18- SEMESTA MEMPERJELAS

2K 151 118
                                    

CHAPTER 18|SEMESTA MEMPERJELAS

•••

Seperti ini lebih baik. Memandang dari jauh, memendam rasa jenuh. Sampai kemudian hari kamu menyadari titik dimana aku diam-diam menyimpan rasa yang begitu bergemuruh.

***

"Kalian kenapa?"

Suara bariton Mars berhasil mengembalikan dunia yang mulanya hanya berpusat antara Bintang dengan cewek yang notabennya sekarang sebagai vokalis band.

Wajah Bintang nampak gusar sekarang. Kedatangan cewek ini membuat perasaan aneh yang terbesit di hatinya. Bintang pun tak mengerti.

"Ah... Nggak apa-apa." jawab Bulan gugup. Ya, cewek itu bukan lain adalah Bulan.

Sama hal nya dengan Bintang, Bulan pun merasa tidak percaya dengan semesta yang mempertemukan mereka secara jelas. Entah Bulan harus senang ataupun sedih. Senang karena akhirnya dia bisa bertatap mata dengan bintang, dan sedih karena dia sadar betul, bahwa janji lamanya hanya akan terkenang.

Mars mengangguk-angguk menanggapi perkataan Bulan, "Oke. Jadi sebelumnya kita perkenalan dulu biar lebih akrab nantinya."

Sepertinya Mars dan yang lainnya tidak menyadari kejanggalan yang terasa antara Bulan dengan Bintang.

"Temen-temen semua, kenalin ini Bulan. Dia yang bakal gantiin posisi Vina sebagai vokalis." ujar Mars memperkenalkan Bulan kepada teman band nya.

Mereka tampak menyalami Bulan sebagai tanda pertemanan. Bulan menerima jabatannya dengan kikuk. Pasalnya, Bulan tidak terlalu bisa untuk beradaptasi dengan orang baru.

Tiba saat satu anggota band yang akan menyalami Bulan, tepatnya Bintang.

Bintang memandang Bulan ragu. Tangannya berkeringat dingin. Sebisa mungkin dia bersikap biasa di depan Bulan, bersikap seolah-olah mereka baru bertemu. Padahal jelas mereka pernah bertemu sebelumnya.

Badan Bulan tidak bisa diam, ketika melihat langkah Bintang yang menghampirinya. Tidak-tidak, dia tidak ingin goyah. Bintang saja bisa melupakan masa lalu mereka, kenapa Bulan tidak? Bulan harus bisa bersikap seperti Bintang. Yah harus!

"Tahan Lan, jangan nangis. Jangan cengeng untuk sekarang. Gue mohon," batin Bulan.

Setelah Bintang sampai di depan Bulan, Bintang segera mengulurkan tangan kanannya. Bulan membalasnya dengan tangan bergetar.

"Bintang." ujar Bintang datar, tepatnya mencoba untuk terlihat datar.

"B..Bulan." jawab Bulan tergagap.

"Nah! Sekarang kalian udah pada saling kenal kan? Jadi mending kita latihan sekarang!" ujar Mars menggebu.

Untung saja Mars segera bertindak cepat. Bulan sangat bersyukur Mars berlaku demikian. Setidaknya aroma kecanggungannya dengan Bintang, sedikit teralihkan dengan latihan.

"Tunggu Mars!"

Semua orang yang tengah memulai aktuvitasnya, tiba-tiba terhenti. Semuanya menatap penuh tanda tanya kepada orang yang membuang-buang waktu.

ANURADHA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang