38 • DOKTER GALIH?

870 81 12
                                    

Halo gengs!💎💫

Udin follow akun wattpad aing belum?

Woy gue mau post video clip Bulan & Bintang di akun Instagram @wattpadmaya, tapi lu semua belum follow kan ye?!

Follow!

Post nya di tunda bentar.

HAPPY READING!

38. DOKTER GALIH?

Seyla mengerjap kan mata nya. Dengan kegugupan nya ia berdiri tegap. Lain dengan Biru yang mengalihkan pandangan nya. Ia berdeham menghilang kan rasa gugup di antara kedua nya.

[ BTW CERITA SEYLA & BIRU BAKAL AING PUBLISH BARENG SAMA CERITA GALANG & AUREL. ] jadi nya bakal di lanjut di lapak Biru dan Seyla.

⚪⤵️⚪

Bintang berdecak sambil memegang ponsel nya. Ia sudah menghubungi Biru agar cepat ke apartemen nya kembali. Biru pasti sedang senang-senang dengan Bulan fikir nya.

Kalau begitu lebih baik tadi Bintang ikut saja. Lelaki itu menaruh ponsel nya dengan tak bersahabat. Tiba-tiba saja mood nya hilang.

Ia meminum air putih dingin. Bintang sudah mandi sejak pagi tadi. Ia sangat niat untuk bertemu Renita, ibu nya. Lelaki itu juga tadi sudah menelfon Dokter Fian, untuk menyuruh Dokter Galih cepat datang.

Bintang menoleh saat ada suara langkah kaki mendekat. Tetnyata Biru sudah kembali dengan jam yang berada di tangan nya. Lagi-lagi Bintang berfikiran aneh.

"Baru pulang lo?" ketus nya tajam. "Dari ngapain lo disana? Seneng-seneng sampe lupain kalo kita mau pergi?" ujar nya lagi.

Biru menaikkan satu alis nya. Ingin tertawa dengan penuturan Bintang yang terlihat gengsi, sensi dan kocak. Ternyata masih banyak laki-laki yang gengsi untuk mengatakan bahwa rasa suka itu memang benar-benar ada.

Sadar memang datang terakhir, apakah untuk Bintang juga? Tanpa membalas ucapan Bintang, Biru segera mengambil kontak mobil milik Bintang dan berjalan duluan. Senang-senang? Bahkan bertemu Bulan saja ia tidak.

Bintang, lelaki itu menggenggam kaleng minuman nya dengan kuat. Antara gereget dan malu karena mengucapkan sesuatu yang tak masuk akal. Ketara sekali bahwa ia tak suka Biru ke rumah Bulan.

Bintang mendengus kasar. Lalu mengambil jaket lepis nya dan melangkah kan kaki menuju mobil. Kedua lelaki itu hanya diam di sepanjang perjalanan. Sudah biasa sebenar nya.

"Apa kata Dokter Fian?" Biru bertanya dengan pandangan tetap fokus ke depan.

"Siang an dateng nya." Bintang membalas dengan nada ketus.

Biru menoleh sebentar, lalu tertawa membuat Bintang menggeram tertahan. Ia tahu bahwa Biru sedang menertawa kan nya. Memang ada yang lucu? Bahkan ia menganggap semua nya sebuah keseriusan.

Wajah Bintang sedikit menekuk, ia juga tak tau alasan jelas nya. Yang pasti ia sangat kesal karena ia tak ikut Biru ke rumah Bulan. Bintang sebenar nya kenapa? Bahkan Bintang sangat ingin menanyakan hal itu.

Bintang [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang