Satu bulan telah berlalu, tidak terasa. Hari ini Kenzo dan kimora tengah bersiap siap untuk pergi berlomba, Kenzo tampak biasa saja, namun Kimora? Tentu saja dia gugup."Jangan takut! Kalah atau menang itu hal biasa!" Ucap Kenzo sambil mengelus pundak Kimora. Dan kimora pun tersenyum sambil mengangguk.
"Langit!" Panggil seseorang dari belakang saat Kenzo dan Kimora akan masuk mobil yang telah di sediakan dari sekolah.
Ternyata itu Oksa, ia tengah berlari menuju ke arah Kenzo dan kimora.
"Oksa, kenapa kamu tidak masuk kelas?" Tanya pak Ridwan dengan mata elangnya.
"Sebentar pak, saya mau bicara dulu sama langit!" Ucap Oksa sambil mengatur napasnya yang sedikit ngos ngossan akibat berlari.
"Lang! Semangat yah! Nanti kalo di sana ada yang susah dan Lo gak bisa ngejawab, gak usah di paksain, kalah atau menang itu hal biasa!" Ucap Oksa sambil menepuk bahu Kenzo.
"Iya, makasih sa! Udah sana Lo masuk, jangan sampe Lo bolos!" Ucap Kenzo.
"Eh iya! Lo juga Ra, jangan gugup yah, semangat buat kalian berdua! Pokoknya kalo nanti kalian menang, gue bakal jadi orang paling bahagia! Karena apa? Karena kalo kalian menang, gue bakal minta traktiran dari kalian! Awas aja kalo nggak! Haha!" Ucap Oksa.
"Taik Lo!" Ucap Kenzo ngegas sambil menoyor kepala oksa.
"Hehe, iya kak. Kak Oksa tenang aja, nanti kalo kita Menang, kak Kenzo yang bakal traktir!" Ucap Kimora sambil terkekeh.
"Enak aja!" Ucap Kenzo sambil mengacak rambut Kimora gemas.
Oksa yang melihat adegan itu langsung terdiam, pasalnya perlakuan Kenzo sangat berbeda kepadanya dan kepada Kimora. Iri? Bisa di bilang seperti itu, namun sebisa mungkin Oksa harus tabah dan harus bisa menerima kenyataan bahwa posisinya kini telah berbeda, posisinya dan posisi Kimora sangat jauh, Kimora pacar sedangkan ia hanya sebatas teman.
"Sudah kan?" Tanya pak Ridwan.
"Eu, iya pak sudah! Terimakasih pak atas waktunya, sekali lagi semangat buat kalian!" Ucap Oksa saat tersadar dari lamunannya.
"Yasudah, kamu balik lagi gih ke kelas! Jangan sampai bolos!" Ucap pak Ridwan. Dan Oksa pun mengangguk sambil memaksakan sedikit senyuman.
Kini Oksa melihat kepergian sepasang kekasih itu untuk berjuang demi sekolah, Oksa tersenyum kecut melihatnya.
"Seharusnya, gue menerima semua yang kini tengah terjadi. Sebab semua ini terjadi karena gue! Gue yang meminta langit untuk ikut olimpiade dan bertemu dengan kimora, dan seharusnya mulai dari sekarang gue harus berusaha untuk ikhlas sebelum perasaan gue semakin dalam dan gue semakin jatuh kedalam zona teman yang ujung ujungnya hanya menyiksa gue!" Batin Oksa, masih dengan senyuman pahit di bibirnya, padahal kini mobil yang membawa Kenzo dan Kimora ke tempat olimpiade sudah pergi.
•••
Oksa kini tengah berada di kantin, bersama Vriska. Saat tengah makan tiba tiba tiga orang siswi menghampiri mereka, siapa lagi kalau bukan Resti dkk.
"Eh, ada yang lagi patah hati nih!" Ucapnya dengan nada songong tepat di samping meja Oksa.
Oksa tak menanggapi, sebab untuk apa ia menanggapi nenek lampir seperti Resti, kurang kerjaan.
"Kasian yah, dia yang dari dulu nemenin, eh orang lain yang dapetin! Miris!" Ucap Resti seakan akan tengah mengobrol dengan temannya.
Seakan tuli, Oksa tak mau mendengar setiap ocehan nenek lampir Tersebut yang membuatnya malah semakin emosi.
"Untung aja gue gak ngerasain ada di posisi dia, kalo iya. Pasti gue bakal bunuh diri, sama frustasi gara gara cinta gue bertepuk sebelah tangan!" Ucapnya dengan smirk yang terpampang jelas di wajah songongnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me and you [END]
Teen FictionSebelum baca harap follow dulu yah😘 Btw jangan menyimpulkan cerita dari awalnya aja, baca sampai akhir wokee • Aku dan kamu. Kita selalu bersama dari dulu sampai saat ini, namun aku tak tau apakah esok, lusa, dan seterusnya kita akan bersama atau m...