END

831 57 32
                                    

Brankar rumah sakit kini tengah di dorong oleh para suster. Di sana terdapat tubuh Oksa, kenzo, dan pak supir tadi yang terkulai lemah dan berlumuran darah di sana, terutama Kenzo yang kepalanya terbentur ke pohon dan Oksa yang kepalanya terbentur ke kursi depan mobil hingga mengeluarkan darah akibat mobilnya yang menggelinding.

Semuanya kini di bawa ke UGD dan pihak yang menemukan mereka pun akhirnya menelpon siapapun keluarga yang ada di hp mereka yang kebetulan hp Oksa berhasil di lacak locksreen nya.

Orang tersebut akhirnya menemukan salah satu nomor yang sering Oksa hubungi, yaitu nomor raca. Akhirnya setelah menunggu agak lama raca pun mengangkat panggilan tersebut.

"Ya, hallo kenapa sa? Udah nyampe bandara belum?" Tanya raca di sana.

"Mohon maaf mbak, saya Yadi. Saya tadi menemukan ponsel ini dari salah satu korban kecelakaan di jalan pahlawan, apakah benar ini dengan keluarga korban bernama Oksana radea Alina, dan Kenzo langit rafisqi?" Tanya pak Yadi.

Raca yang mendengar ucapan orang tersebut langsung bergetar, ia tak percaya atas apa yang di ucapkan bapak tersebut.

"M-Maksud bapak apa? Kecelakaan? Siapa?" Karena shock raca pun berbicara hingga terbata bata.

"Iya mbak, tadi ada kecelakaan satu mobil Avanza, yang tabrakan dengan sebuah truk dan di sana ternyata ada juga pengendara motor, apakah mbak bisa kesini dulu?"

"Innalilahi ya Allah! Baik pak saya akan segera ke sana, di rumah sakit mana pak?"

"Harapan indah!" Ucap pak Yadi, lalu raca pun langsung mematikan panggilan tersebut.

•••

"Pak bagaimana keadaan adik saya?" Tanya raca khawatir saat ia baru saja datang.

"Mereka masih di tangani oleh dokter mbak! Mbak tenang aja!" Ucap pak Yadi yang masih setia berada di rumah sakit.

"Kalau boleh tau ini kronologi nya seperti apa pak?" Tanya raca.

"Saya juga kurang tau mbak! Tapi sekarang lagi di selidiki sama polisi!" Raca pun hanya mengangguk, ia tak bisa berkata kata lagi selain merahfalkan doa untuk Oksa dan Kenzo.

"Sa, gue mohon Lo jangan pergi!" Batin raca.

Perihal masalah ini, raca belum memberi tahu siapa pun, terutama Reni dan yang lainnya. Ia tak ingin memberi tahu siapapun dulu untuk saat ini.

Tak lama akhirnya dokter pun keluar dari ruang UGD bersama para suster lainnya.

"Dok, bagaimana keadaan adik saya?" Tanya raca khwatir saat melihat raut wajah di tekuk dari sang dokter.

"Mereka semua kini di prediksi akan koma dalam jangka waktu yang tidak di ketahui, entah mereka akan sadar besok, lusa, Minggu depan, bulan depan, atau bahkan tahun depan! Dan yang paling buruk adalah mereka tidak akan bangun kembali! Jadi tugas kamu sekarang harus banyak banyak berdoa untuk keselamatan hidup mereka!" Ucap sang dokter dan saat itu juga raca menangis, mendengar kabar bahwa mereka kini dinyatakan koma.

"Pasien sebentar lagi akan di pindahkan ke ruang rawat inap, dan anda silahkan untuk membayar administrasi nya! Saya permisi dulu!" Ucap sang dokter dan raca lun mengangguk.

Me and you [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang