69- SURAT TESYA

1.3K 79 254
                                    

CHAPTER 69|SURAT TESYA

nyari kupu kupu yang lucu dimana kau berada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

nyari kupu kupu yang lucu dimana kau berada

nyari kupu kupu yang lucu dimana kau berada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini Bintang, Tesya. Nggak usah panas🙏🏻

***


"WAKTUNYA BAGI KITA UNTUK MENYELESAIKAN 3M, MISI-MISI MENYENANGKAN LAGI! UHUY!" Teriakan nyaring dari Demon yang baru saja bergabung di ujung kantin, sontak membuat beberapa manusia menutupi telinganya masing-masing. "Misi kali ini misi Dedem. Pokoknya Dedem mau kalian itu—"

"Nggak." Potong Bintang datar dan langsung mendudukkan diri di sekitar ketiga temannya. "Gue masih ada satu misi lagi. Dan gue butuh bantuan kalian."

Menyeruput es kelapa muda sejenak, tubuh Ghazi langsung menegak. Saking tergesa-gesa untuk menelan beberapa buah kelapanya, cowok itu tersedak. "Te-tepukin punggung g-gue. Kelapa—"

PLAK!

Kasar. Kebangetan. Bukan sekedar menepuk, tapi juga sekalian menyiksa ketika melihat lagi apa yang Neon lakukan, sampai-sampai muka Ghazi memerah.

"Anjir, kepalanya keluar!" Demon berseru heboh ketika menyadari kalau kelapa yang Ghazi muntahkan, kini tengah bersarang di depan mejanya.

"Kepala, kepala," Cibir Ghazi sembari mencomot kelapa yang berserakan. "Lidah lo ya, minta disetrika biar bener. Lo juga, Yon. Gue suruh nepuk, bukan ngegaplak pake tenaga ekstra kaya tadi."

Bintang sendiri memilih hirau. Berlalu menjauh dengan santai dan berdalih menempati salah satu stand kantin.

Ghazi berdecak melihat itu. Niatnya kan ingin mempertanyakan persoalan misi Bintang tadi. "Gara-gara lo," telunjuk Ghazi terulur untuk menoyor kening Neon. "Dan lo." Saat akan berpindah ke kening Demon, langsung terurungkan ketika melihat lagi raut datar namun menantang dari sisi lawan.

"Mau apa lo?" Demon berujar saat menyadari Ghazi yang tidak berani bertindak sama halnya yang dilakukan ke Neon. "Sultan kek gue nggak pantes mendapat perbuatan yang tidak senonoh wahai manusia tulang belulang!"

ANURADHA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang