35 • BUKAN UNTUK BULAN

810 79 9
                                    

Halo, ketemu lagi!🦋🌈💫

Komen setiap paragraf yuk?

Happy Reading!

35. KEDATANGAN SEYLA

Bulan dan Anya berdiri di depan tenda dengan koper dan tas di samping mereka. Sejak tadi Anya berdecak kesal, pasalnya, mereka menunggu Kaila yang masih di dalam. Padahal semua tenda sudah di bereskan, hanya milik mereka yang belum.

Saat di tanya, Kaila selalu menjawab harus perawatan dulu katanya. Mereka hanya pulang kerumah, bukan mau kondangan. Tetapi dengan ribet nya Kaila ini-itu. Bulan yang sabar, dan Anya yang bar-bar. Kedua nya menoleh saat Garzie datang.

Lelaki itu mengernyit menatap tenda milik mereka. "Lah? Gak mau pulang lo semua?" Garzie berujar sambil mengintip dari resleting tenda tersebut. Namun tiba-tiba dada nya bergemuruh saat melihat Kaila yang juga sedang menatap nya.

Oh, bukan tatapan teduh. Karena sedetik kemudian Kaila berteriak. "Heh! Ngapain lo! Mau ngintip gue hah?! Mesum banget sih otak lo!" teriak Kaila membuat Garzie langsung menegakkan tubuh nya.

Kaila segera keluar sambil membawa koper dan tas-tas besar nya. Itu sangat terlihat berat, namun Kaila biasa saja. Gadis itu menatap Garzie dengan nyalang. "Mau ngintip gue salin kan lo tadi?"

"Dasar, emang lo, playboy! Gak cukup apa satu cew—"

"Gak usah fitnah lu cing!" potong Garzie cepat. Ia menyugar rambut nya kebelakang. "Gue kira gak ada orang. Liat, semua tenda udah beres, cuma ini yang belum. Kalau emang lo gak mau pulang, bilang. Biar gue bilangin ke guru."

Kaila melipat kedua tangan nya di depan dada. "Bullshit! Bilang aja lo mau—"

"Emang gila lo cing! Fikiran lo traveling mulu, gue gini-gini udah insap! Gue udah nemuin cewek yang pas dan cocok buat gue." ujar Garzie. "Gue udah bener-bener berubah, dan mau jadi yang terbaik buat dia."

"Bisa bucin lo Gar?" celetuk Anya membuat Garzie tertawa.

"Bukan bucin Nya. Artinya dia emang di takdirin untuk ngerubah gue. Dan gue menghargai takdir takdir cinta." jawab Garzie bangga.

Kaila melirik sinis. "Playboy tetep playboy. Sok mau insap lo,"

"Nah, emang dendam banget lo sama gue cing. Serius nih gue. Gue berubah karena dia. Nih gue jelasin, dia emang gak sesempurna cewek lain, tapi menurut gue dia unik dan buat gue jatuh cinta di waktu sekejab." jelas Garzie membuat Kaila langsung terultimatum.

Kaila sedikit merubah raut wajah nya. Dan suara nya sedikit mengecil. "Siapa?"

Kini giliran Garzie yang diam. Bagaimana ia bisa memberi tahu, jika orang nya saja yang bertanya? Garzie terkekeh canggung. Ia tak menyadari perubahan raut wajah Kaila.

"Kepo amat lo cing," balas Garzie lalu berlari meninggalkan Kaila yang ingin berteriak murka.

"Gue balik dulu, Sayang!" teriak Garzie cengengesan semakin membuat Kaila kesal.

Bulan, Anya, dan Kaila segera memberes kan tenda mereka. Tak susah, hanya melepaskan tali kayu, dan melipat tenda itu menjadi kecil. Bulan memilih mengantar nya ke mobil tempat pengumpulan tenda.

Bintang [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang