Nungguin ya…
CHAPTER 70|HARI MILIK BULAN
Now playing~ i really like you
Aku manusia biasa. Nggak sempurna. Suka khilaf. Suka buat salah juga. Jadi, kali ini aja. Boleh egois nggak?***
Sekarang adalah hari Sabtu dan besok adalah hari Minggu. Sekarang tepat kalender menunjukan tanggal 21 dan besok 22. Tanggal 22. Itu artinya, besok adalah hari dimana tepat Bulan bernapas di bumi selama 17 tahun lamanya.
Patutnya, orang-orang terdekat juga merasa dampak bahagia—tapi tunggu, seorang Ghazi Maxendara tidak merasa kalau dirinya sedekat itu. Jadi, boleh Ghazi ulaskan kalau ulang tahun Bulan kali ini adalah bencana yang berujung sengsara bagi dirinya.
"POKOKNYA HARUS WARNA PINK!" Dari kubu kanan, sosok Neon bersikeras dengan opini sendiri mengenai warna dasar konsep pilihannya
"APAAN SIH NEON, DEDEM MAU KONSEPNYA WARNA KUNING!" Dan dari kubu kiri seperti tidak mau kalah, Demon masih berpegang teguh dengan warna pilihannya juga.
"ATAS DASAR APA LO PAKSAIN WARNA KUNING HAH?!"
"YA KARENA DEDEM SUKA WARNA KUNING!"
Inilah yang Ghazi maksudkan bencana. Ghazi pusing, serius. Mana tempatnya di pusat pembelanjaan, segala pake bertengkar, dan yang paling Ghazi tidak relakan adalah, waktu weekend miliknya yang menjadi korban tersia-siakan.
Dipojok salah satu rak yang berisikan bermacam-macam balon, Ghazi beringsut lemas dan membuang napas lelah. "Perkara gini doang diributin. Yang ulang tahun siapa, yang repot-repot pilihin dekor warna siapa." Gumam Ghazi pelan. "WOI TINGGAL TANYA BINTANG AJA APA SUSAHNYA SIH! LAGIPULA WARNA—"
"DIEM!" Kompak Demon dan Neon.
Sembari memilah-milah segala perlengkapan dan dekorasi ulang tahun yang berdominan warna kuning, Demon menggerutu, "Ghazi mana tau soal warna, tai."
KAMU SEDANG MEMBACA
ANURADHA [SELESAI]
Teen FictionSingkatnya ada cerita di balik kisah lama. Sesuatu yang dialiri dengan luka serta bahagia. Hingga tercipta akhir yang menyertakan dua suasana. Bukan mengalah kepada Semesta, namun jalur ikhlas adalah yang terbaik bagi mereka. Setidaknya ada memori...