55 • BIMBANG

595 51 4
                                    

part menuju konflik dan ending!
oh iya, di chapter sebelum nya, Bulan bilang kan "kisah Bulan dan Bintang itu singkat" nah, maksud dari kalimat itu, aku nyimpulin kalau crita ini itu singkat dan konflik nya gak berat-berat banget.

kalian jg tau crita ini awal buat aku, crita yang bisa aku ambil pelajaran nya. mulai dari yang kurang di mananya. dan buat crita yang lebih baik selanjutnya.

thank you smwaaaa🤗🙆🏻‍♀️💘

happy readingg!

55. BIMBANG

"Harus nya lo mikir! Dia siapa lo sekarang? Dia bukan cewek yang harus lo sia-sia ke dua kali nya. Tapi sekarang dia adalah cewek yang harus lo kasih kepercayaan! Dia pacar lo, tolong ya gue sama sekali gak kenal lo dan gak mau kenal lo. Tapi masalah kayak gini, apa harus gue tau semua biodata kehidupan lo?!"

Taman belakang rumah yang cukup sepi. Tengah malam begini, orang-orang rumah pasti sudah pada tidur. Seyla Renasa, gadis berusia 17 tahun itu terus mengomel pada layar ponsel nya. Tepatnya, emosi saat sedang menelepon.

Di balik layar / sebrang calling tersebut, lelaki seumur-an nya menghela nafas berat. Kisaan kecewa pada diri sendiri pasti terasa pada dirinya. Bintang Althaf Gibran, kini sudah membuat kekasih nya jatuh sakit.

"Gue minta maaf–"

"Mau lo apasih?" Seyla terus menyela. "Dia nunggu lo lama banget, dan lo malah asik jalan sama cewek lain? Otak lo dimana?"

"Dia bukan cewek lain, tapi dia sahabat gue." Bintang menekan kan kalimat itu. Membuat Seyla tertawa.

"Sahabat, terus mantan?" Seyla mendesis. "Ada ga sih, cewek yang rela pacar nya jalan sama mantan dia? Walau sekedar urusan kecil pun pasti ada rasa gak rela."

"Dari mana lo tau–"

"Gue maksa Bulan buat cerita in semua tentang lo. Gue yang maksa, Bukan Bulan yang mau. Kenapa? Itu rahasia lo? Atau bagian dari aib lo? I think lo ga beneran cinta sama Bulan?"

"Jangan alihin permasalahan nya kesitu. Sebesar apapun gue sayang sama dia lo gak akan tau. Jangan ikut campur, Seyla." Bintang benar-benar menahan amarah nya. Seyla memang bisa membuat ia emosi. Kata-kata Seyla mampu meyentil hatinya.

"Gue juga gak mau ikut campur tentang lo. Disini masalahnya juga bersangkutan sama sahabat gue, apa gue harus diem? Sekedar ngontek lo juga gue bener-bener gak niat. Semuanya, karena Bulan."

"Bisa lo bayangin? Dia berdiri, di depan gerbang sendirian, malem-malem. Pake dress pendek tanpa lengan. Angin dingin, dan sepatu heels yang buat kaki nya bengkak?" Seyla bertanya.

"Dia lakuin apa yang bukan biasanya dia lakuin. Dia belajar make up, cuma buat lo. Berlebihan? Enggak. Dia cuma mau lo liat dia sebagai perempuan dewasa."

"Dan lo malah ingkarin janji, dan jalan sama sahabat lo itu?" menekan kan kata sahabat, Seyla kembali bersuara. "Lo sama Bulan baru pacaran berapa hari tapi udah buat dia kaya gini, gimana seterusnya?"

"Iya gue tau gue salah. Bisa, jangan hakimin gue? Gue sadar La. Gue juga kecewa sama diri gue sendiri." Bintang berucap. "Gue bener-bener lupa. Sebagai pacar, apa gue tega bikin cewek gue kaya gitu? Sama sekali enggak."

Bintang [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang