremas dada itu, namun ia urungkan karena wanita yang ia ajak bergelut semalam dengan panas baru 2 jam yang lalu menutup kedua maniknya untuk tertidur, dikarenakan siapa lagi kalau bukan ulah Jimin yang memasuki Hyesoo hingga pukul 9 pagi.
Jangan pernah mengira Jimin akan membiarkan Hyesoo tertidur, walaupun Jimin membiarkan Hyesoo tertidur, hal itu tidak akan lama. Kemarin saat Hyesoo sudah tertidur, Jimin dengan jahilnya mempercepat tempo gerakannya dan membuat Hyesoo mau tidak mau harus mengikuti permainan Jimin yang sedikit membuat siapa saja akan mendesah nikmat dibawah kungkungannya.
Bahkan dapat terlihat jelas kantung hitam di bawah mata Hyesoo, mimik wajahnya mengatakan ia sangat lelah dengan permainan Jimin. Bahkan saat ini Jimin belum saja menutup matanya untuk sekedar menuntaskan rasa kantuknya. Ia lebih memilih memandang sang wanita yang ia gempur selama sehari penuh ini.
" Bodoh! "
Setelah itu Jimin pun mulai membawa tubuhnya untuk mendekap sang wanita dan masuk ke alam mimpi yang menunggunya dengan sejuta keindahan.
***
- Seoul,
17.00 KST." Eughh "
Seorang wanita yang baru saja terbangun dari tidur panjang, iya cukup panjang, hanya 8 jam bergelut dengan selimut dan alam mimpi. Hyesoo mulai mengerjap-ngerjapkan kedua maniknya, dan menetralkan deru nafasnya yang tidak beraturan ditambah lagi ia sedikit meringis kesakitan disekujur tubuhnya terutama-----selangkangannya.
" Sudah bangun? " suara deep itu terdengar jelas di rungu Hyesoo, hingga dengan spontan Hyesoo mengalihkan pandangan ke arah balkon sambil mengarahkan tubuhnya untuk bersandar di dashboard ranjang.
Dapat Hyesoo lihat bagaimana sosok tampan dengan mata sipit itu berdiri di balkon kamar dengan hanya memakai celana pendek selutut berwarna hitam tanpa memakai baju hingga memperlihatkan perutnya yang sixpack, hanya celana, oke? Itu saja. Mata teduh itu memandang Hyesoo sedikit menelisik, 1 puntung rokok yang ia bawa dengan api yang menyala di ujungnya, ia hisap dan ia semburkan begitu saja. Jujur Hyesoo terpana dengan ketampanan Jimin seperti ini, apalagi ia mengingat malam panas kemarin yang mengalir di ingatannya begitu saja.
" Hei, kenapa kau diam saja? Aku menanyai mu " akhirnya Jimin pun berucap sedikit malas, sambil mematikan rokok yang ia bawa di ganggang pembatas balkon, lalu mulai menghampiri Hyesoo yang terduduk diatas ranjang dengan mimik sedikit gugup.
" Ak---aku akan membersihkan tubuhku " ucap Hyesoo gugup saat Jimin sudah duduk di tepi ranjang disampingnya.
Jimin pun tersenyum tipis melihat wajah Hyesoo yang sedikit memerah karena malu mungkin. Jimin pun bangun dari atas ranjang, dan dengan gerakan gesitnya ia mulai mengangkat tubuh Hyesoo ala bridal.
Hyesoo yang mendapatkan gerakan refleks pun sedikit terkejut saat Jimin membawanya menuju kamar mandinya.
" Jim--- "
" Kita mandi bersama "
***
Disamping itu, disebuah kawasan apartement elit, terlihat 2 orang dewasa tengah bergelumur dengan percakapan mereka, sambil mengawasi 4 sosok buntalan kecil tengah bermain didekatnya.
" Hahh ini sudah hampir 2 hari kita mengunci mereka berdua dikamar. Pasti mereka kelaparan. Kau juga Jung! Sadis sekali cara mu " kesal Taehyung sambil melirik keberadaan Jungkook di depannya yang tengah bermain dengan Soojung di pangkuannya.
Sontak Jungkook langsung menatap Taehyung dengan malas. " Persetan dengan mereka yang kelaparan, aku hanya membantunya, jadi apa salahnya. Kau saja yang terlalu berlebihan Hyung ! " ucap Jungkook kesal dan kembali bermain dengan Soojung dipangkuannya.
" Ck, kau terlalu percaya diri bahwa rencana mu akan berhasil " decak Taehyung sambil melipat tangannya didepan dada.
" Sekiranya 90% akan berhasil, selebihnya aku tidak tahu. Apa kau cemburu? " selidik Jungkook sambil menatap Taehyung dengan tatapan sedikit aneh.
Taehyung sontak merasa salah tingkah saat Jungkook memperhatikan dirinya seperti mencari sebuah kejujuran. " Ti---tidak! Untuk apa aku cemburu! " sarkah Taehyung sambil menggapai sosok Soohyung yang berada dibawahnya lalu mendudukan Soohyung di pangkuannya.
Jungkook pun hanya bergidik malas. " Siapa tahu saja, iyakan Soojung-ie " ujar Jungkook sambil mencium pipi gembil Soojung bertubi-tubi.
" Siapa peduli " kesal Taehyung.
***
- Seoul,
19.00 KST.Tidak bisa dipungkiri bagaimana seseorang merindukan orang terkasih yang sudah lama tak berjumpa. Hanya berhubungan lewat ponsel atau pesan untuk sekedar bercakap-cakap saling melempar canda tawa atau hal lainnya.
Untung di era globalisasi sekarang, ponsel sudah berkembang sangat pesat, hingga berbagai jenis aplikasi untuk saling berkomunikasi sangat memudahkan siapapun mengucap 1 patah kata saja. Sangat tidak beruntungnya jika alat elektronik itu tidak ada di belahan dunia nyata ini, pasti orang-orang akan sangat susah hanya sekedar bernafas didunia ini tanpa sebuah genggaman ponsel, apalagi anak-anak dijaman sekarang, sangat susah hidup tanpa sebuah ponsel. Benar tidak?
Itulah yang dilakukan Min Areum selama ini, setiap harinya ia berkomunikasi melalui ponsel dengan Hyesoo. Kadang kala kalau ada kesempatan Areum, Yoongi, dan Hoseok akan berkunjung kerumah Hyesoo dan menemui si kembar. Tapi karna kendala sebuah pekerjaan yang menumpuk di perusahaannya, Yoongi maupun Areum sangat jarang berkunjung kerumah Hyesoo, apalagi Hoseok yang saking sibuknya bekerja mengurus beberapa rapat penting perusahaan di kantor Tuan Lee. Hyesoo pun jarang sekali untuk sekedar berkunjung menuntaskan hasrat kerinduan kepada mereka bertiga karena ia juga sibuk mengurus rumah tangganya, 3 suaminya, apalagi 4 buntalan yang kini semakin bertambah besar seiring waktu berjalan sangat cepat.
Tapi saat ini, detik ini juga. Areum sedikit khawatir karena Hyesoo tumben sekali tidak menghubunginya. Ia pun sudah beberapa kali mecoba untuk menghubungi ponsel Hyesoo atau mengirimkan sebuah pesan padanya. Namun tak kunjung dijawab oleh si pemilik ponsel. Jelas Areum khawatir ini sudah 2 hari Hyesoo tidak memberi kabar, apalagi Hyesoo tipikal akan menghubunginya tiap hari hanya sekedar bercanda gurau lewat video call.
Bahkan saat ini Yoongi dan Hoseok pun juga ikut menghubungi Hyesoo. Mereka bertiga saat ini tengah berkumpul diruang keluarga di kediaman Hoseok.
" Hahhh kenapa ponselnya tidak bisa dihubungi, padahal aku sangat merindukan si kembar " decak Areum sambil melempar ponselnya ke sofa.
" Mungkin Hyesoo sibuk Rum " ucap Hoseok menengahi.
" Kau saja yang tidak sabaran. Selalu marah-marah seperti nenek sihir ck " akhirnya suara Yoongi yang terdengar begitu santai pun membuat Areum seketika kesal setengah mati.
" Enak saja kau mengataiku seperti itu. Kau saja yang seperti kakek-kakek kurang belaian " dan Areum pun tak kalah diam, ia pun membalas ucapan Yoongi dengan ejekannya.
" Sudah hentikan percakapan konyol ini. Lebih baik nanti malam kita pergi kerumah Hyesoo untuk menemuinya. Agar kekhawatiran kita terjawab " ucap Hoseok memecah perdebatan antara 2 orang keras kepala ini.
Sangat menyebalkan!
Tbc,
CerhliKristianti
KAMU SEDANG MEMBACA
THREE HUSBAND | ✔
Fanfic[Mature Content]. Sebuah wasiat konyol yang dibuat oleh Lee Haebin membuat Park Jimin, Kim Taehyung, dan Jeon Jungkook selaku anak kandung mereka terjebak dalam perjodohan yang dibuat oleh Ayah mereka, Lee Haebin. Takdir berkata lain, sosok gadis mu...