"Sudah kuduga!" cetus Jimin sambil mengepalakan tangannya kuat.
Taehyung dan Jungkook pun langsung mengalihkan atensi nya menatap sosok Jimin yang sudah dikerumuni hawa emosional yang semakin meningkat tiap detiknya.
Hingga suara Taehyung pun mengudara dan Jimin pun sekilas melihat Taehyung "Maksudmu?" tanya Taehyung.
Jimin dengan hati berkecamuknya langusung merogoh saku celana jeansnya, dia pun menunjukkan sebuah sapu tangan yang mereka tadi temukan di pantai. "Ini," ucap Jimin sambil menunjukkan sebuah sapu tangan itu kepada Jungkook dan Taehyung. "Lihatlah, dengan baik-baik...ini adalah bukti memang Jung Jaehyun lah pelaku dari penculikan ini, " ujar Jimin dengan penuh penekanan.
Taehyung yang mulanya menatap Jimin kini mengalihkan tatapannya pada sebuah sapu tangan yang dipegang Jimin " J? Maksud---" jeda Taehyung saat ia tengah menatap sapu tangan itu yang diukir sebuah tulisan berinisial J di pojok kanan bawah sapu tangan tersebut. Taehyung yang pun langusung merampas sapu tangan dipegang Jimin kini sudah berada di genggamannya. "Bukankah ini milik Jung Jaehyun? Suami dari Jung Nara? " terka Taehyung saat menyadari apa yang ia pikirkan.
"Tapi, apa hubungannya dengan kematian Jung Nara dan Jung Jaena anaknya?" monolog Taehyung. Ia pun langsung menatap Jimin yang masih setia menutup kedua maniknya sambil mendongakkan kepalanya keatas "Jim, apa pikiran kita satu arah? Maksudku apa yang aku pikirkan saat ini sama dengan yang kau pikirkan saat ini juga?" kata Taehyung pelan namun sedikit tegas.
"Aku ingat betul sapu tangan ini. Ini adalah sapu tangan yang aku ambil di lantai saat Jaehyun tak sengaja menjatuhkannya ke kalantai. Seingat ku, waktu itu sangat pas dengan penyekapan Jung Nara di kediaman Jaehyun." lanjut Taehyung berucap.
Jimin mengangguk tegas, "Dari mana kau mengetahui Jung Nara dan anaknya dibunuh oleh Jung Jaehyung sendiri? Dan untuk apa Jaehyun melakukan hal keji itu kepada keluarga nya sendiri?" berbagai pertanyaan Taehyung lontarkan kepada Jimin.
Hanya orang bodoh dan gila yang berani mencelakai keluarga nya sendiri, termasuk manusia hina yang bernama Jung Jaehyun ini. Tak habis pikir memang, bagaimana mungkin Tuhan menciptkan manusia menjijikan itu.
Mencoba berpikir positif atas apa yang telah dilakukan Jaehyun kepada istri dan anaknya sendiri, namun tidak bisa..memang ini benar kenyataannya. Siapa yang berani mengubah takdir? Manusia atau iblis?
"Jung, ambil laptop mu dan serahkan kepadaku, aku akan memberitahu kalian yang sebenarnya dan hal itupun baru aku ketahui tadi saat mencari Hyesoo dipantai. Dan setelahnya, kita akan mengatur rencana untuk membebaskan Hyesoo dari pria keparat itu. " pungkas Jimin tegas dan mendudukkan dirinya di sofa, dan diikuti Taehyung sendiri. Sedangkan Jungkook tengah mengabil laptopnya dikamar.
"Aku masih tidak mengerti dengan semua ini, " ujar Taehyung dengan nada berat "Aku kira dia pria yang baik dan----"
"Penyayang? Ck, dugaan kau salah Tae. Aku juga sempat berpikir tentang hal itu. Namun memang kenyataannya seperti itu, dia pria berbahaya~" tutur Jimin.
"Maksud Hyung?" celetuk Jungkook yang kini berucap saat tengah turun dari anak tangga dengan tangan yang membawa sebuah laptop.
"Kemarilah~" ujar Jimin sambil merebut pelan laptop yang dibawa Jungkook "Kalian akan tahu yang sebenarnya mengenai pria yang bernama Jung Jaehyun itu, " ucap nya kembali.
Jimin pun sibuk memfokuskan dirinya mengutak-atik layar laptop yang berada di pangkuannya, sedangkan Jungkook dan Taehyung yang berada disamping Jimin pun juga ikut bergelumg melihat apa yang Jimin cari.
"Bacalah, " perintah Jimin kepada Taehyung dan Jungkook.
Seketika tubuh mereka berdua menegang setelah membaca sebuah artikel yang menyajkan blog asal-usul keluarga Jung dan juga keterkaitan tewasnya Jung Nara dan Jung Jaena akibat ulah Jung Jaehyun pria bedebah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
THREE HUSBAND | ✔
Fanfic[Mature Content]. Sebuah wasiat konyol yang dibuat oleh Lee Haebin membuat Park Jimin, Kim Taehyung, dan Jeon Jungkook selaku anak kandung mereka terjebak dalam perjodohan yang dibuat oleh Ayah mereka, Lee Haebin. Takdir berkata lain, sosok gadis mu...