" Apa kau yakin mereka berdua akan membuat baby Park? " tanya Taehyung tanpa mengalihkan perhatiannya dari jalanan karna ia tengah sibuk mengemudi kendaraan beroda empat itu. " Bukankah terlihat jelas Jimin sangat membenci keberadaan Hyesoo saat ini? " lanjutnya sedikit mengalihkan tatapannya menatap Jungkook yang berada disampingnya.
" Kalau masalah tentang pembuatan Baby Park, itu hak mereka mau membuatnya apa tidak. Setidaknya kita memperingan pekerjaan mereka untuk membuat baby Park. " jawab Jungkook sambil melipat tangannya di belakang kepalanya. " Tapi...kalau masalah Jimin Hyung yang membenci Hyesoo itu memang benar kenyataannya, dulu pun sama halnya, kita sangat membenci Hyesoo. Namun setelah kehadiran mereka kedunia, entah kenapa rasa benci terhadap wanita itu hilang seketika, walaupun saat ini kita belum bisa mencintai Hyesoo sendiri, setidaknya kita bisa menghargainya menjadi sosok Ibu dari anak-anak kita. Apakah kita terlalu egois? " ucap Jungkook dengan nada keliwat pelan dan bisa dipastikan ia sedikit menyesal dengan kejadian masa lalu.
" Kurasa kita memang terlalu egois telah merusak hidupnya. Bahkan aku telah memperkosanya secara kasar. Dan jujur saja aku merasa bersalah terhadap hal itu. Jika diingat-ingat jeritan menyakitkan itu masih terngiang-ngiang dipikiranku " ujar Taehyung dengan helaan nafas kasar saat mobil yang ia tumpangi terhenti tepat disebuah taman bermain.
Walaupun ini sudah malam, taman bermain itu terlihat sedikit ramai oleh kerumunan anak-anak. Mungkin ini adalah malam minggu, karena esok hari pasti para anak-anak atau orang tua mereka libur di akhir pekan.
" Apakah kita sudah mulai menerima keberadaannya? " ucap Jungkook dengan pandangan lurus kedepan.
" Benar. Tidak ada alasan lain untuk menerima keberadaannya untuk saat ini, walaupun hanya menjadi sosok Ibu dari si kembar, bukan karena cinta atau hati " kata Taehyung yang setia menatap jalanan yang sedikit ramai dengan kendaraan.
" Ck, kita pergi? " ucapan Jungkook pun memecah keheningan di dalam mobil itu.
" Pas--- "
Ucapan Taehyung terpotong tatkala saat ia ingin menoleh ke jok mobil belakang, ia sedikit tertegun ketika melihat si kembar Kim dan Jeon yang sudah terlelap ke alam mimpinya.
Posisi yang sangat manis antara baby Jeon dan baby Kim. Saling menyandarkan kepala ke Hyung nya masing-masing. Bagaimana si bungsu Soohyung yang terlelap di bahu kiri Jungsoo, sedangkan di sisi lain, si sulung Kim Hyungsoo terlelap di bahu kanan Soojung.
" Kita pulang? " ujar Taehyung dengan kekehan.
" Tidak. Kita ke apartement ku saja. Kurasa ini waktu yang tidak tepat untuk pulang kerumah sekarang. " ucap Jungkook sambil memakai sabuk pengamannya.
" Baiklah, kajja "
Dan acara bermain ditaman bersama anak-anak mereka pun dibatalkan pada hari itu, dikarenakan si kembar Jeon dan Kim yang sudah tertidur lelap didalam mobil, Jungkook dan Taehyung pun lebih memilih mengajak mereka menginap di apartement milik Jungkook saat itu, dikarenakan ada sosok pasutri yang tidak boleh diganggu kegiatannya di mansion miliknya.
***- Seoul,
20.00 KST.Malam hari yang begitu dingin untuk kota Seoul saat ini. Berbagai kalangan masyarakat lebih menikmati malam dingin ini dengan menikmati secangkir kopi panas dan merapatkan mantel tebalnya untuk terus menempel lekat di tubuhnya.
Tapi tidak dengan kedua sepasang manusia ini. Ini sudah memasuki awal musim dingin, namun lihatlah tubuh keduanya yang terlihat seperti cacing kepanasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THREE HUSBAND | ✔
Fanfiction[Mature Content]. Sebuah wasiat konyol yang dibuat oleh Lee Haebin membuat Park Jimin, Kim Taehyung, dan Jeon Jungkook selaku anak kandung mereka terjebak dalam perjodohan yang dibuat oleh Ayah mereka, Lee Haebin. Takdir berkata lain, sosok gadis mu...