Haii!
Siap baca lagi?
Bener-bener gak nyangka sih, ak dri baca ulang ceritaku, revisi juga karena masih ada yang aneh gitu. Aku baper sendiri😭😭, karena awalnya aku ga mau baca ulang karena 'takut insecure' xixi ternyata itu buat ak bangga sendiri.
Thank you yang masih bertahan!🦋
Semogaa kalian selalu suka yaaa!
Udah lama update ya? Maaf🥺 aku kadang males nulis gatau ngapa😙
Let's go.
Happy reading!🧸✨
42. SURAT TERAKHIR
Sampai di depan rumah Bulan, Biru ikut turun. Lekaki itu membantu Bulan untuk berjalan karena Bulan seperti nya kesusahan untuk berjalan. "Langsung obatin, biar gak infeksi." ujar Biru.
Bulan mengangguk tanpa mengucap kan satu kata pun. Bulan mendorong pintu rumah nya, sambil mengucap kan salam. Hana berjalan mendekati mereka dengan wajah kebingungan kala melihat Bulan jalan terpincang-pincang.
"Bulan kenapa?" Hana bertanya seraya berjongkok menghadap lutut putri nya. "Jatoh di mana ini sayang? Sampe kering loh darah nya,"
Saat Hana menyentuh nya sedikit, Bulan meringis. "Perih banget Bunda ih, jangan di gituin.." Bulan memelas.
Hana berdiri. "Ayo Bunda obatin," Hana menatap Biru sambil tersenyum dan di balas oleh Biru. "Terimakasih ya, sini duduk dulu."
Biru mengangguk, melangkah untuk duduk di sofa sana. "Tante suruh Seyla buat minum, Biru tunggu disini ya." ujar Hana.
"Iya, tante."
"Bulan ke atas dulu ya, Biru. Kalau butuh apa-apa bisa minta ke Seyla." kata Bulan. Biru mengangguk sambil tersenyum tipis.
Setelah kepergian Hana dan Bulan, Biru bagai orang tolol. Hanya diam dan memperhatikan sekitar. Namun suara deringan telfon membuat nya beralih pada ponsel. Biru berdiri untuk sedikit menjauh dari sofa dan mengangkat nya.
Setelah selesai menelfon, Biru memeriksa chat yang ada di beranda WhatsApp nya. Lelaki itu mendengus pelan, grup Pastar sedang ramai-ramai nya. Pasti dalang nya adalah Garzie dan Kenzo fikir nya.
"Ekhem, lo mau minum apa?"
Biru membalikkan badan nya, menatap orang yang sedang berbicara pada nya. Ya gadis itu adalah Seyla yang ia jumpai kemarin. Biru memasukkan ponsel nya, lalu melangkah mendekati Seyla. Tepat nya di depan gadis itu.
"Air putih aja." balas Biru.
Tanpa membalas, Seyla meninggal kan nya. Sesuatu yang menarik perhatian Biru adalah, dimana perempuan itu bersikap jutek pada nya. Berbeda, aneh, dan lucu. Apa mungkin gadis itu masih malu karena terpeleset kemarin?
Biru tersenyum kecil, lalu lekaki itu duduk kembali. Tak lama Seyla kembali dengan segelas air putih di tangan nya. Setelah menaruh air putih itu, Seyla hendak berbalik dan meninggalkan nya. Namun suara Biru menghentikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang [ COMPLETED ]
Teen Fiction▬ Pernah atau sedang berada di : #19 bulan 24 Januari 2021 #37 bintang 24 Januari 2021 #67 ice boy 24 Januari 2021 #15 bulan 26 Januari 2021 #33 bintang 26 Januari 2021 #13 Bulan 22 April 2021 Bhintara series ( 1 ) Terkadang manusia tak tau arti k...