15 • WILL NOT DAN KESUNYIAN

913 78 9
                                    

Ha-Happy Reading yaaa :')

Aku nulis ini kan lg on going, buat readers yg lg baca ini saat sudah completed atau apa, jangan lupa komen di setiap paragraf yaaa! Itu bener-bener berarti.

Love kalian bgt sumpah!💓

Astaga ngapa ini keyboard aku enak bgt ngetik ahahaha.

Sip-sip let's go gaisss!🌟

15. WILL NOT DAN KESUNYIAN

'Back off' jawaban itu membuat Bulan langsung terhenyak dan mendongak menatap punggung itu dengan sendu. Punggung itu masih berdiri tegap di depan nya.

Jawaban yang tak sesuai harapan memang sakit, dan itu yang dirasakan Bulan. Perlahan air mata nya menetes dengan sendiri, alasan Bulan menangis sungguh klise bagi nya. Persetanan dengan cinta membuat semua orang seperti tak hidup tanpa jiwa.

Tangan mungil itu perlahan menghapus sisa air mata nya lalu menarik sudut bibir menjadi senyuman lebar. Mencoba pura-pura kuat dalam hal cinta sungguh hebat.

"Will not for now." kata Bulan masih dengan senyum nya, membuat Bintang kembali menoleh kebelakang.

Bintang tersenyum miring disudut bibir nya. "I will wait, when you retreat, I will celebrate." lalu lelaki itu melangkah kan kaki nya meninggal kan Bulan yang tercengang karena ucapan Bintang tadi.

Merayakan nya? Harus kah Bulan mundur? Oh tidak. Bulan tak selemah itu hanya karena ucapan Bintang yang ia pun tak tau kelanjutan nya. Jika memang nanti takdir mengharus kan ia berhenti, maka disitulah, Bulan benar-benar mengakhiri semuanya.

Gadis itu menunduk, menatap sepasang sepatu nya. Lalu kaki nya mulai bekerja melangkah kembali ke kantin. Sedangkan Bintang mungkin ke kelas Pelangi.

Bulan menghela nafas mencoba menetral kan hati nya yang masih terasa sesak, walau sedikit. Gadis itu memperlihat kan senyum lebar nya lalu berjalan menghampiri para sahabatnya.

"Mana, bos?" tanya Samuel pada Bulan.

"Paling juga tempat Pelangi tuh anak." timpal Garzie. "Udah biasa, setiap ada apa-apa pasti ke tempat Pelangi." Kenzo pun ikut mengangguk menyetujui yang di ucapkan Garzie.

"Sabar aja Lan sama Bintang. Emang dari dulu dia susah nerima cinta." kata Kenzo pada Bulan.

Bulan tersenyum kecil, "Iya. Itu juga kan emang udah resikonya."

Lain dengan Bintang yang kini sedang duduk di kelas Pelangi, tepat nya duduk disamping gadis itu. Tak henti-henti nya Pelangi bertanya kenapa lelaki itu datang dengan tiba-tiba. Namun Bintang hanya menjawab nya dengan 'Gapapa'.

Lama terdiam, Pelangi menghela nafas. "Yaudah, yuk ke kantin." ajak nya seraya memegang pergelangan tangan Bintang.

Namun Bintang hanya menatap Pelangi, tak ada pergerakan sedikit pun. "Males."

"Lo sebenernya kenapa sih?" kesal Pelangi sendiri, gadis itu kembali duduk di samping Bintang yang entah kenapa menurut Pelangi lelaki itu dari kemarin berbeda.

"Ternyata bener, pura-pura pacaran gak akan ngebuat Bulan berhenti suka sama gue." ujar Bintang tiba-tiba.

Pelangi memutar mata nya malas mendengar nama Bulan. "Cuma gara-gara itu lo dari kemaren jadi diem gini? Kalo dia emang gamau yaudah diemin aja kali. Lagi pula lo gak suka kan?" tanya Pelangi membuat Bintang refleks langsung menoleh.

Bintang [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang