CHAPTER 45| CHEK-UP
Now Playing~ Eskpetasi
Look sexy gak tuh🤪
Yang gak suka manis-manis mondoorrrr****
Sedang tidak ingin berkata-kata.
**
"SELAMAT YA," kalimatnya bergantung sejenak, "KAMU BERHARAP AKU BILANG GITU? BODOAMAT-BODOAMAT. SINI MAJU, PAKE TANGAN KOSONG KALAU BERANI!"
Minggu pagi terisi kegaduhan yang berasal dari dua sisi. Seperangkat alat senjata yang mula di telapak masing-masing, kini beralih nasib tergelak di lantai ubin. Tidak ada tanda di muka kalau akan ada pengalahan di antar keduanya. Merah padam mendominasi untuk membenarkan presepsi tadi.
Sedang wanita paruh baya yang memposisikan di tengah pertarungan, hanya bisa berdecak dan menggeleng pelan. Mulutnya telah letih untuk membicarakan hal sepele yang sepatutnya tidak untuk diperebutkan.
"Heh! Enak aja abang bilang tangan kosong. Orang abang sendiri aja pegang spatula sama panci. Nggak bisa gitu dong bang!" Sungut Bulan lucu dari kubu kanan.
Lian yang menempati posisi kubu kiri, menampilkan muka menjengkelkan. Dan tentu membuat Bulan semakin ingin memusnahkan kakak tengil satunya ini. "Berisik bocil. Pancinya udah abang pindahin noh di lantai," balasnya dengan menunjuk. "Sekarang mau apa? Baku hantam? Adu panco? Adu kekuatan? Adu kegantengan?"
"Dih! Bulan nggak mau adu apa-apa! Pokoknya Bulan mau abang gantiin ice cream Bulan yang abang makan. Abang jahat tau nggak. Karena kerakusan abang, Bulan jadi nggak bisa sayang-sayang sama ice cream Bulan."
Lian terkekeh mengejek. Kedua langkah membawanya mendekat ke arah Bulan. Tangan dengan santai terlampir tepat di bahu sasaran. "Kalau kamu sayang, kenapa kamu musnahkan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ANURADHA [SELESAI]
Teen FictionSingkatnya ada cerita di balik kisah lama. Sesuatu yang dialiri dengan luka serta bahagia. Hingga tercipta akhir yang menyertakan dua suasana. Bukan mengalah kepada Semesta, namun jalur ikhlas adalah yang terbaik bagi mereka. Setidaknya ada memori...