Bintang [ COMPLETED ]

07 • PENDEKATAN

Mari membaca lagi!

Happy Reading!

Rawwwrrrr all!🦖❤️

7. PENDEKATAN

Tidak bisa di pungkiri, kini jantung Bulan seakan-akan sedang meraton shubuh. Dengan wajah memerah, gadis itu mulai menjabat tangan nya dengan cogan. Kapan lagi bisa pegang tangan most wanted? Jarang. "Alice Bulan Zakeisha," balas Bulan lalu tersenyum lebar, menampilkan garis bibir nya yang manis.

Dengan cepat Bintang melepaskan jabatan tangan nya itu lalu memasang wajah dingin. "Gue udah tau." ujar Bintang, membuat nyali Bulan menciut. Sumpah demi apapun, Bulan senang tiada tara.

"Bintang, Bintang! Tau gak?" tanya Bulan membuat Anya menepuk dahi keras, seharus nya ia tidak membawa Bulan kesini. Yang malu bukan Bulan, tapi diri nya.

Bintang menaik kan satu alis nya. "Apa?" jawab Bintang malas. Astaga, perempuan ini.

"Bintang itu kayak ma-"

"Bintang," panggil seseorang membuat ucapan Bulan terpotong. Serempak mereka mulai menoleh ke sumber suara. Seorang gadis yang berdiri, dengan rambut yang tergerai menambah kesan manis. Cantik, itu lah yang pendapat Bulan melihat gadis itu.

Bintang beranjak berdiri lalu menghampiri gadis itu. Bintang merangkul pundak Pelangi membuat Bulan yang melihat nya langsung terkejut. Bintang sudah punya pacar? Itu lah pertanyaan Bulan saat ini.

"Bul, ayok balik ke kelas, bentar lagi bel." ucap Anya. Bulan mengangguk lemas. Perlahan kedua perempuan itu berjalan meninggalkan mereka yang masih diam.

"Anya,"

Panggilan seseorang membuat langkah Anya dan Bulan terhenti. Jantung Anya berdegup kencang saat mendengar suara itu. Gadis itu memeram kan kedua mata nya mencoba mengabaikan.

Namun hati dan fikiran nya satu jalan, jujur, Anya merindukan sosok itu, sosok yang selalu menjadi alasan nya bahagia.

Perlahan Anya berbalik, membuat senyum Kenzo mengembang. Lampu hijau, batin Kenzo kegirangan.

"Sorry, ngapa panggil gue? Gue gak ada waktu." ketus Anya.

Senyum Kenzo perlahan sedikit memudar, ia berujar, "Gue mau ngomong sama lo? Ada waktu?"

Anya mencoba menahan tangis nya, ia masih ingat betul dimana Kenzo dan Kaila berpelukan. Walau ia tahu Kaila emang genit, tapi kenapa Kenzo tidak menghindar?

"Gak bisa." ucap Anya lalu pergi dari sana.

"Gue gak bisa jauh dari lo, Anya. Sekali aja denger penjelasan gue," langkah Anya kembali terhenti saat mendengar suara serak dari belakang tubuh nya. Seketika ia menegang saat Kenzo sudah berada tepat di belakang nya.

Anya mencoba menstabil kan dirinya. "Gue gak ada waktu, Ken. Udah mau masuk, mending lo masuk dan jangan pernah bolos lagi," Anya menutup mulut nya kala mengucapkan masa lalu Kenzo.

Lain dengan Kenzo, lelaki itu sudah senyum-senyum sendiri. Ternyata Anya masih menyimpan perhatian untuk nya. "Iya, sayang." balas Kenzo.

Dengan cepat Anya menarik tangan Bulan dan meninggalkan kantin. Pipi Anya sudah memanas. Kenzo memang tidak kenal tempat dan status.

"Jijik, Ken." sahut Garzie geli.

"Diem Gar. Lagi seneng gue, lucu nya Anya gue." ujar Kenzo gemas.

Bulan, gadis itu sangat bingung dengan hubungan Kenzo dan Anya. "Anya, apa sih hubungan kalian? Kasih tau Bulan dong, jahat banget gak kasih tau Bulan!" Bulan mengerucut kan bibir nya.