CHAPTER 46|PENJELASAN RINGKAS TESYA
Now playing~ Terakhir
Sukak banget sama cara mereka berdua🤭
Hm baju merah jangan sampai lepas
**
Masalahnya adalah saat kita sendiri nggak tau masalah apa yang membuat—serasa ingin lenyap dari bumi. Sekalipun masih satu, dua orang yang peduli. Atau enggak sama sekali.
**
Tangan mungil berulang menekan bel samping pintu. Berharap sang tuan rumah segera keluar dan menjamu. Namun sangat disayangkan, 10 menit sudah berlalu. Dan belum ada hasil, jika pemilik akan segera mengusai jenuh.
Hingga dengusan kasar kembali terdengar dengan gerakan gusar. Netra berulang meniti arloji, sesekali kepalanya menengadah samping kanan dan kiri. Barang kali sosok yang ingin ditemui tengah bersembunyi. Karena tidak bisa dipungkiri lagi, kalau sahabatnya—Revan Alana, adalah seorang yang menjadi teman baik sekaligus teman dajjal yang senang melihatnya susah sendiri.
"Woi! Ada orang nggak sih. Revan kampret keluar lo. Ada cecan yang udah nunggu sampe ketiaknya basah nih!" Geram karena bel yang terabaikan, maka Bulan mengeluarkan lengkingan tajam. Urusan dengan tetangga Revan—yang tengah menjemur pakaian menatapnya tidak senang.
Kedua tangan beralih menggedor brutal. Firasatnya yakin kalau Revan ada di rumah. Dua pilihan yang menjadikan Bulan menunggu lama adalah, sedang berpura-pura tuli, atau memang masih nyaman dengan tidur pagi.
"BUKA PINTU! LIHAT DIRIKU!" Terus semangat, sampai terdengar suara khas kunci pintu yang diputar dari dalam. Barulah Bulan bisa diam. Menarik sekaligus membuang napas pendek berulang. Kesalnya berangsur mereda, ketika tebakannya memang benar sosoknya ada di rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANURADHA [SELESAI]
Teen FictionSingkatnya ada cerita di balik kisah lama. Sesuatu yang dialiri dengan luka serta bahagia. Hingga tercipta akhir yang menyertakan dua suasana. Bukan mengalah kepada Semesta, namun jalur ikhlas adalah yang terbaik bagi mereka. Setidaknya ada memori...