06 • TATAPAN & PERASAAN TIBA-TIBA

1.1K 104 6
                                    

FOLLOW AKUN WATTPAD GUA DULU GAIS! GA MAKSA. CUMA MINTA.

SELAMAT MEMBACA!

6. TATAPAN & PERASAAN TIBA-TIBA

Hari ini, adalah hari pertama Bulan sekolah dan belajar di Bhintara. Oleh sebab itu, Bulan tidak merasa bosan dengan pelajaran yang membosan kan. Teman sebangku nya, Anya. Gadis itu sudah mengeluh beberapa kali karena bosan dengan pelajaran Pak Hardi, guru Fisika.

Bulan hanya terkekeh saja melihat Anya yang kini sudah berstatus sahabat nya. Bulan sempat berfikir, apa Anya setiap belajar seperti ini? Ingin tertawa rasanya.

Oh shit, Bulan masih ingat tempat, jika ia tertawa mungkin di hari pertama nya sudah berada di bawah sinar matahari sambil hormat bendera.

"Bul-Bul, tau gak?" bisik Anya.

Bulan mendekatkan telinga nya, namun tatapan masih ke depan, tau-tau pak Hardi tau. "Anya, jangan ajak Bulan ngobrol dong! Bulan nih suka gosip-gosip cowo ganteng," balas Bulan berbisik, lalu menjauhkan kepala nya dari dekat Anya, dan kembali fokus dengan Pak Hardi.

Anya memutar mata jengah. Teman sebangku yang dulu dan sekarang sama saja. Tidak pernah mau di ajak mengobrol di waktu pelajaran, Anya kan butuh asupan gosip!

Kringgg! Kringg!

"YES!" teriak Anya keras, kala mendengar suara bel istirahat. Membuat seisi kelas tertuju padanya. Termasuk Pak Hardi.

"Nunggu istirahat kamu Anya? Pantas nilai kamu selalu di bawah 80." ujar Pak Hardi.

"Pak! Jangan asal dong Pak! Nilai saya selalu besar kok, ya gak Sur?!" tanya Anya seraya menyikut pundak Surti, teman sekelas nya.

"Saya tidak tahu." balas Surti. Gadis itu memang irit bicara, bukan karena ia sok-sok dingin, memang dari dulu Surti orang yang tertutup dan tidak ada teman. Gaya nya pun culun, namun otak nya jangan di tanya, ya pasti culun juga.

"HAHAHAHA! Emang ya, yang paling uwu itu gue!" ucap salah satu siswi seraya mengibaskan kipas nya yang selalu ia bawa kemana-mana.

Gadis centil, banyak gaya, dan kayak cacing kepanasan. Siapa lagi kalo bukan Kaila Sherly Sifabella, gadis yang centil dengan most-most wanted seperti Geng PASTAR.

Anya merubah raut wajah nya menjadi jutek, "Pak saya mau ke kantin." ujar Anya sok dingin. Lalu menarik tangan Bulan keluar kelas. Sebelum nya Bulan tersenyum dengan Pak Hardi karena merasa tidak enak.

"Anya, kamu kenapa sih? Kok sensi banget sama yang tadi?" tanya Bulan yang masih di seret Anya bagaikan Anjing. Belum sempat Anya membalas. Suara teriakan membuat langkah kedua nya terhenti lalu menoleh ke belakang.

"OEMJI, OEMJI!" gadis itu berlari menghampiri Anya dan Bulan dengan nafas tersengal. Lalu mengibas kan kipas nya membuat rambut nya berterbangan.

"Ngapain lo?!" tanya Anya tidak santai.

Kaila menatap sinis Anya. "Idih, ini orang! Sensian banget sama gue. Iya, gue tau kalau gue ini membahana, omaygat! Gue males ya debat sama ondel-ondel kayak lo gini." ujar Kaila, membuat Anya naik darah. Kaila memang selalu membuat Anya naik darah saja.

"Oiya! Gue belum kenalan sama lo!" kata Kaila lagi seraya menatap Bulan.

"Dia gak mau kenalan sama cacing kaya lo, udah sana. Hush, hush!" usir Anya.

Kaila mengeluarkan bedak yang ada di saku baju nya lalu menampal-nampal kan bedak itu diwajah nya. "Bisa luntur nih my bedak mahal dan mehong." gumam nya namun masih terdengar jelas. Memang keseharian Kaila jika membawa kipas dan bedak.

Bintang [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang