39 • YANG SEBENARNYA

847 83 6
                                    

Selamat beraktifitas!

Jangan lupa tinggalin vote & comment nya yaaa!🧜✨

Sudah follow akun author? Segera follow!

Sudah follow akun author? Segera follow!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


39. YANG SEBENARNYA

Gumam Renita itu mampu membuat semua yang disana diam seribu bahasa. Terutama Dokter Galih, lekaki itu ikut menetes kan air mata. Di wajah tampan nya itu dia tersenyum kecil menatap Bintang.

"Ibu mu?" Dokter Galih bertanya. Umur Dokter Galih memang sudah tua, namun ia masih terlihat muda seperti Renita.

Bintang mengangguk samar atas pertanyaan Dokter Galih. "Iya."

Renita menunduk, memegang pelipis nya yang terasa sakit. Wanita itu beralih pada Dokter Fian. "Dok, bisa ambil kan saya obat pengurang pusing?" Dokter Fian segera mengangguk patuh. Walaupun ia Dokter utama disini, mana mungkin ia akan melawan pemilih Rumah Sakit.

Dokter Galih ikut mengambil minum dan mengambil obat itu dari tangan Fian. Galih berjongkok di depan Renita, menatap bola mata itu sebentar lalu menyodorkan obat dan minum. Renita menerima nya dengan gugup bercampur takut.

Bintang yang segera duduk di samping Ibu nya itu sambil mengelus pundak. "Masih pusing Mah?" Bintang bertanya tatkala Renita telah selesai minum.

Renita menggeleng tersenyum.

"Sebenernya Dokter Galih siapa? Mamah kenal?" Bintang bertanya, ia juga penasaran dengan kedua orang itu. Dari tatapan nya yang berbeda membuat Bintang ingin bertanya lebih jauh.

Renita diam, sama dengan Galih pun ikut diam. Dokter Fian menyahut. "Mungkin Nyonya Renita belum siap—"

"Saya siap." potong Renita. Mendapat tatapan dari Galih.

Renita menatap putra nya. Memang seharus nya Bintang tahu akan semuanya. Bintang sudah dewasa dan Renita tau Bintang akan paham. Walau rasanya berat bertemu dengan Galih lagi, Renita sanggup.

"Dia.. mantan pacar Mamah." Renita berujar.

"M-mantan? Maksud nya?"

"Dulu, Galih pacar Mamah. Tapi karena Ayah kamu merusak Mamah, kami harus menikah dan Mamah harus putus dengan Galih—"

Dokter Galih memotong. "Padahal kami sudah berencana ingin menikah." Ia tersenyum kecut. "Tapi saya tau ini takdir, di dalam percintaan, dimana ia akan mendekap, disitu dia akan siap untuk melepas."

"Reygan yang membuat mu seperti ini?" Galih bertanya pada Renita. Bukan nya menjawab, wanita itu malah menunduk. Bertanda ia tak mau mendengar nama Suami nya itu. "Dulu saya ingin membawa Renita bersama saya, namun karena Reygan menahan Renita dengan alasan 'anak saya'."

Bintang [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang