Bintang [ COMPLETED ]

46 • SEBUAH FAKTA & KEJUJURAN

holaaaaaa!🤪💗

siap baca lagiii? ide lagi nyangkut, jadi ga update hehe🕊️

btw Alhamdulillah revisi dari part pertama udah selesaii, seneng banget. jadi bisa fokus ke part-part seterusnya.

jalan ending masih lama guys😭 aku kira cuma sampe part 30an atau 40an, but kayanya sampe part 50 an😌

so, Happy Reading yaa!

46. SEBUAH FAKTA & KEJUJURAN

"Gak." akhir Bulan menjawab. Membuat Bintang diam seribu bahasa. Bulan memberanikan menatap mata Bintang dengan intens. "Untuk apa balik sama orang yang udah nyia-nyia in Bulan?"

"Itu alasan sekarang gue nyesel, Lan.." ujar lembut Bintang, sontak bulu kuduk Bulan meremang.

"Bintang itu bisa mikir gak sih? Bintang punya otak kan? Bintang pinter kan?" Bulan menatap Bintang tak percaya. "Bintang mau jadiin Bulan orang ketiga dari hubungan Bintang sama Pelangi?"

"Sama aja, secara tidak langsung Bintang rendahin Bulan!"

Plak.

Bulan menampar pipi Bintang, bersamaan dengan air mata nya yang jatuh. Bintang yang terkejut pun hanya bisa memegang pipi nya yang baru saja kena tampar oleh Bulan. Kepala nya pun dengan sontak menoleh ke kanan.

Bibir Bulan melengkung ke bawah, menahan tangis nya. "B-Bintang, Bintang kenapa sih?" isak nya parau. "Kenapa Bintang selalu hancurin Bulan dengan cara kaya gini? Ka-kalau," Bulan tak mampu berkata-kata.

Gadis itu menutup wajah nya dengan kedua tangan. Menangis di telapak tangan mungil itu. Ia berkata, "Kalau Bintang gak mau sama Bulan, ya, bisa bilang baik-baik. Dengan cara Bintang yang nyakitin Bulan, dengan cara Bintang yang jauhin Bulan, cuekin Bulan, gak ngehargain Bulan, itu bikin Bulan tersiksa!"

"Setelah Bulan memutuskan untuk jauhin Bintang, mau lupain Bintang, Bintang malah balik dan bilang nyesel?! Bintang malah bilang sayang sama Bulan?! BINTANG MIKIR GAK SIH?!" Bulan memekik di akhir kalimat nya.

Ia sudah tak tahan lagi. Dada nya begitu sesak. Air mata nya tak bisa di bendung. "Bintang bahagia aja sama Pelangi," suaranya memelan. "Jangan deketin Bulan lagi, jangan inget Bulan lagi."

"Kita emang gak seharusnya nya ketemu." ujar nya lagi. "Dan Bulan emang gak seharus nya sayang sama Bintang." Bulan menghapus air matanya. "Dan.. lupain rasa nyesel, dan sayang Bintang untuk Bulan. Bulan anggap Bulan gak pernah kenal Bintang, dan sebaliknya."

"Bulan udah lupain salah Bintang, bahkan Bulan anggap Bintang gak pernah nyakitin Bulan." ia masih berkata. "Makasih udah ajarin Bulan berjuang. Dari sini Bulan belajar banyak hal."

Bulan membalikkan tubuhnya, ia melangkah namun Bintang kembali menahan. Bulan melepaskan tangan Bintang, lalu berlari meninggalkan Bintang sendiri disana.

Bintang menjambak rambutnya. Ia mengambil pot bunga yang dan melempar nya hingga pot itu berserakan pecah. Tentu saja mengeluarkan suara yang cukup keras. Bintang meninju pohon ujung taman. Bintang melampiaskan semuanya disini.

"AGHH!" teriaknya frustasi.

"Gue bodoh banget, anjing." lirihnya.