18. Masalalu kelam

352 38 2
                                    


Hujan kini sudah reda. Tepat sekali! Saat hujan reda saat itu pula Oksa dan Kenzo sampai di halaman rumah kenzo.

"Lo mau mampir dulu?" Tanya Kenzo saat mereka sudah berada di luar mobil.

"Enggak deh kayaknya, soalnya gue pengen langsung mandi!" Ucap Oksa.

"Yaudah, awas ati ati di rumah sendirian! Kalo udah di dalem langsung kunci pintu!" Oksa yang di perhatikan seperti itu pun sedikit bersemu. Sadar woi dia cuma khawatir sebatas sahabat gak lebih!.

"Ck iya iya!" Ucap Oksa lalu melenggang pergi ke rumahnya yang terletak tepat di sebelah rumah Kenzo dengan keadaan senang bukan kepalang. Lebay dah.

•••

Oksa kini memasuki rumahnya. Rumah megah ini sama sekali tidak ada artinya jika tidak berpenghuni. Dulu rumah ini sangat hangat bagi Oksa, penuh canda tawa dan lain sebagainya yang mengundang aura positif. Namun itu dulu, iya dulu dan tidak dengan sekarang.

Oksa menyalakan lampu rumahnya agar tidak gelap. Jika kalian bertanya dimana sekarang ayah dan bundanya Oksa? Dan mengapa mereka jarang berada di rumah? Jawabannya adalah, mereka itu sebenarnya memiliki apartemen masing masing bisa di katakan mereka pisah ranjang. Dan jika ke rumah ini pun hanya untuk memastikan Oksa baik baik saja, namun hal itu lebih sering di lakukan oleh Arindi.

Oksa bergegas menuju dapur untuk menyimpan barang belanjaannya lalu setelah itu ia pergi ke kamarnya untuk mandi terlebih dahulu.

Namun sebelum ia pergi ke kamar sekilas ia melihat foto besar yang termpang jelas di ruang keluarga. Oksa menghampiri foto tersebut dengan tatapan sendu.

"Ayah, bunda. Oksa kangen!" Ucap Oksa lirih sambil mengusap foto tersebut.

Setetes air mata turun dari mata cantiknya. Ia sangat lemah jika berurusan dengan keluarganya.

"Oksa harap suatu saat kita bisa kumpul lagi kayak dulu!" Ucap Oksa lagi dengan senyum tulusnya sambil menghapus air matanya.

Tak mau lama lama terlarut dalam kesedihan, Oksa segera bergegas pergi ke kamarnya untuk melaksanakan ritual mandinya.

Flash back!

Gadis yang kini duduk di kelas enam SD itu sekarang tengah menunggu ayahnya untuk menjemputnya di sekolah.

Ia sangat bahagia hari ini karena ia mendapat juara satu dalam lomba lari di sekolahnya hingga ia mengalahkan para peserta lelaki. Memang gadis satu ini sudah bar bar sejak dini.

Tak lama sebuah mobil berhenti di hadapannya, dan ia tau siapa pemilik mobil tersebut. Yap ayahnya.

Ia pun segera naik ke dalam mobil dengan raut wajah senang.

"Hai ayah!" Sapa Oksa.

"Hai sayang! Gimana sekolahnya hari ini?" Tanya Hendri lalu ia menjalankan mobilnya.

"Ayah tau gak?" Tanya Oksa antusias.

"Apa sayang?" Tanya balik Hendri sambil mengusap kepala anaknya sayang.

"Oksa dapet juara lomba lari loh! Oksa kuat kan?" Ucap Oksa dengan sangat percaya diri.

"Wah anak ayah emang pintar dan kuat! Ayah bangga sama kamu sayang!" Ucap Hendri dengan sangag bangga pada putrinya ini.

Me and you [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang