27 • CAMPING & PERSIAPAN CAMPING

781 78 11
                                    

Happy Reading!🦋🦋

27. CAMPING & PERSIAPAN CAMPING

Entah apa yang akan di umumkan, seluruh murid berbondong-bondong berbaris. Untung nya, kini Bulan sudah sehat, walau masih sedikit ngilu jika banyak gerak. Mata nya sedikit sembab membuat Anya bertanya-tanya. Namun Bulan menjawab nya dengan gelengan saja.

"Assalamualaikum!" teriak Galang keras dengan mic di tangan nya. Lelaki dengan bandana merah di kepala nya itu menatap sekeliling, adik kelas nya.

"Gue sebagai kakak kelas yang sumpah aja, yang paling baik, tampan, dan bijaksana. Disini gue mau ngasih tau ke lo semua, kalo misal nya besok lo semua camping!" krik-krik.

Semua diam, tak mengerti yang di ucap kan Galang saat ini. Sedangkan Aurel menepuk jidat nya dengan keras, astaga kekasih nya ini sedang memalukan diri sendiri, fikir nya.

"Diem aja lo semua? Bangsul, gak seneng lo semua hah? Kalo gak ada yang teriak berantem aja sini sama gue maju satu-satu!" teriak nya menantang.

"Yeeeeeeeeeeeeeeeeeee!!!" semua berteriak keras membuat Galang tersenyum bangga.

"Galang!" teriak Pak Wawan sambil melotot kan mata nya. Galang langsung menaruh mic nya lalu tersenyum jahil pada Pak Wawan. "Kamu ini bukan nya jadi contoh yang ba–"

Galang menutup kedua telinga nya. "Stop Pak," ucap nya membuat Pak Wawan memberhentikan ucapan nya. Menatap nyalang Galang.

"Berulang-ulang kali, ku dengar kata-kata itu.." ujar Galang dengan nada puisi. "Saya udah sering Pak mau jadi kalem, tapi ada aja setan yang menghidup kan kegilaan pada diri saya yang sudah menempel di relung hati ini."

"Anjayy!" sahut Garzie dari barisan paling ujung. Cowok itu memainkan dedaunan yang berjatuhan.

"Garzie! Baris di tempat mu!" teriak Pak Wawan.

"Ashiap!"

"Kamu balik ke kelas Galang. Saya suruh siap kan mic, bukan nya buat masalah. Sana." suruh Pak Wawan kepada Galang.

"Jadi bapak ngusir saya?"

"Iya!"

"Oke Pak, oke." balas nya. Galang beralih melihat Aurel. "Sayang! Aku ke kelas dulu ya! Kalo panas lari aja ke tempet teduh, urusan Pak Wawan serahin ke aku!" teriak nya membuat Aurel langsung menutup wajah karena malu.

"Pacaran terus! Alfatihah aja gak hapal." ujar Pak Wawan.

"Mana ada Pak! Saya ni termasuk lelaki muda yang taat agama. Jangan main-main sama saya Pak." balas Galang menepuk dada nya.

"Halah! Sudah sana kamu pergi, malas sekali saya liat muka kamu itu." ucap Pak Wawan, benar-benar meng-jleb hati Galang.

"Tega Bapak sama saya, giliran nanti gak ada saya sepi kan Pak?"

"Jangan pede kamu." ujar Pak Wawan bohong. Iya juga, kalau tak ada Galang sepi, gak ada murid yang segila Galang. Tapi tunggu, kan ada GARZIE. "Cepat sana."

"Baik Pak." Galang melangkahkan kaki nya, tapi sebelum itu ia menoleh tepat pada Aurel. Galang mengedipkan satu mata nya dengan genit membuat Karin, teman Aurel yang salting sendiri.

Bintang [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang