5. Rooftop

633 69 6
                                        


Hari ini adalah hari Senin, dimana hari yang sibuk setelah hari Minggu yang santai. Seperti sekarang ini seorang pemuda tengah buru buru untuk bersiap pergi ke sekolah agar ia tidak telat. Walaupun sering telat.

Namun pada akhirnya di sinilah ia berdiri di bawah terik mentari hormat pada sang merah putih karena ia datang terlambat. Di saat semuanya menjalankan tugas nya untuk belajar dia sedang di hukum. Namun itu semua sudah biasa baginya.

"Kenapa sih kamu itu gak bosan bosan ketemu saya?!" Tanya Bu Rina di dekat Kenzo yang sedang hormat. Namum bukan Kenzo namanya jika ia tidak cuek.

"Kalau saya bicara itu di jawab!" Tegas Bu Rina. Kenzo yang malas akhirnya menjawab.

"Hm" ucap Kenzo yang membuat Bu Rina naik pitam.

"Hm? Kamu gak bisa bahasa Indonesia apa? Masa ada orang nanya kamu malah jawabnya hm, aneh kamu!" Ucap Bu Rina yang membuat Kenzo semakin malas, ia berfikir kenapa guru ini tidak panas di tengah tengah lapang seperti ini, mana ngomel terus lagi bikin suasana yang panas makin panas aja.

"Kenzo kamu itu pintar, tapi dengan kamu yang bandel seperti ini kepintaran kamu lama kelamaan akan tertutup" ucap Rina menasehati Kenzo.

"Ibu gak panas?" Tanya Kenzo yang masih hormat pada bendera.

"Ya panaslah masa iya dingin" ucap Bu Rina.

"Ya kalau panas kenapa di sini terus, mau caper sama saya karena saya ganteng?" Tanya Kenzo yang sudah geram dengan kehadiran gurunya ini.

"Gak usah kepedean ya kamu! Saya di sini cuma mau mengawasi kamu, lagian matahari pagi ini bagus untuk tulang." Ucap Bu Rina.

"Ouh kalau gitu ibu aja nih yang gantiin saya di sini kan katanya matahari pagi bagus buat tulang, kebetulan kan ibu udah sedikit tua" ucap Kenzo yang sudah geram dengan gurunya ini. Dan Bu Reni yang sudah tak tau harus bagaimana menghadapi muridnya ini melenggang pergi dari tengah lapangan.

Walaupun Kenzo itu irit ngomong, tapi jika dia sudah geram atau kesal pada seseorang pasti akan melontarkan kata kata pedasnya.

•••

"Nih Ken!" Ucap seseorang sambil menyodorkan air mineral yang telah ia beli tadi. Dengan senang hati Kenzo menerimanya.

"Thanks" ucap Kenzo sambil berlalu meninggalkan lapangan dan gadis yang memberi air mineral tadi.

"Ihh Ken sebentar dong gue pengen ngomong sama Lo!" Ucap Resti sambil merengek di tengah lapang dan di tonton oleh semua murid karena ini jamnya istirahat. Sedangkan Kenzo? Ia tampak tak peduli karena sudah tak biasa baginya jika banyak siswi yang perhatian padanya lebih tepatnya hanya cari perhatian.

Kenzo melenggang menuju kantin dengan santainya melewati koridor yang di penuhi oleh siswi siswi yang kagum padanya. Bayangkan saja saat ini Kenzo tengah berkeringat akibat di hukum tadi dan membuat para siswi siswi di koridor menatapnya dengan tatapan ingin memiliki.

"Woi Ken!" Sapa seseorang saat Kenzo telah sampai di kantin. Kenzo pun berjalan menuju orang tersebut.

"Kemana aja Lo? Di hukum lagi?" Tanya Darren teman Kenzo. Jika kalian berfikir bahwa Kenzo tidak memiliki teman laki laki maka kalian salah besar. Ya kali seorang Kenzo tidak memiliki teman laki laki.

"Ya kayak gak tau si Ken aja Lo!" Ucap Nando teman Kenzo lagi. Kenzo ini mempunyai dua teman laki laki di kelasnya.

Kenzo memesan makanannya ke salah satu stan penjual siomay. Saat ini memang ia sedang tidak terlalu lapar jadi ia lebih memilih membeli siomay.

Ketika pesanannya sudah selesai ia kembali lagi ke tempatnya dan teman temannya. Saat Kenzo tengah menikmati makanannya tiba tiba seseorang menepuk pundaknya dan menyapanya.

"Hai Ken!" Ucap Resti sambil bergelayut di pundak Kenzo yang membuat Kenzo risih.

"Lepasin gak!" Ucap Kenzo.

"Gak mau!" Ucap Resti yang masih setia bergelayut di pundak Kenzo yang membuat Kenzo semakin risih.

Resti ini memang sedari dulu sangat menyukai Kenzo dan menjadi salah satu orang yang berani terang terangan mendekati Kenzo.

Kenzo yang tak suka basa basi akhirnya melepaskan tangan Resti secara paksa dari pundaknya. Nafsu makannya sudah tidak ada karena gadis ini.

Kenzo pun beranjak dari tempatnya dan berniat untuk pergi ke rooftop tempat biasanya ia malas dengan siapapun dan mengabaikan teriakan teman temannya.

"Ihh Ken! Kenapa sih Lo tuh dingin banget jadi orang kesel gue!" Teriak Resti lalu pergi dari kantin dengan menghentak hentakkan kakinya kesal yang di ikuti dua antek anteknya.

•••

"Woi ngelamun aja!" Ucap Oksa mengagetkan Kenzo yang entah sedang apa di sini. Di rooftop.

"Ngagetin aja anjir!" Ucap Kenzo sambil melihat Oksa dengan tatapan kesal.

"Di cariin noh!" Ucap Oksa.

"Sama?" Tanya kenzo.

"Yang tergila gila sama Lo, siapa lagi kalau bukan si cantik Resti, haha" ucap Oksa sambil tertawa dengan nada meledek.

"Sialan Lo!" Ucap Kenzo dengan nada kesal.

Hening. Masing masing dari mereka tidak ada lagi yang memulai pembicaraan dan lebih memilih untuk menikmati semilir angin di atas rooftop sekolah.

"Eh iya, Sa!" Ucap Kenzo tiba tiba.

"Apa?" Tanya Oksa sambil melihat Kenzo.

"Malem jalan yuk!" Ajak Kenzo.

"Wih kemana?!" Tanya Oksa dengan antusias. Sudah Kenzo duga pasti Oksa akan antusias jika di ajak jalan jalan.

"Ke surga!" Ucap Kenzo.

"Ke surga gue mau, tapi kalau mau Lo aja dulu gue belum siap!" Ucap Oksa sambil menatap kenzo kesal dan di balas kekehan oleh Kenzo.

"Becanda, oke nanti malem kita ke club!" Ucap Kenzo sambil menarik turunkan halisnya.

"Anjing Lo, gue anak baik baik yah, emang kayak Lo begajulan!" Ucap Oksa sambil meninju perut Kenzo.

"Hahaha, ya nggak lah. Gue bakal ajak Lo ke tempat yang Lo suka, percaya deh sama gue!" Ucap Kenzo sambil percaya diri tingkat akut. Memang Kenzo ini jika tengah bersama Oksa ia akan menampilkan sisi lain darinya. Yaitu banyak omong, banyak senyum, petakilan. Pokoknya berbeda tiga ratus enam puluh derajat saat ia bersama orang lain.

"Awas aja ya lo kalau tempat yang Lo yakinin gue suka dan ternyata gue gak suka, Lo harus teraktir gue selama satu bulan penuh!" Ucap Oksa sambil mengangkat sebelah alisnya dan tersenyum miring. Yang membuat Kenzo mengusap ujung kepala Oksa gemas.

"Siap kapten!" Ucap Kenzo sambil menghentakkan kakinya dan hormat kepada Oksa sambil tersenyum.

"Bagus!" Ucap Oksa sambil menahan tawanya yang melihat ekspresi Kenzo seperti anak kecil.

Sepertinya mereka lebih cocok menjadi sepasang kekasih ketimbang sepasaang sahabat. Namun hanya takdir yang bisa membuat mereka bersatu menjadi sepasang kekasih.

Thanks Lang!- Oksa.

•••

Akhirnya up, Jan lupa vote sama komen yah🥰

Salam sayang dari istrinya kai🐻🤣

Me and you [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang