CHAPTER 72|BUNGA MATAHARI DAN SENJA
now playing~ pink sweats- at my worst
kejutan
cuma anak indigo aja yang bisa liat kursinya✌🏻
***
Bulan tidak tau apalagi yang harus dia lakukan untuk mengusir jenuh—selain menguap sekaligus mengacak tatanan rambut malas. Dua jam duduk di jok mobil dalam suasana hening hampir membuatnya gila. Kenyataan indahnya, memang ada seseorang yang patutnya diajak untuk teman bincang. Tapi kenyataan lain menampar, kalau Bintang bukan manusia normal.
Dan hingga sampai saat ini pun, perjalanan belum juga usai.
Menyadari betapa lama denyut waktu terbuang hanya untuk duduk diam, Bulan memperosotkan tubuhnya lemas di jok depan. "Kak Bintang kapan sampai?" Demi apapun, penampilan Bulan sekarang sudah bisa dikatakan sebagai gembel dadakan.
"Bentar."
Jawaban super singkat itu semakin membuat Bulan menekuk tubuhnya. "Kak Bintang bilang bentar mulu dari tadi tapi nggak sampai-sampai." Gerutunya disertai menggaruk rambut resah.
Tidak ada tanggapan lain dari Bintang. Hal itu kembali membuat desah napas kasar lolos begitu mudah. Pilihan kedua, Bulan memutuskan untuk melihat pemandangan yang tersingkap dari jendela. Membuka kaca dan dilanjut menopang dagu di pembatasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANURADHA [SELESAI]
Teen FictionSingkatnya ada cerita di balik kisah lama. Sesuatu yang dialiri dengan luka serta bahagia. Hingga tercipta akhir yang menyertakan dua suasana. Bukan mengalah kepada Semesta, namun jalur ikhlas adalah yang terbaik bagi mereka. Setidaknya ada memori...