Dahulu aku bisa tersenyum, bahkan tertawa karena orang orang di sekitar ku. Namun sekarang? Orang orang di sekitar ku lah yang membuat ku kehilangan itu semua.•••
Cuaca hari ini begitu dingin, dan tanda tanda hujan sudah mulai terlihat. Mungkin bulan ini sudah mulai memasuki musim hujan kembali.
Oksa kini tengah berada di luar, selama dua hari ia mengurung diri. Rasanya tak pantas jika ia harus terus terusan terpuruk seperti kemarin.
Seperti kata raja dan bi neni, ia tidak boleh putus asa. Ia harus tetap bangkit apapun yang terjadi. Dan hari ini ia memutuskan untuk bangkit kembali setelah masalah kemarin yang menimpanya secara bertubi tubi. Lari dari masalah tak akan membuat masalah itu selesai bukan? Maka dari itu mulai hari ini ia harus membereskan masalahnya dengan cara ia bangkit kembali.
Oksa kini tengah berjalan di lorong rak tempat segala makanan tersedia. Yap ia tengah di minimarket. Dengan sisa uang tabungannya dan warisan yang di berikan kemarin dari pihak yang mengurus segala keuangan sang bunda, Oksa jadi tidak perlu khawatir jika tentang kebutuhan sehari hari untuk kedepannya. Namun nanti jika ada lowongan pekerjaan pasti ia akan melamar pekerjaan di sana.
Oksa telah selesai berbelanja dan ia pun langsung bergegas untuk pergi ke kasir. Namun saat ia tengah mengantri, seseorang membuka pintu dan membuat Oksa dengan refleks menengok. Mereka saling bertatapan hingga orang itu memutuskan tatapan itu secara sepihak dan langsung menghampiri Oksa.
"Eh ada anak napi!" Ucap orang tersebut dengan nada yang di sengaja untuk terdengar jelas hingga membuat orang-orang yang tengah mengantri menengok ke arah mereka.
Oksa tak mau menanggapi si nenek lampir itu. Masih ingat kan dengan nenek lampir? Yap Resti.
"Cih diem aja! Cemen Lo! Gak kayak bokap Lo! Psikopat yang bunuh istrinya sendiri! Hahaha! Ups!" Ucap Resti dengan nada songongnya membuat semua yang mendengar terperangah.
Oksa hanya tersenyum miring dan terkekeh mendengar ucapan itu Keluar dari mulut si nenek lampir.
"Kalau gitu Lo mau gue bunuh hm?" Tanya Oksa dengan mendekati Resti membuat semua orang yang ada di sana ketakutan.
"Gila ya Lo? Awas awas gue mau belanja!" Usir Resti. Mungkin resti merasa takut sudah di gretak seperti itu oleh oksa.
"Dih Cemen! Baru gitu aja udah takut!" Ucap Oksa dengan senyum miringnya.
Saat Resti pergi Oksa pun kembali mengantri. Dan saat ia berbalik, ia melihat ibu ibu dan pegawai kasir yang tengah berbisik bisik. Oksa pun memutar bola matanya malas.
"Ck, gak usah percaya Bu! Dia orang gila! Saya cuma menggertak biar dia pergi!" Ucap Oksa dengan senyum yang sedikit di paksakan.
Para ibu ibu dan pegawai kasir tak ada yang berniat untuk membalas perkataan Oksa. Dan mereka pun dengan teratur nya kembali mengantri.
•••
Seusai berbelanja, ia pun berniat untuk pergi ke makam bundanya untuk sekedar berjiarah, dan melepas rindu kepada sang bunda.
Karena jarak antara mini market dan tempat pemakaman umum lumayan dekat, jadi Oksa memutuskan untuk berjalan kaki pergi ke sana.
![](https://img.wattpad.com/cover/218751436-288-k171146.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Me and you [END]
Teen FictionSebelum baca harap follow dulu yah😘 Btw jangan menyimpulkan cerita dari awalnya aja, baca sampai akhir wokee • Aku dan kamu. Kita selalu bersama dari dulu sampai saat ini, namun aku tak tau apakah esok, lusa, dan seterusnya kita akan bersama atau m...