Bintang [ COMPLETED ]

14 • SHOULD I STEP BACK OR FORWARD?

Klik vote dulu biar ademm baca nyaa, yg belum follow akun ini, follow dulu yaaa? ok.

14. SHOULD I STEP BACK OR FORWARD?

"Sekarang saya mengerti bahwa bagian tersulit mencintai adalah kesabaran." - Alice Bulan Zk.

Bintang beranjak dan melangkah kan kaki nya menuju tempat suara yang ia dengar. Sedang kan Pelangi hanya melihat dari kursi tempat mereka duduk.

Pot dan tanah nya sudah berserakan dengan bunga nya. Bintang mengedarkan pandangan nya menyapu koridor taman ini, terlihat salah satu orang yang seperti nya petugas kebersihan sedang membersihkan tanaman itu sambil menggeleng kan kepala nya.

Perlahan tapi pasti Bintang menghampiri laki-laki paruh baya itu. "Pak?" panggil Bintang dengan sopan, sontak membuat lelaki itu langsung menoleh. "Ini kenapa ya Pak?" tanya Bintang sambil menunjuk serakan tanah.

"Oh, ini teh, tadi jatuh gak senghaja kesenggol," jawab petugas itu lalu kembali membereskan nya.

"Kalo boleh tau siapa ya Pak?" tanya Bintang lagi. Membuat petugas itu melirik ujung koridor, melihat seorang gadis sedang menggeleng kan kepalanya.

"Oh mm, ada kakek-kakek pakai tongkat karena tidak bisa melihat. Alhasil kesenggol pot ini. Kenapa nak?" kata petugas itu berbohong.

Bintang hanya berohria saja lalu menggeleng. Tak lupa Bintang mengucapkan terimakasih dan meninggalkan petugas itu membereskannya.

"Siapa?" tanya Pelangi seraya menggandeng lengan Bintang.

"Kesenggol kakek-kakek kata nya." balas Bintang, lelaki itu kembali duduk diikuti Pelangi di samping nya. Tak ada rasa curiga sedikit pun pada Bintang, namun entah kenapa Bintang masih memikirkan nya.

"Yaudah, lo mau balik atau masih mau disini?" tanya Pelangi.

"Ke ruangan Tante Kira aja, sekalian pamit terus pulang." Pelangi hanya bisa mengangguk dan mereka berjalan layak nya seorang kekasih.

Lain dengan Bulan yang menghela nafas lega, gadis itu menghampiri petugas yang sempat ia ajak kerja sama.

"Aduh, makasih banget ya Pak, sini Bulan bantu," saat hendak membantu, tangan petugas itu langsung menghadang membuat aktivitas Bulan terhenti.

"Sama-sama. Gak usah, biar Bapak aja, kan udah pekerjaan Bapak." balas petugas itu seraya tersenyum.

"Hm, maaf ya Pak, karena Bulan pekerjaan Bapak jadi nambah kayak gini," gadis itu menunduk menyesal. Sedang kan laki-laki paruh baya itu malah tersenyum.

"Tidak apa-apa, sekarang kamu balik saja. Biar Bapak yang bereskan, lain kali hati-hati ya." kata petugas itu.

Bulan memaksakan untuk tersenyum. "Sekali lagi makasih ya Pak, Bulan pamit dulu, Assalamualaikum."

"Wa'alaikum salam,"

Bukan kembali mengangguk sopan lalu mulai berjalan menyusuri koridor yang nampak ramai. Gadis itu sedikit tertunduk mengingat ucapan Bintang yang sangat ingin menghindari nya.

Bulan tak pantang menyerah, ia akan dapat kan Bintangnya, mencintai memiliki resiko, dan inilah resiko Bulan.

Gadis itu memutar gagang pintu hingga terbuka, Bulan tersenyum saat Kira tersenyum padanya. Bulan segera duduk di samping Anya, terlihat Bintang dan Pelangi sedang menatap nya dengan tatapan yang tidak bersahabat.