43. Stay With Iblis

3.8K 346 184
                                    

VAL__POV

Deg deg deg
Jantung ini bertalu terlalu cepat. Aku hampir tak mampu menghadapi semua mata yang menatapku penasaran setelah aku mengalihkan atensi mereka.

Aku bahkan tak yakin ucapanku itu sudah benar atau tidak. Semoga saja aku tak melakukan kesalahan. Dan membuat semuanya menjadi konyol.

Aku mencoba bersantai, sedikit tenang mendengar tawa mereka yang tak mengintimidasi. Tapi tetap saja, aku merasa gugup dengan situasi ini.

Mata tajam itu pula menatapku tak berkedip seolah aku makhluk luar angkasa yang mendarat di planet yang salah. Meski aku memang berada ditempat yang salah.

Dan katakan itu pada Azra Brata si otak sampah yang berani menistakan adiknya seenaknya. Mendorong dengan sukarela menuju kandang singa. Menyebalkan!

Bodoh amat dah!
Aku mulai memetik gitar, dan jika suara musik sudah masuk kedalam indra pendengaranku maka itulah duniaku.

Senyum tipisku terkembang. Dalam situasi kritis begini aku masih sempat mengacaukan rencana si kuntilanak cantik. Ide itu muncul begitu saja saat mataku menatap wajah kaget si iblis buluk.

Kali ini aku ingin balas dendam, membuat seorang Bumi Pramana naik pitam namun tak berani melakukan apapun. Dan aku yakin Azra Brata akan bersumpah serapah.

Sekali pukul dua kepala tergeletak. Jangan salahkan otakku yang mendapatkan ilham. Karena aku lelah dinistakan. Kali ini adalah pembayaran.

Harusnya aku menyanyikan lagu Until You milik Shayne Ward tapi yang kupersembahkan lagu beautiful in white milik Shane Filan.

Anggap saja aku menggodanya, mengaduk emosinya dengan sekali membalik tangan. Ini bayaran yang setimpal karena sikapnya yang kurang tegas.

See?!
Wajah itu menatapku gahar bahkan menuju datar. Aku berhasil membuatnya terkapar. Dan aku semakin menikmati pembalasan.

"Sialan lu Lian, ganti lagu nggak bilang." Rutuk Kuza pelan.

"Anjing! Baru sekali ngiringi Val diatas panggung uda dikerjain gua." Omel Sastra.

"Sorry guys, gua dapat ilhamnya juga dadakan." Batinku bahagia.

Akhirnya aku mampu menyelesaikan misi gila Azra Brata. Menutup aksi dengan memberinya ucapan selamat ulang tahun. Dan menegaskan status.

Dia terlalu tampan untuk dibiarkan bebas berkeliaran dan aku tak ingin mata-mata kelaparan penuh minat itu menangkapku.

But shit!
Aku menyesal setelahnya. Sepertinya perhitunganku salah. Sama saja dengan aku menyetorkan diriku sendiri padanya.

Njir!
Sialan!
Kebodohanku kumat.
Aku harus segera mangkir dari hadapannya.

Fuck!
Aku kalah cepat. Iblis sialan berhasil menangkapku. Mau tak mau aku harus bersikap seolah tak melakukan kesalahan atau memancing otak bobroknya.

Dan ini adalah kegilaanku yang lainnya. Memberinya ucapan selamat ulang tahun bahkan memberinya ciuman dibibir.

Arrrrrggggg!
Salahkan Azra Brata!
Ini semua ide gila si otak sampah!
Aku yakin setelah ini hidupku tak akan selamat.

"Azra Brataaaaa gua pengen ngebunuh elu sekarang!" Teriakku dalam hati.

Satu jam berikutnya aku berakhir berada dirumah Bumi Pramana. Mencoba untuk tidak ndeso dengan rumah bak istana itu.

Dan berakhir menatap cego Bumi yang ngamuk karena kue tart yang kubuatkan khusus untuknya hanya tinggal sepotong dan itu ukuran kecil.

"Anjing! Sialan!" Muntapnya.

The Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang