11 • PEMILIK NOMOR

856 81 4
                                    

Enjoy, selamat membaca!🦖🍃💚

11. PEMILIK NOMOR

Pagi ini nampak dingin, tanah-tanah lembab hingga bau air hujan masih tercium. Semilir angin berpadu dengan dingin nya hari ini. Air terasa seperti es.

Tubuh terasa ingin membeku. Kelima lelaki sedang siap-siap untuk berangkat kesekolah, tepat jam masih menunjukkan pukul 06.36. Mungkin semalam dari hujan, dan kebanyakan dari mereka tak menyadari karena sangat lelap tertidur.

Motor-motor mereka sudah menguap dengan air. Namun mereka mengelap nya dengan kain kering.

Tak ada yang membuka suara sejak tadi, karena sibuk dengan masing-masing. Bahkan untuk sarapan mereka belum melakukan nya.

Dengan kecepatan sedang, mereka mulai melajukan motor. Walau sudah memakai jaket, tetap saja, aura dingin masih menerpa hingga membuat tubuh merinding. Jalanan tampat sepi karena hujan masih turun, atau disebut gerimis.

Saat tiba di parkiran sekolah, mereka segera mematikan mesin dan memasuki perkarang sekolah itu. Tampak nya sekolah sudah ramai, Bintang menyugar rambut nya yang masih terasa lembab air.

Aksi Bintang tak luput dari mata Bulan, sungguh, entah keberapa kali Bulan memuja Bintang dengan sebutan, tampan. Murid-murid tepat nya kaum hawa sedang melihat kelima lelaki most.

Mereka hanya diam, kecuali, Garzie Ardianata. Lelaki itu melambai-lambai kan satu tangan nya pada kaum hawa. "HALLO SEMUA NYA!"

"Kak Garziee!"

"Hai, Gar!"

"Halo kak!"

"Babyyyy!"

"How you like that baby?!"

"YES-YES I LIKE YOU!" balas Garzie seraya memberi kissbye pada satu siswi yang berteriak tadi. Gadis yang yang di maksud Garzie, langsung senang bukan main. Bahkan ia memvidio kan Garzie layak nya sedang vlog youtube.

Tiba di kelas, Bintang teringat sesuatu akhir nya ia berbalik meninggalkan teman-teman nya yang sudah meneriaki nama nya berkali-kali.

Namun Bintang mengabaikan nya. Lelaki itu berjalan menelusuri koridor dengan langkah santai, dengan tas yang masih bertender di pundak nya. Di perjalanan ia hanya memasang wajah datar saat para perempuan memanggil bahkan memuji nya berkali-kali.

Saat menemukan apa yang ia cari. Bintang tersenyum kecil lalu menghampiri orang itu. Gadis yang melihat Bintang datang segera menghambur kepelukan lelaki itu, gadis itu adalah Pelangi.

Mereka berpelukan layak nya sudah lama tak bertemu. Bintang sungguh sangat menyayangi Pelangi, sungguh. Pelangi memejam kan mata nya, menghayati rasa nyaman tersendiri. "Gue kangen lo," ucap Pelangi pelan.

Bintang mengangguk lalu mempererat pelukan nya. "Gue juga." lelaki itu pun ikut memejamkan mata di atas kepala gadis itu.

Tanpa mereka sadari, Bulan melihat semuanya. Air mata gadis itu turun dengan perlahan namun bibir nya menampil kan senyum tipis.

Bintang merasa sangat merasa nyaman di penglihatan nya. Perlahan tapi pasti Bulan menghapus air mata nya dan melangkah menghampiri mereka dengan perlahan.

Bintang [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang