CHAPTER 22- TABIAT BURUK
Now Playing~ Menghitung hari 2
•••
Mungkin basa basi adalah cara yang tepat, untuk kita yang sudah terlanjur terkikis oleh ribuan jarak.
***
"DEMON! NEON! MAU KABUR KEMANA KALIAN! BERHENTI ATAU SAYA CORET NAMA KALIAN DARI DAFTAR PENILAIAN MAPEL SAYA!"
Suara Miss Ipeh terdengar begitu menggelegar di penjuru koridor yang nampak sepi. Sepatu fantofel yang digunakannya juga ikut serta membuahkan bunyi yang cukup nyaring karena bergesekan dengan lantai koridor.
"CORET AJA KALAU MISS IPEH BERANI! DEMON BILANGIN KE PAPIH MALIK, GAJI MISS IPEH DI POTONG LHO MISS! EMANGNYA MISS IPEH MAU!" balas teriak Demon sambil terus berlari menghindari Miss Ipeh.
Karena kesalahan fatal saat menjalankan Misi PGKS, sekarang Demon dan Neon sedang berlari menghindari Miss Ipeh yang sedang mengejarnya.
Mereka berdua terpisah dengan Bintang dan Ghazi. Saat di perempatan koridor tadi, Bintang dan Ghazi berbelok kiri sedangkan Demon dan Neon berbelok ke arah sebaliknya. Dan naasnya Miss Ipeh lebih memilih mengejar Demon dan Neon ketimbang Bintang dan Ghazi.
"MISS, NEON SARANIN NIH. DARIPADA
MISS IPEH CAPEK-CAPEK NGEJAR KITA BERDUA, MENDINGAN MISS UDAHAN DEH. KASIHAN TULANG BELULANG MISS IPEH. NANTI MALAH NGGAK BERFUNGSI DENGAN BAIK!" ledek Neon."BERANI-BERANINYA KAMU NGATAIN SAYA. AWAS AJA KALAU KETANGKEP. NGGAK AKAN SAYA AMPUNIN KALIAN BERDUA!"
"SIAPA JUGA YANG MAU MINTA AMPUN MISS!" celetuk Neon.
"ADUH-ADUH MISS BERISIK DEH. KENAPA MISS IPEH NGGAK NGEJAR BINTANG SIALAN SAMA GHAZI AJA SI MISS! KITA CAPE NIH MAIN KEJAR-KEJARAN SAMA MISS IPEH MULU!" dumel Demon.
"IYA BENER TUH MISS! AH SI BINTANG MAH ENAK, PUNYA TAMPANG GANTENG JADI MISS IPEH LEPASIN. LAH AKU? APALAH DAYA AKU YANG MUKANYA SEBELAS DUABELAS SAMA DEMON!"
Seketika Demon berhenti berlari. Seperti sudah di setel otomatis, Neon pun ikut berhenti. Posisi mereka berdua dari Miss Ipeh sekarang, hanya berjarak kurang lebih 15 meter.
Neon berdecak, "Lo ngapain berhenti si Mon?!"
"Barusan lo ngatain gue jelek?"
"Lah emang tampang lo jelek kan," jawab Neon enteng. "Ayo Mon! Lari lagi. Miss Ipeh udah deket noh. Lo nggak mau kan berjemur di lapangan?" Neon menarik tangan Demon, namun Demon menepisnya.
Demon melirik kebelakang. Benar saja Miss Ipeh sudah semakin dekat dengan mereka.
"Ah! Peduli setan sama Miss Ipeh. Mending sekarang berantem aja yok!" Demon sudah bersiap memasang kuda-kuda.
"Lo apaan si Mon. Nggak jelas banget. Udah deh nggak usah banyak cincong. Ayo lari!" Neon kembali menarik tangan Demon, namun lagi-lagi Demon menepisnya.
"NGGAK MAU! LO NGGAK LIAT GUE LAGI MODE MARAH?! POKOKNYA GUE MAU BERANTEM SAMA LO. AYOK BURUAN! Wactchaaa! Whyuuuu! Wadidawww!"
Demon mulai mengeluarkan jurus-jurus andalannya.
"Mon sumpah deh, jangan gila untuk sekarang please. Gue nggak mau berjemur di siang bolong begini," Neon memasang wajah memelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANURADHA [SELESAI]
Teen FictionSingkatnya ada cerita di balik kisah lama. Sesuatu yang dialiri dengan luka serta bahagia. Hingga tercipta akhir yang menyertakan dua suasana. Bukan mengalah kepada Semesta, namun jalur ikhlas adalah yang terbaik bagi mereka. Setidaknya ada memori...