35. Perihal prioritas

372 41 15
                                    


Oksa kini telah sampai di rumahnya, tentunya ia pulang dengan cowok misterius tadi.

"Thanks yah!" Ucap Oksa sambil membuka helm yang menempel di kepalanya.

"Bawa aja sama lo! Buat kenang kenangan! Kalo mau di balikin biar nanti aja waktu kita ketemu ketiga kalinya!" Ucapnya saat ia melihat Oksa menyodorkan helm Tersebut padanya.

"Seriusan nih gak papa?" Tanya Oksa.

"Iya, udah sana masuk! Tidur, jangan sedih terus!" Ucapnya.

"Apaan sih, gue kagak sedih!" Ucap Oksa dengan nada kesal.

"Boong banget idup lu!" Ucapnya memerlukan perkataan Oksa saat di kedai es krim tadi.

"Ouh ternyata lu sukanya plagiat kata kata hmm!" Ucap Oksa dengan nada songong.

"Udah udah sana masuk!" Suruhnya.

"Iya, makasih!" Ucap Oksa lalu ia pun mengucapkan terimakasih, bagaimanapun ia harus tetap berterima kasih kepada cowok misterius ini karena dia lah yg mengantarnya pulang, walaupun dia sedikit menyebalkan.

"Gue balik!" Ucapnya lalu menyalakan mesin motornya dan Oksa pun mengangguk.

•••

Pagi ini, cuaca tidak seperti biasanya. Matahari belum muncul dari ufuk timur. Entah belum, atau tidak akan muncul sama sekali untuk hari ini.

Karena cuaca pagi ini sangat sejuk, membuat seorang gadis kini masih tertidur pulas di atas kasur empuknya. Hingga ia tak menyadari bahwa hari ini ia harus menjalani seperti hari hari biasanya.

Sebuah suara kini tengah menggema nyaring ke seluruh sudut kamar Oksa, suara itu nyaring sekali hingga si empunya yang tengah tertidur perlahan terbangun karena suara nyaring tersebut.

"Eunghhh!" Erangnya, seraya merenggangkan otot ototnya ke udara.

Oksa terbangun, dan ia pun masih mengumpulkan nyawanya sambil duduk di atas kasur yang tadi ia tiduri.

Saat ia melihat jam waker di sampingnya, ternyata masih pukul 06.00. Dan setelah nyawanya terkumpul, ia pun segera bangun dan langsung bergegas ke kamar mandi.

Tiga puluh menit berlalu, Oksa kini telah usai untuk siap siap pergi ke sekolah, dan segera turun ke bawah untuk menyapa kedua orang tuanya.

"Halo semua!" Teriak Oksa saat turun tangga dengan riang gembira, namun saat Oksa melihat ke arah meja makan ternyata tidak ada siapa siapa. Kemana kedua orang tua nya?.

"Bi, bi Neni!" Panggil oksa.

"Ya neng?" Tanya bi Neni saat keluar dari dapur.

"Ayah sama bunda kemana bi? Mereka gak sarapan?" Tanya Oksa.

"Nyonya sama tuan udah berangkat dari tadi ke kantor neng! Tapi tadi nyonya titipin bekal buat neng Oksa!" Ucap Bi Neni.

"Ouh, yaudah mana bekalnya bi?" Tanya Oksa.

"Bentar bibi ambilin dulu di belakang!" Ucap Bi Neni lalu pergi dari hadapan Oksa.

Sambil menunggu bi Neni, iseng iseng Oksa membuka ponselnya yang dari semalam tak ia buka.

Ternyata saat di buka ada beberapa motif dari Kenzo, saat mendapat notif tersebut secara otomatis senyum Oksa mengembang.

Langit.

Semalem pulang sama siapa?

Entahlah walaupun semalam Kenzo membuat hatinya sedikit sakit, tapi ia selalu saja lemah jika berurusan dengan Kenzo yang perhatian padanya.

Me and you [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang