57 • BUTUH WAKTU

704 57 7
                                    

masih setia sama cerita ini kan?

masih nyimpen cerita Bintang di perpustakaan kalian kann? xixi ngokhey.

ga nyangka udah part 57, awokwkwk. SELESAI INI, KITA PINDAH LAPAK KE AOM YAA!!!! 🏃✨✨

🐖                      🤸

ayo kejar babi duluu! aku kejar nya sambil salto-salto nih.

HAPPY READING!!

“Jangan mengganggu, aku masih butuh waktu. Berdiam, melamun, dengan fikiran yang melayang.”

57. BUTUH WAKTU

Matahari mulai tenggelam, senja mulai berganti dengan bulan dan gelapnya malam. Bulan masih berdiam diri di dalam ruangan. Menatap lurus kedepan di temani kesunyian.

Ia, masih butuh waktu.

Di luar, Hana khawatir dengan Bulan yang seperti ini. Ia takut, dengan seperti ini keadaan Bulan malah memburuk. Tak hanya Hana yang khawatir, tentu Seyla juga yang lain nya.

Dokter menyarankan, Bulan akan tinggal disini sampai benar-benar pulih. Tubuh nya memang sudah tak ada gejala kedinginan lagi, namun tubuh gadis itu terlihat kurang vit, bahkan terlihat sangat lemas.

Seperti nya, malam ini Garzie dan yang lain-nya akan menginap lagi. Bagaimana pun mereka harus ada disaat-saat sakit nya Bulan. Jika hanya mengandalkan Bintang, mereka tak yakin.

Vano dan Hana juga pasti ada kesibukan yang lain. Dimana kantor Vano masih sangat membutuhkan nya, dan Hana yang masih mengandung janin. Lalu dengan Seyla, tak sepanjang waktu Seyla bisa memperhatikan Bulan. Ia juga ada kesibukan, dimana harus mengerjakan tugas dari Inggris.

Mungkin Seyla akan kembali ke Inggris dalam jangka waktu yang dekat. Ia juga harus konsisten, tak bisa libur seenaknya.

Sembari menunggu Bulan, Anya, Kaila, Biru, Garzie, Seyla, Kenzo dan Samuel kini duduk di taman rumah sakit. Menatap langit-langit malam yang indah. Sedangkan Pelangi sudah pulang dari tadi.

"Malam-malam aku sendiri.." lantun Garzie bernyanyi. Lelaki itu duduk di rerumputan hijau yang bersih.

Sedangkan yang duduk di kursi hanya 3 orang, yaitu Seyla, Anya, dan Kaila.

"Tanpa cinta mu lagi," Kenzo menimpal.

"Owowowo.." Samuel tak mau tinggal.

Biru? Ya kali! Sangat tak level.

Anya menepuk paha Seyla yang melamun. Membuat Seyla menoleh. "Jangan terlalu di fikirin, Bulan baik-baik aja. Dia cuma butuh waktu." ujar Anya pada Seyla. Membuat yang lain nya langsung putar balik menghadap ketiga gadis itu.

Seyla tersenyum kecil. "Gue juga berharap nya gitu."

"Woi Gar! Aaaa, gue mau!" Kaila mengerucutkan bibir nya. Melihat keripik yang ia beli di Alfamart tadi di ambil begitu saja oleh Garzie.

Garzie menyomot keripik itu satu. "Satu doang cing, pelit amat lo." Garzie kembali menyodorkan nya pada Kaila. "Nih."

"Lo kan bisa minta sama Samuel."

Bintang [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang