Season 1 Recap

524 21 6
                                    

WARNING NOTICE : Apabila kalian belum membaca seri pertama Mystery of the Orphanage, yaitu Terror of the White Mask dan tidak ingin mendapatkan spoiler, lebih baik kalian sekarang kembali dulu ke profile penulis vio_nya dan membaca "Terror of the White Mask" dahulu.

Seperti sebelumnya, seluruh seri Mystery of the Orphanage dibuat kolaborasi dengan penulis wattpad lain, Cindy Handoko, di mana cerita ini juga akan kalian temukan pada akun wattpadnya

Berlatar di tahun 2014, Mystery of the Orphanage: Terror of the White Mask adalah kisah penuh teror dan misteri yang mengambil tempat di sebuah panti asuhan di kota Jakarta, Indonesia.

Alicia Brennan adalah seorang gadis berusia 17 tahun yang biasa-biasa saja. Tetapi, hidupnya tiba-tiba berubah seratus delapan puluh derajat saat kedua orang tuanya meninggal dalam sebuah insiden pembobolan dan pembakaran rumah yang dilakukan oleh oknum yang belum diketahui identitasnya. Karena satu dan lain hal, akhirnya Alice dimasukkan ke sebuah panti asuhan.

 Karena satu dan lain hal, akhirnya Alice dimasukkan ke sebuah panti asuhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Panti asuhan tempat tinggal baru Alice adalah tempat yang tergolong elit. Bahkan, panti yang dipunyai sekaligus dikepalai oleh pria paruh baya bernama Pak Stenley itu memiliki sekolah sendiri yang dibangun khusus untuk para penghuninya, tepat di samping bangunan panti. Namun, ternyata, panti asuhan sekaligus sekolah itu sudah melihat teror dan kejadian berdarah-darah.

Setiap tahunnya, sejak sembilan tahun yang lalu, ada 'tumbal tahunan' yang dicelakai, entah oleh siapa dan untuk alasan apa. Anehnya, Pak Stenley tidak pernah mengambil tindakan apa pun, dan bahkan menentang semua orang yang berinisiatif untuk mengusut kasus-kasus ini. Reputasi beliau yang galak membuat anak-anak tidak berani melawan. Tetapi, saat akhirnya ada korban yang berasal dari angkatan Alice bernama Fellicia, beberapa anak di angkatan kelas XI itu akhirnya memutuskan untuk menyelidiki kasus itu secara diam-diam, tidak terkecuali Alice.

Pertama, ada Catherine Maxwell, si pirang yang dipuja hampir seluruh kaum Adam di panti asuhan lantaran parasnya sangat cantik. Cewek setengah bule mantan anggota cheerleaders itu adalah teman sekamar baru Alice, yang dengan cepat menjadi sahabat dekatnya. Ia anak yang sopan, halus, dan selalu ramah pada semua orang. Tambahan lagi, ia juga pintar. Bahkan, ia selalu meraih peringkat ketiga di seluruh angkatan. Di panti asuhan itu, anak-anak SMA yang meraih peringkat pertama hingga ketiga di setiap angkatan mendapat kamar khusus yang disebut kamar VIP. Kamar VIP ini berupa kamar pribadi (tidak seperti kamar biasa yang dihuni oleh 2 orang) yang ukurannya sedikit lebih besar daripada kamar biasa. Catherine, tidak seperti pemilik kamar VIP lainnya, ia mendambakan teman sekamar. Sehingga, saat Alice masuk dan beredar kabar bahwa ada kekurangan kamar, ia pun menawarkan secara khusus untuk berbagi kamar.

 Sehingga, saat Alice masuk dan beredar kabar bahwa ada kekurangan kamar, ia pun menawarkan secara khusus untuk berbagi kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[COMPLETED] Curse of the Suicide GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang