"Hyesoo~ kau dimana?" teriak sosok pria yang kini tengah berlari di area pantai.
"Hah, Taehyungie kau sudah menemukannya?" ujar sosok pria yang sepertinya habis berlari, terlihat jelas bagaimana dadanya itu naik turun terengah-engah.
"Tidak Jim. Ck, kemana dia?" ujar Taehyung. "Oh ya Jim, dimana sapu tangan bius itu? Kau menyimpannya?" tanya Taehyung saat Jimin sibuk mengutak-atik ponselnya, terlihat serius.
Jimin menoleh, ia pun menganggukkan kepalanya sontak "Ini" ucap Jimin sambil menyerahkan sebuah sapu tangan berwarna putih sedikit berbau alkohol, dan itu adalah bau obat bius. "Kita lanjutkan?" tanya Jimin sambil menyugar surainya kebelakang.
Taehyung menghela nafas berat, mimik wajahnya sama seperti wajah Jimin. Terlihat mimik khawatir dan panik secara bersamaan, namun mereka mencoba untuk menyembunyikan hal itu, agar tidak membuat siapa pun yang melihat mereka dengan pandangan bertanya-tanya.
"Kita kembali dulu ke hotel, ini sudah larut malam. Lanjutkan saja dirumah. Untuk sekarang kita tenangkan dulu keadaan si kembar, sejak tadi Jungkook menelfon ku dan memberi kabar bahwa si kembar menangis terus dan menanyai Hyesoo," ujar Taehyung sendu lalu mengusap wajahnya kasar.
"Hmm, baiklah-----tapi kurasa aku tahu dalang dari penculikan Hyesoo--" ucap Jimin membuat Taehyung mengernyit. "Siapa?" tanya Taehyung penuh tanda tanya.
"Nanti akan kujelaskan dihotel, " ucap Jimin lalu berlalu dari hadapan Taehyung. Dan mereka pun sepakat untuk kembali kehotel, karena si kembar menangis sejak tadi. Ini pun sudah malam semakin larut.
Sejak tadi hilangnya Hyesoo di pantai, Jungkook, Jimin, maupun Taehyung sempat berpikir bahwa mungkin saja Hyesoo pergi ke suatu tempat untuk sekedar berkunjung lalu kembali ke tempat semula. Namun hari pun sudah semakin larut tetapi selama 2 jam terakhir Hyesoo tak kunjung kembali kesana.
Hingga akhirnya mereka semua berpencar untuk mencari keberadaan Hyesoo hingga jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, nihil Hyesoo tak kunjung ditemukan. Sebelumnya, mereka bertiga sempat menemukan kejanggalan di tempat duduk yang Hyesoo duduki sebelum hilang, mereka menemukan sebuah sapu tangan putih tergeletak na'as dibawah sana.
Mereka kira itu adalah sapu tangan milik Hyesoo, namun mereka ingat bahwa Hyesoo tidak membawa apapun dan setahu mereka Hyesoo tidak mempunyai barang seperti sapu tangan, karena Hyesoo phobia oleh barang berjenis sapu tangan, hanya Hyesoo dan mereka bertiga yang tahu masa lalu kelam yang Hyesoo alami dengan barang yang bernama sapu tangan. Terlebih lagi sapu tangan itu berbau seperti alkohol, sejenis obat bius untuk membuat orang tak sadarkan diri.
Jungkook sudah membawa si kembar kembali ke hotel karena sudah malam, apalagi si kembar sempat panik dan menangis karena terus menanyai Mommynya. Jujur, mereka tidak tega melihat si kembar menangis histeris seperti itu.
Kini Taehyung dan Jimin kembali kehotel untuk menyelidiki semua kejanggalan ini.
Sesampainya mereka berdua di hotel, mereka disambut hangat oleh jajaran para staf yang berada disana, jangan tanyakan lagi seberapa besar kekuasaan mereka bertiga di hotel berbintang lima itu, toh itu juga hotel milik mereka.
Setelah memasukkan beberapa digit angka password kamar hotel, mereka segera melesatkan tubuhnya memasuki ruangan besar itu, hanya ada 4 kamar dan juga dapur dan beberapa ruangan lagi.
Setelah masuk kedalam ruangan itu, mereka disambut oleh pelukan hangat oleh sang anak, jangan lupakan hati mereka cukup sakit mendengar isakan demi isakan yang dikeluarkan oleh si kembar.
"Hiks---Daddy---kemana perginya Mommy hiks---" isak Soohyung yang masih setia didekapan sang Ayah. "Hiks---apakah Mommy sudah tak sayang lagi kepada kita? Hiks--hiks," lanjut Hyungsoo menengahi.
KAMU SEDANG MEMBACA
THREE HUSBAND | ✔
Fanfiction[Mature Content]. Sebuah wasiat konyol yang dibuat oleh Lee Haebin membuat Park Jimin, Kim Taehyung, dan Jeon Jungkook selaku anak kandung mereka terjebak dalam perjodohan yang dibuat oleh Ayah mereka, Lee Haebin. Takdir berkata lain, sosok gadis mu...