Bintang [ COMPLETED ]

44 • ANEH & PERKELAHIAN ( IKATAN PERSAHABATAN )

HAIII BUBCLUBBB!🧸🍒💐

KETEMU DENGAN, BUBYY!🕊️☁️

xxixixixi

comment nyaa jangan lupa!!
note aku jangan suka di skip ya 🥺

Happy Reading!

44. ANEH & PERKELAHIAN ( IKATAN PERSAHABATAN )

Sesuai ucapan tadi pagi, di jam istirahat ini Bintang berjalan ke kelas Pelangi untuk menjemput gadis itu. Namun saat bertanya ke salah satu siswi, dahi Bintang berkerut. Siswi itu bilang bahwa Pelangi tak mengikuti pelajaran pertama sampai sebelum istirahat.

Namun tas nya ada di tempat duduk. Bintang berlari kembali ke kelas nya yang sudah sepi. Ia membongkar isi tas nya hingga keluar lah ponsel milik nya. Bintang mencari kontak Pelangi disana. Setelah nya, ia memencet ikok hijau untuk menelfon.

Berdering, dan tak lama Pelangi mengangkat nya. "Lo dari mana gak masuk kelas?" Bintang langsung menyerbu nya dengan pertanyaan yang membuat nya khawatir.

"Gue di UKS," ucapan dari Pelangi semakin membuat Bintang kalut khawatir.

"Lo sakit? Kenapa gak kasih tau gue? Seenggak nya kasih tau guru atau temen lo." Bintang berkata. "Gue otw sekarang." Bintang mematikan sambungan telfon nya. Dengan segera lelaki itu berlari menuju UKS sekolah.

Bruk.

"Aw," mungkin karena tak lihat jalan dan terus berlari membuat Bintang tak senghaja menabrak seseorang.

Bintang dapat menyeimbangkan tubuh nya, maka dari itu hanya gadis di depan nya yang terjatuh dan ia tidak. Gadis itu mendongak, Bintang terdiam. Bulan, pun ikut terdiam.

Namun, entah apa yang membuat Bintang menghilang kan kesempatan itu, lelaki itu berlari meninggal kan Bulan yang masih tersungkur karena merasakan sakit di lutut nya yang belum sepenuh nya sembuh akibat kemarin.

Bulan menatap nanar punggung Bintang. Ia terkekeh miris campur sinis. "Bulan kira bakal sedih atau nyesel, ternyata sama aja, malah seneng." ia bergumam.

Bulan melirik ke atas saat uluran tangan di hadapan nya. Ia menyambut uluran tangan Biru dan berdiri tegap. Untung nya Bulan membawa plester untuk menampal luka nya yang mengeluarkan sedikit darah.

"Makasih ya." Bulan segera meninggal kan Biru dengan wajah yang tak seperti biasa nya.

Biru mengerut kan kening nya. Lelaki itu bingung dengan sikap Bulan yang terlihat aneh. Biasanya Bulan akan basa-basi jika bertemu dengan nya. Namun kali ini terasa berbeda. Hawa nya pun terasa aneh. Seperti bukan Bulan fikirnya.

Biru menggenggam ponsel nya, ia melangkah untuk kembali ke kantin. Kantin yang ramai membuat Biru berhati-hati. Pasalnya, di situasi seperti ini kaum hawa dengan mudah mencari kesempatan dalam kesempitan.

Biru menahan punggung perempuan yang hampir menempel pada dada nya. Terdengar suara ledekan dari Garzie. Biru berdecak sambil mendengus, lelaki itu menerobos dengan kasar karena kesal.

"Rasa nya, ahh mantap." celetuk Garzie terkekeh pada Biru.

"Ah-ah aja lo, inget ulangan matematika lo dapet tigapuluh!" Kenzo membalas.